Berwisata ke pantai saja mungkin sudah terlalu sering untukmu. Maka dari itu, sesekali kamu bisa mengunjungi gunung yang memiliki keindahan pemandangan sekaligus suasana yang menyejukkan.
Tak perlu jauh-jauh ke luar daerah, kamu yang berdomisili di wilayah Jawa Barat bisa mengunjungi Kawah Ratu Gunung Salak. Kawah ini berada di ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut (mdpl) sehingga udaranya cukup dingin.
Di tempat wisata ini, kamu bisa menikmati keindahan alam pegunungan, air terjun, sampai berkemah di area camping ground. Supaya enggak makin penasaran, yuk lihat info selengkapnya mengenai Kawah Ratu Gunung Salak di bawah ini!
1. Lokasi dan rute Kawah Ratu Gunung Salak
Kawah Ratu Gunung Salak merupakan salah satu destinasi wisata yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Tepatnya, Kawah Ratu terletak di sisi lereng selatan Gunung Salak. Adapun secara administratif, wilayah ini berbatasan dengan Desa Cidahu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Jika kamu datang dari Bandung, maka kamu bisa menaiki kendaraan roda dua maupun empat dengan menempuh rute sampai kota Sukabumi. Setelah itu, lanjutkan perjalanan ke arah Bogor sampai perempatan Cidahu dan belok kiri sampai ke lokasi wisata Kawah Ratu Gunung Salak.
Namun, jika datang dari arah Jakarta, kamu bisa melewati tol Jagorawi sampai Ciawi sebelum menempuh jalur Sukabumi sampai ke perempatan Cidahu. Sampai di situ, belok ke kanan sampai ke lokasi wisata.
Sementara itu, ada 3 rute resmi untuk sampai ke Kawah Ratu, yakni melalui jalur Bumi Perkemahan Cengkuang, Bumi Perkemahan Gunung Bunder, dan Pasir Reungit.
Jalur Bumi Perkemahan Cengkuang berjarak 4,5 km dengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam. Jalur Bumi Perkemahan Gunung Bunder memakan waktu perjalanan kurang lebih 3-4 jam. Sedangkan jalur Pasir Reungit memakan waktu tempuh paling pendek, yakni sekitar 2-3 jam.
Meskipun cukup lama ditempuh dengan berjalan kaki, kamu tidak akan rugi karena akan disuguhi pemandangan alam yang memanjakan mata.
2. Daya tarik Kawah Ratu Gunung Salak
Setelah menempuh perjalanan berjam-jam dengan berjalan kaki, kamu akan disuguhi pemandangan Kawah Ratu yang begitu memukau. Kawah ini muncul akibat erupsi Gunung Salak pada tahun 1938 silam.
Akibat erupsi tersebut, terbentuklah kawah dengan luas sekitar 2 hektare yang sampai sekarang masih terus mengeluarkan uap panas, air, dan gas belerang.
Tak hanya itu saja, di sekitar kawasan ini kamu juga bisa menikmati pemandangan air terjun yang tersebar di 7 titik lokasi. Kamu juga bisa berkemah di area camping ground yang sudah dilengkapi dengan fasilitas warung dan toilet.
Sungai Cikuluwung yang mengalir di sekitar kawah ini pun menjadi daya tarik wisatawan karena alirannya yang berwarna hijau tosca. Air sungai tersebut biasanya dinikmati oleh para wisatawan untuk bermain air dan memakai endapannya sebagai masker wajah.
3. Jam operasional dan harga tiket Kawah Ratu Gunung Salak
Kawah Ratu Gunung Salak buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Untuk harga tiket masuk ke Taman Gunung Halimun Salak ialah Rp10 ribu. Sementara tiket masuk untuk kendaraan roda dua Rp5 ribu dan Rp10 ribu untuk kendaraan roda empat.
Alangkah baiknya jika kamu pergi ke destinasi ini pada musim kemarau. Sebab, air yang mengalir di Kawah Ratu akan jernih saat cuacanya bagus. Perjalananmu menuju ke kawah pun tidak licin dan lebih aman.
Jika perlu, kamu bisa menyewa pemandu untuk menunjukkan jalan menuju Kawah Ratu. Jangan lupa juga untuk melakukan pemanasan tubuh dan menyiapkan perlengkapan trekking, mulai dari makanan sampai pakaian yang nyaman.
4. Kawah ratu berapa mdpl?
Dengan pemandangan yang begitu indah dan suasana yang magis, banyak yang mempertanyakan Kawah Ratu berapa mdpl? Kawah Ratu Gunung Salak berada di ketinggian 1.437 meter di atas permukaan laut (mdpl) sehingga udaranya cukup dingin.
Dari bekas letusan Gunung Salak pada tahun 1938, kawah Ratu terbentuk dengan luas sekitar 2 hektare. Sampai sekarang, pengunjung masih bisa melihat uap panas, air, dan gas belerang yang ada di sana.
Sebenarnya ada sejumlah kawah lainnya di Gunung Salak, tetapi tidak sepopuler Kawah Ratu. Kawah ini justru menjadi yang termuda dengan sungai yang indah di sekitarnya.
5. Fasilitas Kawah Ratu Gunung Salak
Meskipun kamu mengunjungi destinasi wisata di atas gunung, tetapi Kawah Ratu Gunung Salak sudah menyediakan fasilitas yang cukup lengkap. Fasilitas tersebut di antaranya adalah warung makan, toilet, hingga camping ground.
Harga makanan yang dijual di warung pun cukup terjangkau sehingga menyelamatkan perut yang lapar setelah melakukan trekking. Di camping ground, kamu juga bisa bermalam sambil merasakan suasana alam yang memukau di lereng Gunung Salak.
Parkir pun sudah tersedia di kawasan wisata sehingga kamu tidak perlu khawatir meninggalkan kendaraan dalam waktu yang lama. Lengkap sekali, ya?
6. Sejarah singkat Kawah Ratu Gunung Salak
Kawah Ratu Gunung Salak mulanya terbentuk dari erupsi freatik yang terjadi di Gunung Salak. Hingga kini, gunung tersebut masih aktif meski masih aman untuk pendakian. Di antara beberapa kawah di Gunung Salak, Kawah Ratu merupakan satu yang termuda.
Sementara di sekitar kawah ini, terdapat sungai yang memiliki aliran air berwarna hijau tosca. Aliran air di area sekitar kawah juga tampak kekuningan karena hasil dari endapan belerang dari Gunung Salak.
Jika Kawah Ratu berada di ketinggian 1.437 mdpl, kamu bisa mendaki sejauh 800 mdpl lagi untuk sampai ke puncak. Meskipun banyak cerita mistis di gunung ini, tetapi keindahan alamnya tidak boleh kamu lewatkan.
7. Objek wisata alam lain di Kawah Ratu Gunung Salak
Selain objek wisata utama Kawah Ratu Gunung Salak, terdapat objek wisata alam lainnya yang bisa kamu temukan di sini.
1. Camping ground
Selain bisa menikmati udara di sekitar Gunung Salak yang menyejukkan, pengunjung juga bisa camping di area ini. Area camping itu terbagi dalam 3 blok dan sudah lengkap dengan fasilitas toilet hingga warung makan.
Ketiga blok tersebut terletak bersusun mulai dari paling bawah sampai paling atas. Antara bloknya juga sudah dihubungkan dengan jalan beraspal yang bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.
2. Air terjun
Kemudian, ada pula kawasan air terjun di beberapa titik sekitar Kawah Ratu. Totalnya terdapat 7 titik lokasi yang 5 di antaranya mudah diakses. Pengunjung bisa menikmati keindahan air terjun sambi bermain air serta mengabadikan foto di sini.
8. Tips aman berkunjung ke Kawah Ratu Gunung Salak
Mengingat menuju Kawah Ratu perlu perjalanan yang cukup terjal dengan trekking, maka ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan berikut ini.
- Lakukan pemanasan seperti jogging atau olahraga kecil lainnya sebelum trekking menuju Kawah Ratu untuk menghindari dari cedera.
- Berkunjunglah ke Kawah Ratu saat musim kemarau, sebab medan untuk mencapai lokasi saat musim hujan akan lebih licin dan ekstrem.
- Jangan lupa membawa jas hujan karena hujan lokal bisa terjadi meski saat musim kemarau. Pakai juga pakaian lapangan yang nyaman untuk trekking.
- Bawalah perbekalan seperti makanan ringan atau makanan berat karena perjalanan cukup panjang.
- Bawa pula obat-obatan pribadi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
9. Aktivitas yang dilakukan di Kawah Ratu Gunung Salak
Sudah jelas jika berkunjung ke Kawah Ratu Gunung Salak bisa melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan, di antaranya adalah aktivitas berikut.
- Trekking
Untuk menuju kawasan Kawah Ratu Gunung Salak, pengunjung perlu melakukan trekking yang cukup terjal dari lokasi parkir sampai dengan kawasan kawahnya. Maka dari itu, persiapan fisik perlu dilakukan sebelumnya. - Mengabadikan foto
Pemandangan air yang berwarna biru tosca dan batu-batu di sekeliling Kawah Ratu tentu jangan sampai dilewatkan begitu saja. Abadikan pemandangan tersebut dan juga foto dirimu saat berada di sana. - Masker belerang
Nah, aktivitas terakhir ini adalah yang paling menarik. Pengunjung bisa menggunakan endapan belerang yang ada di Kawah Ratu sebagai masker wajah. Konon, cara ini bisa membuat kulit menjadi lebih mulus dan putih.
Itulah informasi mengenai destinasi wisata Kawah Ratu Gunung Salak yang bisa kamu kunjungi. Jadi, kapan kamu akan berkunjung ke destinasi satu ini, Bela?