8 Tradisi Merayakan Hari Raya Waisak di Berbagai Negara

Selain sembahyang, ada tradisi melepaskan burung ke udara.

8 Tradisi Merayakan Hari Raya Waisak di Berbagai Negara

Bagi para umat Buddha, Waisaka atau yang umum disebut Waisak merupakan hari suci untuk memperingati Trisuci Waisak, yaitu hari kelahiran, pencerahan, dan kematian sang Buddha Gautama, yang dikenang sebagai guru spiritual dan pendiri agama Buddha.

Di Indonesia sendiri, Hari Raya Waisak diakui oleh negara sehingga para pemeluk agama Buddha mendapat hak untuk merayakannya. Hal serupa juga berlaku di beberapa negara lain yang menghormati kebebasan beragama dan menjunjung tinggi toleransi.

Ingin melihat bagaimana para umat Buddha di berbagai negara merayakan Hari Raya Waisak? Dan, apakah terdapat perbedaan tradisi lokal antarnegara, termasuk Indonesia?

1. Indonesia

8 Tradisi Merayakan Hari Raya Waisak di Berbagai Negara

Banyak peninggalan sejarah yang membuktikan penyebaran agama Buddha di Indonesia, termasuk candi-candi kuno bercorak Buddha. Salah satunya adalah Candi Borobudur, tempat di mana rangkaian perayaan Waisak diselenggarakan secara nasional.

Melansir dari Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan dikutip dari IDNtimes.com, rangkaian perayaan Waisak meliputi pengambilan air berkat dari mata air Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor dari sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.

Para umat Buddha juga tidak lupa melakukan dua tradisi penting, yaitu tradisi pindapatta untuk memberikan dana makanan kepada para bhikkhu atau biksu dan tradisi samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama berdasarkan perhitungan falak.

Kemudian, pada malam perayaan puncak Waisak di Candi Borobudur, umat Buddha akan menyalakan lilin, memasukkannya ke dalam lentera, dan menerbangkan lentera tersebut ke udara secara bersamaan sehingga menciptakan pemandangan langit yang indah.

2. Singapura

Perkembangan agama Buddha di negara tetangga, Singapura, juga terbilang pesat dan didukung oleh kebebasan beragama yang dilindungi. Para umat Buddha pun dapat melaksanakan ibadah keagamaan, termasuk merayakan Hari Raya Waisak.

Umumnya, para pemeluk agama Buddha di Singapura akan mengunjungi kuil untuk prosesi liturgis keagamaan. Dalam kegiatan tersebut, mereka akan turut membawa bunga, lilin, dan dupa ke kuil, serta mengibarkan bendera-bendera Buddha.

Berdasarkan ulasan pada situs Badan Pariwisata Singapura, perayaan Waisak di Singapura akhirnya akan ditutup dengan prosesi menyalakan lilin di jalan-jalan tertentu. Sebagai tambahan, perayaan juga kerap diiringi tradisi melepaskan burung dari sangkar ke udara.

Tradisi ini diyakini melambangkan kedatangan hari yang baru dan telah menjadi perayaan nilai-nilai yang ditinggalkan oleh sang Buddha kepada umatnya di Singapura.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here