Pura Mangkunegaran, Sumber Sejarah & Kebudayaan Jawa

Pura Mangkunegaran berfungsi sebagai penjaga budaya

Pura Mangkunegaran, Sumber Sejarah & Kebudayaan Jawa

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Pada Minggu (11/12/2022) kemarin, telah terselenggara ngunduh mantu dan resepsi pernikahan Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono. Prosesi ngunduh mantu atau yang secara harfiah artinya mengambil mantu ini, digelar dengan tema Mataram Islam di Loji Gandrung. Meski tidak wajib, prosesi ini biasanya dilakukan oleh orang tua mempelai laki-laki di rumahnya. 

Kemudian, acara dilanjutkan dengan kirab pengantin dengan kereta kencana dari Loji Gandrung ke Pura Mangkunegaran. Sesaat setelah sampai, pengantin langsung berganti pakaian untuk acara selanjutnya, yakni resepsi pernikahan. Dibagi menjadi dua sesi—siang dan malam—resepsi pernikahan Kaesang dan Erina dihadiri oleh sejumlah selebriti, tokoh politik, hingga mantan presiden. 

Menjadi lokasi berlangsungnya resepsi pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Pura Mangkunegaran sendiri merupakan kompleks yang terdiri dari kediaman keluarga Mangkunegaraan, museum, dan pusat budaya. Ingin tahu lebih lanjut tentang Pura Mangkunegaran, simak artikel ini sampai habis, ya!

1. Sejarah singkat

Pura Mangkunegaran, Sumber Sejarah & Kebudayaan Jawa

Tahun 1757 silam, Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa mendirikan Pura Mangkunegaran setelah menandatangani Perjanjian Salatiga. Perjanjian ini menandai berdirinya Mangkunegaran. Ia kemudian dinobatkan menjadi pendiri sekaligus penguasa pertama Mangkunegaran dan berkedudukan di Pura Mangkunegaran dengan gelar Mangkunegara I. 

Pura Mangkunegaran terus mengalami pembangunan hingga masa pemerintahan Mangkunegara VII. Kompleks bangunan Pura Mangkunegaran dibagi menjadi tiga halaman, pertama disebut sebagai pamedan yaitu lapangan berdenah persegi panjang yang membujur dari barat ke timur. Kedua, ada pendopo bergaya Jawa-Eropa yang biasa digunakan sebagai tempat pertunjukan tari dan wayang. Terakhir, ada museum yang menyimpan berbagai benda seni, perhiasan, hingga senjata. 

2. Komplek bangunan yang mirip seperti keraton

Dibangun dengan model arsitektur Jawa kuno, hampir seluruh bangunan dibuat dari kayu. Bahkan, secara arsitektur kompleks ini mirip keraton dengan keberadaan area pamedan, pendopo, pringgitan, ndalem, hingga keputren. Salah satu bangunan dalam komplek Pura Mangkunegaran yakni Pendopo Ageng Pura Mangkunegaran yang disebut sebagai pendopo keraton terbesar di Indonesia. 

Bangunan berbentuk joglo ini berukuran 3.500 meter persegi dan mampu menampung hingga 10.000 orang. Pendopo ini didirikan tanpa menggunakan paku yang memiliki empat soko guru atau tiang utama yang berada di tengah bangunan. Uniknya, keempat tiang ini melambangkan unsur yang mendukung kehidupan manusia yaitu tanah, air, api, dan udara. Di dalam pendopo juga tersimpan tiga gamelan yang salah satunya berusia 100 tahun bernama Kyai Seton.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here