12 Fakta Stasiun Manggarai yang Dianggap Sebagai Stasiun Neraka

Stasiun Manggarai merupakan saksi bisu sejarah Indonesia

12 Fakta Stasiun Manggarai yang Dianggap Sebagai Stasiun Neraka

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Tidak sedikit yang merasa keadaan Stasiun Manggarai di rush hour mirip seperti salah satu film zombie asal Korea Selatan yang sempat booming, Train to Busan. Tak mengherankan, di rush hour keadaan stasiun transit ini memang dibanjiri lautan manusia yang tiada habisnya. Apalagi sejak perubahan rute kereta api, keadaan di stasiun ini seperti tak terkendali. 

Sebagai stasiun pemberhentian KRL dan kereta menuju bandara, tak mengherankan jika Stasiun Manggarai dicap sebagai stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia. Diperkirakan, dalam sehari Stasiun Manggarai memiliki 720 perjalanan, baik yang hanya melintas atau berhenti. 

Di tahun 2025 mendatang, rencananya Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral untuk melayani KRL, kereta bandara, serta kereta api jarak jauh. Mengulik ke belakang, sejak bertahun-tahun yang lalu Stasiun Manggarai telah menjadi saksi bisu ribuan perjalanan serta menyimpan sejarahnya sendiri. Berikut fakta sejarah Stasiun Manggarai yang dilansir dari situs Heritage KAI. 

1. Pembangunanya dipimpin oleh arsitek Belanda

12 Fakta Stasiun Manggarai yang Dianggap Sebagai Stasiun Neraka

Merangkum dari laman KAI Heritage, Stasiun Manggarai mulai dibangun pada tahun 1914 yang dipimpin oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt. Empat tahun kemudian, stasiun ini diresmikan, tepatnya pada 1 Mei 1918.

2. Berfungsi sebagai jalur pengiriman

Setelah diresmikan, Stasiun Manggarai berfungsi sebagai pusat pengiriman komoditas pertanian dan perkebunan dari Bogor. Di sisi lain, Stasiun Manggarai juga menjadi lokasi transit angkutan pos untuk telegram dan surat.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here