7 Perairan Cantik Indonesia untuk Lihat Lumba-lumba

Di mulai dari Lampung, ada sebuah desa bernama desa Kiluan Negeri, di kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tenggamus, Lampung Selatan, yang memiliki perairan cantik untuk melihat kemunculan lumba-lumba.

Teluk Kiluan namanya, teluk ini menjadi salah satu tempat kemunculan lumba-lumba hidung botol. Selain itu, kamu juga bisa menjumpai lumba lumba paruh panjang dan paus pilot. Kamu bisa merasakan sensasi perjalanan di perahu ketinting dengan lumba-lumba di sisi kanan dan kiri perahu.

Lumba-lumba ini bisa ditemukan setiap hari, namun biasanya akan keluar pada pagi hari, jadi usahakan kamu sudah sampai di tengah laut pukul 06.00 WIB. Ada beragam kegiatan wisata yang bisa kamu nikmati di sini, termasuk Dolphin tour, treking ke Laguna gayau, treking ke talang mulian, explorasi pulau kelapa, snorkeling, wisata pantai cukuh pandan, memancing dan diving.

Beralih ke pulau Jawa, kita akan menuju pulau Tunda di Banten. Di sini kamu juga bisa melihat lumba-lumba di laut lepas. Lokasinya berdekatan dengan Pulau Peucang dan harus agak sedikit menuju teluk bagian utara dengan melewati Karang Hantu untuk mencapai tempat para lumba-lumba.

Sedikit ke Utara, di Kalimantan Timur juga ada perairan dengan lumba-lumba. Tapi, lumba-lumba di Kepulauan Derawan jumlahnya tidak sebanyak dan kemunculannya tidak sering. Lumba-lumba Kepulauan Derawan biasanya muncul ketika wisatawan berada dalam perjalanan menuju atau dari arah Pulau Maratua.

Namun, kamu masih bisa menikmati keindahan bawah laut yang luar biasa di kawasan Pulau Kalimantan ini. Kepulauan Derawan juga terkenal dengan pesona ubur-ubur jinaknya saja tepatnya di Danau Kakaban.

Selanjutnya kita ke Bali, tepatnya di Pantai Lovina. Selain bisa menikmati keindahan matahari terbenam atau sunset, kamu juga bisa melihat lumba-lumba di habitat aslinya. Mereka biasanya muncul pada kisaran pukul 5 hingga pukul 8 pagi.

Di atas waktu tersebut, lumba-lumba akan lebih senang berada di bawah permukaan air laut karena matahari yang sudah tinggi. Kemunculan lumba-lumba juga bergantung pada suhu dan cuaca di wilayah perairan tersebut.

Lumba-lumba di Pantai Lovina telah dilindungi oleh peraturan pemerintah setempat, sehingga tak ada yang boleh menangkap atau menjualnya. Untuk melihat atraksi mereka yang alami itu, kamu bisa menyewa satu perahu yang menampung 4-5 orang, dengan biaya sekitar Rp60 ribu per orang.

Perairan lainnya di Nusa Tenggara Timur untuk melihat lumba-lumba adalah Laut Sawu. Perairan ini menjadi rumah bagi lumba-lumba dan hiu paus. Hampir setiap tahun ada paus dan lumba-lumba yang muncul di kawasan Laut Sawu.

Mamalia laut ini diperkirakan melakukan perjalanan dari Australia menuju Laut Seram, Laut Banda, dan masuk ke Laut Sawu untuk mencari makan dan beristirahat. Laut Sawu juga memiliki keanekaragaman hayati laut yang sangat melimpah dan menjadi lintasan berbagai biota laut yang dilindungi.

Salah satu bagian dari Taman Nasional Bunaken, Pulau Siladen di Sulawesi Utara memiliki pemandangan yang cantik dengan pasir putihnya dan air yang jernih. Sepanjang bibir pantai dari pulau ini pun dikelilingi oleh beragam pepohonan yang akan menambah nuansa sejuk.

Tak ketinggalan dengan keanekaragaman biota laut di Pulau Siladen yang menambah pesonanya. Pulau Siladen juga memiliki perairan yang jadi tempat habitat lumba-lumba di Indonesia.

Hanya saja, lumba-lumba di perairan ini cukup jarang muncul kepermukaan jadi kamu butuh sedikit kesabaran untuk melihatnya. Jika beruntung, kamu bisa melihat lumba-lumba berenang di sekitar kapalmu.

Di Timur Indonesia, kamu wajib mengunjungi perairan Misool di Raja Ampat. Selain keindahan alam lautnya yang tiada tara, kamu juga bisa bertemu lumba-lumba hidung botol dan 2 lainnya yang ramah dan tidak takut terhadap keberadaan manusia.

Mereka seringkali berada di sekitar kapal dan saling berkejaran dengan lumba-lumba lainnya. Perairan Misool terkenal sangat kaya akan biota laut. Kawasan ini memiliki banyak spesies hiu kecil dan juga paus.

Itulah beberapa perairan cantik di Indonesia untuk melihat lumba-lumba berenang bebas di habitat aslinya. Perairan mana, nih, yang jadi destinasi kamu selanjutnya?