Industri K-Drama Krisis dan Merugi, Kalah Saing dengan Platform OTT

Ada banyak K-drama yang ditunda penayangannya

Industri K-Drama Krisis dan Merugi, Kalah Saing dengan Platform OTT

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Di balik serial K-drama yang sering ditonton masyarakat maupun menjadi perbincangan hangat di media sosial, rumornya industri K-drama saat ini tengah mengalami krisis dan kerugian. Tahun 2023 ini dikabarkan tak lebih dari 100 serial K-drama yang dinyatakan lanjut produksi, bahkan tak sedikit yang dinyatakan batal syuting.

Hal ini diduga karena adanya persaingan antara saluran siaran televisi lokal dengan platform streaming digital film yang ketat. Termasuk investasi besar-besaran yang ditanam platform streaming digital, serta pembagian hasil antara rumah produksi dengan platform streaming digital dalam membuat konten orisinil. Simak selengkapnya mengenai krisis produksi serial K-drama yang sudah Popbela rangkum di sini.

Berawal karena COVID-19

Industri K-Drama Krisis dan Merugi, Kalah Saing dengan Platform OTT

Melansir Korea Times, tahun 2021 masyarakat pencinta K-drama dimanjakan dengan kehadiran serial "Squid Game" yang tayang di Netflix. Sejak itu industri K-drama tampak berada di era kejayaannya. Nyatanya di balik kesuksesan serial tersebut, saluran serial televisi lokal Korea Selatan serta rumah produksi K-drama mulai mengalami kerugian dan krisis.

Pandemi COVID-19 sangat memengaruhi proses produksi K-drama yang akhirnya menyebabkan kerugian bagi saluran televisi seperti KBS, SBS, dan MBC. K-drama yang dijadwalkan tayang di televisi banyak yang ditunda karena saluran televisi lokal juga mengurangi slot jam tayang mereka untuk serial K-drama.

"Kami tidak bisa mengandalkan jadwal tayang dari saluran televisi lagi. Semuanya sangat berharap untuk mendapatkan jadwal tayang di platform streaming digital," ujar seorang staf dari sebuah rumah produksi K-drama mengaku.

Investasi besar-besaran

Layanan streaming film seperti Netflix mengalami peningkatan konsumsi saat pandemi COVID-19 yang menyebabkan layanan ini banyak berinvestasi kepada rumah produksi K-drama untuk menghasilkan serial dengan kualitas tinggi. Bahkan mereka juga berinvestasi banyak agar bisa memproduksi sebuah konten orisinil, melansir dari My Music Taste.

Nilai investasi tinggi ini yang menyebabkan saluran televisi lokal tak mampu bersaing dalam memproduksi sebuah serial K-drama. Namun meski berinvestasi untuk memproduksi konten orisinil yang bekerja sama dengan rumah produksi lokal, mereka hanya mendapatkan 10% dari pendapatan hasil dari konten orisinil tersebut.

"Akhir-akhir ini, rumah produksi bahkan mendapatkan pendapatan kurang dari 10% dari biaya produksi. Drama maupun film, rumah produksi terpaksa menggunakan strategi 'resiko rendah-pendapatan rendah'," ujar seorang staf industri penyiaran.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here