Museum MACAN Persembahkan Karya Perupa Isabel dan Alfredo Aquilizan

Karya skala besar bertajuk ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’

Museum MACAN Persembahkan Karya Perupa Isabel dan Alfredo Aquilizan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Terakhir mempersembahkan karya perupa asal Jepang yang cukup intens, kini museum MACAN mempersembahkan pameran survei berskala besar dan ekspansif karya pasangan perupa asal Filipina, Isabel dan Alfredo Aquilizan. Nggak kalah menarik, pameran bertajuk 'Somewhere, Elsewhere, Nowhere' ini berhasil menggelitik penikmat seni lewat material sederhana yang mudah ditemukan di sekitar kita.

Isabel dan Alfredo Aquilizan sendiri telah berkolaborasi sejak awal karier profesional mereka. Di mana jika digali lebih dalam, setiap karya mereka terasa amat personal dan dekat. Ini jelas dikarenakan proses kerja keduanya merupakan hasil dari kehidupan keluarga mereka. "Kami bukanlah perupa yang memiliki praktik studio yang terpisah," jelas Isabel dan Alfredo Aquilizan. "Bagi kami, seni dan kehidupan tak pernah terpisah."

Museum MACAN Persembahkan Karya Perupa Isabel dan Alfredo Aquilizan

Dalam menikmati karya Isabel dan Alfredo Aquilizan, penikmat seni memang harus jeli dalam melihat detail yang ditampilkan. Seperti pada karya sederhana berjudul Presences and Absences: Project Be-Longing yang salah satunya menampilkan hamparan sikat gigi yang memiliki cerita sejarah di dalamnya. Semakin ke dalam melihat karyanya, kita akan memahami karya kompleks yang meleburkan pandangan personal dan partisipasi budaya dalam tiap praktiknya. Keduanya pun menegaskan kalau tiap karya mereka memang sengaja dibubuhi tajuk "Project" karena mengutamakan keterbukaan untuk berkolaborasi dengan audiens, serta keinginan untuk berinteraksi dengan banyak orang dari segala latar belakang, usia, status dan kelas.

Karya Isabel dan Alfredo Aquilizan 'Somewhere, Elsewhere, Nowhere' merupakan kumpulan karya-karya yang diciptakan selama hampir dua dekade. Termasuk diantaranya instalasi berskala besar dari bahan kardus (bertajuk In-Habit: Project Another Country (Here, There, Everywhere tahun 2018) yang menampilkan "parabola" dengan rumah kardus yang tampak seperti pemukiman, karya sandal jepit yang disusun menjadi sayap (bertajuk Last Flight) dan sayap berduri yang terbuat dari arit milik petani (bertajuk Left Wing Project) hingga olahan kain tenun piña dari serat daun nanas yang melambai indah (bertajuk See/Through).

"Kami sangat senang dapat membagikan karya-karya dari 20 tahun praktik kolaboratif kami di Museum MACAN, Jakarta. Kisah kami terinspirasi dari pengalaman bekerja di berbagai tempat, dengan beragam komunitas dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kolaborasi berperan besar dalam sejarah perjalanan kami, menjadi sumber inspirasi serta pengaruh penting dalam pengembangan praktik kami sebagai perupa. Karena ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ adalah tentang keterlibatan, kami sangat ingin melihat makna dari setiap karya berkembang dan berlipat ganda seiring dengan perjalanan karya-karya tersebut ke berbagai tempat." jelas Isabel dan Alfredo Aquilizan.

Museum MACAN juga mengomisi sebuah karya baru dari Isabel dan Alfredo Aquilizan, yaitu sebuah sayap pesawat berukuran asli, yang terdiri 92 sangkar burung yang disusun layaknya puzzle, dengan rekaman kicauan burung yang memenuhi ruangan. Karya yang berjudul Caged (2023) ini terinspirasi dari sebuah proyek residensi di Yogyakarta di mana mereka membaur dengan masyarakat lokal, termasuk dengan para artisan. 

“Caged adalah karya yang diilhami dari pengalaman ketika kami menjadi perupa mukiman (artist-in-residence) di Yogyakarta lima tahun yang lalu. Melalui karya ini, kami mengubah sangkar burung menjadi sesuatu yang bersifat familiar sekaligus tersembunyi. Menghadirkan rasa terkungkung dan kerinduan, Caged (2023) juga berbicara tentang kehadiran dan ketiadaan, di mana pahatannya berbentuk seperti sayap yang sedang terbang. Rekaman kicauan burung yang memenuhi galeri dengan melodi yang harmonis, menciptakan ruang refleksi bagi pengunjung dalam berinteraksi dan berkontemplasi.” jelas Isabel dan Alfredo Aquilizan.

Pada kesempatan yang sama, Isabel dan Alfredo Aquilizan menciptakan sebuah proyek untuk anak-anak dan keluarga di Ruang Seni Anak Museum MACAN. Berjudul Kisah Kotak Sepatu, karya ini merespons ide mengenai rumah, migrasi, sejarah personal, dan bagaimana hubungan manusia terbentuk melalui pengalaman bersama. Tidak hanya hadir melalui aktivitas di Museum, sesi lokakarya bersama dengan sekolah dan tutorial daring dan aktivitasnya menjadi perpanjangan dari proyek Kisah Kotak Sepatu ke sekolah-sekolah di seluruh penjuru negeri. Proyek Ruang Seni Anak didesain untuk melibatkan anak-anak dan keluarganya dalam ide dan konsep yang dihadirkan di dalam pameran dan menjadi bagian penting dari misi berkelanjutan Museum MACAN terhadap pendidikan seni.

"Indonesia secara khusus memiliki peranan yang penting bagi Isabel dan Alfredo Aquilizan. Mereka telah membangun relasi yang kuat dengan beragam perupa dan skena artistik di Yogyakarta selama bertahun-tahun. Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran besar dari karya-karya mereka dan membagikannya kepada publik di Indonesia. Saya yakin bahwa setiap material yang sederhana dan mudah ditemukan, seperti sandal jepit dan sikat gigi, mungkin dimiliki oleh setiap orang, juga instalasi yang dibuat dari kardus yang mendeskripsikan padatnya kondisi kehidupan perkotaan, akan menggugah imajinasi audiens kami di Indonesia. Kami berharap pameran ini bisa membawa orang-orang untuk merefleksikan kembali kisah pribadi mereka, mungkin tentang transmigrasi, ataupun tentang perjalanan sehari-hari dan kisah-kisah kecil dari perjumpaan kita dengan orang lain. Kami juga bangga dapat mengomisi dan menampilkan sebuah karya baru. Ide dari karya ini lahir ketika mereka berkunjung ke Yogyakarta, dan kami sangat senang dapat mewujudkan ide ini." jelas Aaron Seeto, Direktur, Museum MACAN.

Pameran Isabel dan Alfredo Aquilizan ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ di museum MACAN akan berlangsung dari 24 Juni hingga 8 Oktober 2023. Tiketnya sudah tersedia di halaman resmi museum MACAN dan mitra tiket museum seperti GoTix, Tiket.com, dan Traveloka.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here