Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Kronologi Konflik Iran dan Israel yang Semakin Memanas

Konflik Iran Israel
aljazeera.com
Intinya sih...
  • Israel melancarkan serangan terhadap Iran yang disinyalir terkait dengan program nuklir Teheran
  • Iran melakukan serangan udara balasan ke Israel, menyebabkan ledakan di Yerusalem dan Tel Aviv
  • Kekhawatiran dimulainya Perang Dunia III muncul akibat tensi antara Iran dan Israel yang semakin memanas
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Israel telah memulai serangan yang telah lama disinyalir terhadap Iran. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa operasi ini akan terus berlangsung "selama diperlukan." Serangan yang dimulai pada Jumat (13/6) dini hari tersebut tampaknya direncanakan dengan cermat, menyasar target-target militer dan pemerintahan.

Serangan tersebut telah menewaskan sejumlah pemimpin militer senior, termasuk Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Hossein Salami, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri. Beberapa ilmuwan nuklir Iran yang terkemuka juga termasuk di antara korban tewas.

Lalu apa saja penyebab di balik serangan ini? Akankah konflik Iran dan Israel ini akan memicu Perang Dunia III mengingat Amerika Serikat turut terlibat dalam memasok senjata untuk Israel? Simak pembahasannya di bawah ini.

Gara-gara nuklir?

Konflik Iran Israel
aljazeera.com

Mengutip dari Aljazeera, serangan ini tetap dilancarkan meskipun ada negosiasi antara Iran dan sekutu utama Israel, Amerika Serikat, terkait masa depan program nuklir Teheran. Hal ini membuat banyak pihak mencurigai bahwa ancaman aksi militer Israel hanyalah taktik terkoordinasi untuk menambah tekanan terhadap Iran.

Selama ini, Israel secara luas diyakini memiliki senjata nuklir, meskipun tak pernah secara resmi mengakuinya. Hal ini menjadi keunggulan militer Israel di Timur Tengah, di samping memiliki persenjataan konvensional atau dukungan Amerika Serikat di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Negeri Paman Sam tersebut kerap menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan untuk menghentikan kecaman resmi terhadap sekutunya, meskipun Israel dituduh berulang kali melanggar hukum internasional.

Sebuah senjata nuklir milik Iran akan menghilangkan keunggulan strategis tersebut, dan karena itulah menjadi garis merah bagi Israel. Selama bertahun-tahun, Israel, terutama di bawah kepemimpinan Netanyahu, terus menegaskan bahwa Iran berada di ambang memiliki senjata nuklir. Di sisi lain, Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Sebagai pembenaran atas serangan Israel, Netanyahu menyebut bahwa Iran bisa saja memproduksi “senjata nuklir dalam waktu yang sangat singkat, bisa setahun, atau bahkan hanya beberapa bulan.” Seorang pejabat militer Israel yang tak disebutkan namanya juga mengatakan bahwa Iran “sudah memiliki cukup bahan fisi untuk 15 bom nuklir hanya dalam hitungan hari.”

Sebut Iran sebagai pusat gerakan anti-Israel

Konflik Iran Israel
aljazeera.com

Netanyahu sebelumnya pernah menggambarkan Iran sebagai “kepala gurita” dengan “tentakel di mana-mana, dari Houthi hingga Hezbollah dan Hamas”. Gagasan ini merujuk pada pandangan bahwa Iran adalah pusat dari jaringan kelompok anti-Israel di kawasan yang dikenal dengan sebutan “poros perlawanan”.

Sejak melancarkan perang di Gaza pada Oktober 2023, Israel berhasil melemahkan Hamas dan Hezbollah secara signifikan, membatasi kemampuan kedua kelompok tersebut untuk menyerang. Para pemimpin utama dari kedua organisasi ini nyaris seluruhnya telah dieliminasi, termasuk tokoh penting seperti pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah, serta pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan Ismail Haniyeh.

Serangan terhadap Hezbollah, khususnya, tidak memicu serangan balasan besar seperti yang dikhawatirkan banyak pihak di Israel. Hal ini mendorong kelompok garis keras di pemerintahan Israel untuk berargumen bahwa mereka kini memiliki peluang besar untuk terus menargetkan musuh-musuhnya, termasuk Iran, dan merekonstruksi tatanan politik kawasan.

Sebagian bahkan menilai peluang untuk mendorong perubahan rezim di Iran kini terbuka, meskipun skenario itu kemungkinan besar akan membutuhkan perang jangka panjang yang berada di luar kapasitas militer Israel.

Semua ini terjadi meski tidak ada konfrontasi langsung antara Israel, Iran, ataupun sekutunya sejak tahun lalu, hingga akhirnya serangan Israel terjadi pada Jumat lalu. Bahkan sebelumnya tidak ada ancaman nyata selain janji serangan balasan jika Israel menyerang lebih dulu.

Iran serang balik Israel

Konflik Iran Israel
aljazeera.com

Berdasarkan laporan Reuters, Iran meluncurkan serangan udara balasan ke Israel pada Jumat malam (13/6). Ledakan terdengar di Yerusalem dan Tel Aviv, dua kota terbesarnya, menyusul serangan militer terbesar yang pernah dilakukan Israel.

Sirene serangan udara meraung di seluruh Israel sementara pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk segera mencari perlindungan. Di langit Tel Aviv, rudal terlihat meluncur, dan militer Israel menyatakan bahwa Iran telah menembakkan dua rentetan serangan.

Kantor berita resmi Iran, IRNA, melaporkan bahwa Teheran telah meluncurkan ratusan rudal balistik ke arah Israel setelah Israel menggempur fasilitas nuklir bawah tanah Natanz yang sangat dijaga ketat dan menewaskan sejumlah komandan militer tertingginya. Iran menegaskan bahwa program nuklirnya semata-mata bertujuan damai.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menuduh Israel sebagai pihak yang memulai perang. Seorang pejabat tinggi Iran menyatakan bahwa tidak ada tempat yang aman di Israel, dan balasan dari Iran akan sangat menyakitkan.

Utusan Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menyebut bahwa 78 orang tewas akibat serangan Israel ke Iran, termasuk sejumlah pejabat militer senior, sementara lebih dari 320 orang lainnya terluka. Sebagian besar adalah warga sipil. Ia juga menuduh Amerika Serikat terlibat dalam serangan tersebut dan mengatakan bahwa Washington memikul tanggung jawab penuh atas segala konsekuensinya.

Akankah konflik Iran dan Israel memicu Perang Dunia III?

Konflik Iran Israel
aljazeera.com

Menilik tensi antara Iran dan Israel yang terus memanas, kekhawatiran akan dimulainya Perang Dunia III pun muncul. Berdasarkan analisis Aljazeera, skenario terburuk yang sebisa mungkin dihindari Iran adalah menyerang pangkalan atau personel militer Amerika Serikat.

Serangan gabungan Israel-Amerika Serikat berpotensi menghancurkan situs nuklir Iran yang paling terlindungi, sekaligus memperkuat posisi Israel secara signifikan. Skema ini juga kemungkinan besar akan melibatkan serangan terhadap pangkalan-pangkalan AS yang berada di negara-negara seperti Kuwait, Qatar, Arab Saudi, dan Turki. Negara-negara tersebut bukan musuh langsung Iran. Membawa mereka ke dalam konflik jelas bukan kepentingan Iran.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Lifestyle

See More

12 Fenomena Langit Sepanjang Desember 2025, dari Supermoon hingga Hujan Meteor Spektakuler

05 Des 2025, 21:15 WIBLifestyle