Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Jangan Lewatkan Supermoon Terakhir 2025, Catat Tanggalnya!

GettyImages-2228480913.jpg
Dok. EarthSky
Intinya sih...
  • Supermoon terakhir 2025 akan muncul pada 5 Desember mendatang, menandai berakhirnya siklus purnama terbesar tahun ini.

  • Puncak Supermoon terjadi pada Kamis, 4 Desember 2025 pukul 23.14 UTC, atau Jumat, 5 Desember 2025 pukul 06.14 WIB.

  • Momen terbaik menikmati Supermoon adalah saat bulan baru terbit atau menjelang terbenam di lokasi dengan cakrawala terbuka dan minim polusi cahaya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Supermoon Desember 2025 diprediksi akan menjadi salah satu fenomena langit paling ditunggu tahun ini. Setelah awal November 2025 dihiasi Supermoon Emas—purnama raksasa yang memukau dari Dubai hingga Dakar—fenomena langit belum benar-benar usai. Cahaya bulan yang viral di media sosial itu hanyalah pembuka menuju momen puncak berikutnya yang akan terjadi di penghujung tahun.

Menurut NASA, satu Supermoon terakhir akan kembali menyapa bumi pada 5 Desember 2025 mendatang. Fenomena ini akan menjadi puncak sekaligus penutup rangkaian Supermoon sepanjang tahun, menandai berakhirnya siklus purnama terbesar sebelum kita menyambut tahun baru. Ingin tahu kapan waktu terbaik untuk menyaksikannya dan mengapa bulan bisa tampak begitu besar dan terang? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Bela!

Jadwal kemunculan Supermoon terakhir 2025

ganapathy-kumar-9kbsq91NFwg-unsplash-scaled.jpg
Dok. Spoken

Melansir dari Time and Date, data NASA menunjukkan fase puncak Supermoon terakhir tahun ini akan terjadi pada Kamis, 4 Desember 2025 pukul 23.14 UTC, atau Jumat, 5 Desember 2025 pukul 06.14 WIB. Di Indonesia, fenomena ini akan tampak jelas menjelang pagi hari, terutama saat langit cerah dan minim awan.

Supermoon ini juga dikenal sebagai Full Cold Moon, sebutan tradisional dari budaya Amerika Utara yang merujuk pada purnama musim dingin di belahan bumi utara. Dengan kemunculannya, siklus Supermoon 2025 resmi berakhir setelah dua purnama besar sebelumnya pada Oktober dan November.

Mengapa disebut “Supermoon”?

download.jpeg
Dok. EuroNews.com

Istilah Supermoon pertama kali diperkenalkan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979. Secara ilmiah, fenomena ini terjadi ketika bulan mencapai fase purnama bersamaan dengan posisinya yang paling dekat ke bumi, disebut perigee.

Dalam kondisi ini, jarak bulan ke bumi bisa mencapai sekitar 356.000 kilometer, membuat ukurannya tampak hingga 7 persen lebih besar dan 15 persen lebih terang dibanding purnama biasa. Efek visual ini sering membuat bulan tampak “raksasa” di langit malam, terutama ketika berada rendah di cakrawala.

Waktu dan lokasi terbaik untuk menyaksikan

2024-10-17T000000Z_355553630_RC2FMAAE8CYB_RTRMADP_3_SUPERMOON-LATVIA-1200x798.jpg
Dok. EuroNews.com

Momen terbaik menikmati Supermoon adalah saat bulan baru terbit atau menjelang terbenam, ketika posisinya masih rendah dan sinarnya tampak kekuningan karena pembiasan cahaya oleh atmosfer bumi.

Untuk pengalaman terbaik, carilah lokasi dengan cakrawala terbuka dan minim polusi cahaya, seperti pantai, pegunungan, atau area pedesaan. Gunakan tripod atau teleskop sederhana untuk mengabadikan pemandangan langka ini.

Supermoon di berbagai penjuru dunia

supermoon.jpg
Dok. The Federal

Supermoon Emas pada 5 November lalu menciptakan panorama memukau di berbagai belahan dunia. Di Dubai, cahaya bulan tampak kontras dengan kilauan gedung-gedung modern seperti Burj Al-Arab, meski badai debu sempat melanda. Di Sarajevo, langit cerah memperlihatkan purnama sempurna menggantung di atas kota tua. Sementara di Dakar, Senegal, bulan tampak megah di atas pusat kota Plateau, menciptakan siluet eksotis di langit Afrika Barat.

Supermoon terakhir pada Desember 2025 bukan sekadar tontonan langit, tetapi juga momen refleksi atas siklus alam yang menakjubkan. Fenomena ini mengingatkan kita betapa indahnya keteraturan jagat raya, yang terus menghadirkan keajaiban bahkan di penghujung tahun. Jadi, sudah siap menyiapkan kamera dan menikmati pertunjukan alam terakhir sebelum tahun baru tiba, Bela!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Lifestyle

See More

5 Kota Dingin di Jawa Timur, Bukan Hanya Batu

14 Des 2025, 20:15 WIBLifestyle