Gandeng Chicco Jerikho, Permata Bank Rilis Film Lindungi Gajah Sumatra

- Permata Bank meluncurkan film dokumenter Berbagi Ruang untuk Bukit Tigapuluh di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, dalam rangka memperingati World Elephant Day.
- Gajah Sumatra berstatus kritis dengan populasi hanya 924–1.359 individu di 22 kantong habitat, sehingga perlu adanya kesadaran publik akan pentingnya menjaga habitat gajah.
- Film dokumenter ini menghadirkan aktor Chicco Jerikho sebagai narator dan menyoroti inisiatif nyata di Bukit Tigapuluh yang dilakukan oleh Permata Bank bersama WWF-Indonesia.
Memperingati World Elephant Day, Permata Bank menegaskan komitmennya terhadap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui peluncuran film dokumenter Berbagi Ruang untuk Bukit Tigapuluh, pada Selasa (12/08/2025). Kolaborasi bersama WWF-Indonesia dan KITE Entertainment ini bertujuan membangun kesadaran publik akan pentingnya menjaga jalur pergerakan alami (wildlife corridor) Gajah Sumatra di lanskap Bukit Tigapuluh, Jambi, agar manusia dan satwa dapat hidup berdampingan secara harmonis.
Acara peluncuran di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, yang menegaskan pentingnya edukasi dalam konservasi satwa liar.
"Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Permata Bank melalui film ini untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga habitat gajah, khususnya koridor hidupan liar secara berkelanjutan agar populasi tetap terjaga dan konflik dengan masyarakat dapat dihindari," ujarnya.
Gajah Sumatra: penjaga hutan yang kritis

Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) berstatus kritis menurut IUCN, dengan populasi hanya 924–1.359 individu di 22 kantong habitat (data KLHK, 2020). Alih fungsi hutan telah mempersempit ruang jelajah mereka, memaksa gajah bersinggungan dengan permukiman dan meningkatkan potensi konflik dengan manusia.
Lanskap Bukit Tigapuluh di Jambi menjadi contoh penerapan pembangunan berkelanjutan melalui konsep berbagi ruang antara manusia dan satwa. CEO WWF-Indonesia, Aditya Bayunanda, menegaskan kemitraan dengan Permata Bank tidak hanya menjaga habitat gajah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Bukit Tigapuluh sebagai rumah gajah dan manusia

Popbela berkesempatan menyaksikan secara langsung film dokumenter Berbagi Ruang untuk Bukit Tigapuluh, yang tayang di kanal YouTube Permata Bank mulai 13 Agustus 2025. Film ini menghadirkan aktor Chicco Jerikho sebagai narator, mengajak penonton memahami realitas konservasi Gajah Sumatra, mulai dari tantangan di lapangan hingga upaya berbagi ruang secara harmonis. "Hutan bukan hanya milik manusia, tapi rumah bagi semua makhluk hidup. Harapannya, cerita ini membuat lebih banyak orang peduli dan mau terlibat," ungkap sosok yang telah menjadi wildlife warrior sejak tahun 2016 ini.
Kamera membuka kisah dengan menyusuri lanskap Kabupaten Tebo dan Jambi Kota Seberang, melewati jalan tanah berdebu yang menghubungkan ratusan keluarga menuju jalan lintas Jambi. Kisah berlanjut ke ABT Blok 2 yang berbatasan dengan taman nasional, kemudian ke Blok 1—ekosistem terbaik seluas 38 ribu hektar—yang sebagian telah berubah menjadi perkebunan. Film berdurasi sekitar 35 menit ini menekankan bahwa ketika hutan hilang, gajah hanya memiliki dua pilihan yaitu mencari rumah baru atau menghadapi kepunahan. Penonton diajak menyaksikan upaya konservasi di lapangan sekaligus memahami peran gajah dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Tak hanya menyoroti habitat gajah, dokumenter yang disutradarai oleh Faisal Rachman ini juga menampilkan interaksi antara manusia dan satwa, dari pengembalian gajah ke hutan saat mendekati pemukiman hingga perawatan dan pelatihan agar gajah terbiasa dengan kehadiran manusia. Kehidupan Suku Talang Mamak yang berdampingan dengan Datuk Gedang—sebutan lokal untuk gajah—juga diangkat, menunjukkan bagaimana mereka memanfaatkan hutan secara bijak. Di balik visual yang memukau, film menyampaikan pesan sederhana namun kuat: saat gajah memiliki rimbanya dan manusia memiliki rumahnya, serta keduanya saling menghormati, hutan akan tetap lestari.
Gerakan nyata di Bukit Tigapuluh

Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif #DenganHati untuk Bukit Tigapuluh yang dimulai pada Agustus 2024 dan berlandaskan tiga pilar Permata Hati: Education, Empowerment, dan Enhancement. Sejak diluncurkan, berbagai capaian telah diraih, antara lain penanaman 3.600 bibit pohon untuk reforestasi, pembuatan 27 kotak sarang lebah sebagai sumber pendapatan tambahan bagi warga, serta renovasi fasilitas pendidikan bagi anak-anak Suku Talang Mamak. Renovasi tersebut mencakup pembangunan perpustakaan, aula serbaguna, dan fasilitas sanitasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih layak.
Memasuki tahun 2025, Permata Bank bersama WWF-Indonesia memperluas upaya penghijauan melalui program Adopt a Tree yang membuka kesempatan bagi karyawan dan masyarakat untuk mengadopsi bibit pohon di Bukit Tigapuluh. Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menjaga kelestarian hutan sekaligus memperkuat hubungan harmonis antara manusia dan satwa liar di kawasan tersebut.
Katharine Grace, Chief of Corporate Affairs & Sustainability Permata Bank, menegaskan bahwa keberhasilan pelestarian lingkungan hanya dapat terwujud melalui peran aktif semua pihak. "Melalui film ini, kami mengajak semua pihak untuk berperan aktif menjaga habitat gajah dan mendukung kehidupan harmonis manusia–satwa," tutupnya.



















