Awards Night Sundance Film Festival: Asia 2021, Ini Daftar Pemenangnya

Selamat kepada para pemenang

Awards Night Sundance Film Festival: Asia 2021, Ini Daftar Pemenangnya

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Sundance Film Festival: Asia 2021 mempersembahan Awards Night pada malam ketiga dari rangkaian acara Sundance Film Festival: Asia 2021. Bagi kamu yang belum tahu, Sundance Film Festival: Asia 2021 adalah bentuk komitmen dari IDN Media untuk memperkenalkan dan mempromosikan karya-karya dari para pembuat film Asia khususnya Indonesia, baik secara regional maupun internasional.

Awards Night diselenggarakan secara lngsung melalui platform TikTok @sundanceffasia, yang dipandu oleh Reza Chandika dan Nastasha Abigail. Awards Night adalah malam persembahan untuk memberikan penghargaan untuk kategori Indonesia’s Distinguished Director, Indonesia's Up and Coming Director, Indonesia's Distinguished Actor, Indonesia's Distinguised Actress, serta pemenang penghargaan The Jury Prize for Best Short Film.

Sundance Film Festival: Asia 2021 akan menjadi festival film tahunan yang akan diselenggarakan di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh William Utomo selaku COO IDN Media. Hal ini layaknya angin segar bagi sutradara film di Indonesia, untuk terus berkarya dan berkompetisi baik di ajang nasional maupun internasional. 

Penasaran dengan para penerima penghargaan? Inilah daftar penerima penghargaan untuk Sundance Film Fest Asia 2021.

Kategori Indonesia’s Distinguished Director

Penghargaan Indonesia’s Distinguished Director diberikan kepada empat sutradara terbaik dalam ajang Sundance Film Festival Asia 2021. Keempatnya dipilih berdasarkan hasil diskusi antara Sundance Institute bersama IDN Media. Sutradara terpilih adalah Joko Anwar, Edwin, Mouly Surya, serta duet maut Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel.

Awards Night Sundance Film Festival: Asia 2021, Ini Daftar Pemenangnya

Dalam sambutannya, Joko Anwar menceritakan pengalamannya mengikuti Sundance Film Festival tahun 2019 dengan film Perempuan Tanah Jahanam. Dirinya menjabarkan bahwa mengikuti Sundance Festival adalah sebuah pengalaman luar biasa, karena dapat melihat begitu banyak karya yang luar biasa. Diselenggarakannya Sundance Film Festival di Indonesia telah membuktikan bahwa para film maker di Indonesia mampu bersaing di kancah internasional.

“Ketika Sundance film berada di Indonesia, ini bukan hanya sekadar penghargaan tapi juga tanggung jawab untuk para pekerja industri film di Indonesia untuk membuat karya. Sehingga film Indonesia bukan saja sejajar dengan film manapun di dunia tapi juga bisa menjadi salah satu kekuatan untuk sinema global. Saya menerima penghargaan ini dan menganggapnya sebagai bentuk apresiasi untuk seluruh sineas di Indonesia,” tandasnya.

Rasa bangga dan senang juga dirasakan oleh Mouly Surya. Selain karena menerima penghargaan, juga karena hadirnya Sundance Film Festival di Indonesia.“Sungguh terima kasih banyak, sangat senang Sundance bisa hadir di Indonesia. Saya waktu 2013 dulu membawa film saya What They Don’t Talk About When They Talk About Love. Untuk membawa aura kompetisi tersebut di tingkat internasional, bisa datang ke Indonesia adalah sangat hebat dan sangat positif.”

Mouly Surya kini tengah disibukkan dengan aktivitasnya menggarap film terbarunya Perang Kota. Film yang mendapat subsidi dana dari Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Luar Negeri Prancis ini diadaptasi dari novel sastra klasik Indonesia ‘Jalan Tak Ada Ujung’ karya Mochtar Lubis.  

Tidak ketinggalan, Kimo Stamboel juga berbagi pengalaman saat dirinya mengikuti Sundance Film Festival. Film Killers garapannya bersama Timo, berhasil ditayangkan pada Midnight case Sundance Film Festival 2014. Kimo memaparkan bahwa saat itu adalah sebuah pencapaian yang sangat luar biasa. Kini, Kimo Stamboel terpilih menjadi salah satu Indonesia’s Distinguished Director

“Saya sangat berterima kasih sekali, dan juga Sundance Film Festival 2021 ini sangat baik sekali diadakan di Indonesia. Semoga dapat mengajak para film maker untuk ikut dalam festival ini. Dan karena saingannya banyak dari Internasional, menurut saya kita juga harus bisa menyaingi mereka baik dari sisi cerita atau dari teknikal dalam pembuatan film,” tuturnya.

Film garapan Edwin Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, berhasil mendapatkan penghargaan Locarno Film Festival 2021. Edwin berharap film maker di Indonesia dapat terus menorehkan prestasi dan tetap semangat pada situasi pandemi.

Kategori Indonesia Up and Coming Director

Selain film maker senior tanah air, tidak ketinggalan penghargaan juga diberikan kepada film maker muda. Penghargaan ini dipersembahkan kepada sutradara muda untuk terus berkarya dan berprestasi. Sutradara yang terpilih adalah Wregas Bhanuteja dan Aditya Ahmad.

Wregas Bhanuteja adalah sosok sutradara dengan kepemimpinan yang unik dalam memproduksi film. Wregas mengetahui persis apa yang dibutuhkan selama proses produksi film. Selain itu, sutradara Wregas selalu memberikan kebebasan kepada setiap pemain untuk bereksplorasi. 

Film karyanya, Tak Ada yang Gila di Kota Ini berhasil lolos pada ajang Sundance Film Festival 2020, mengalahkan 10.000 film lainnya yang berkompetisi pada ajang yang sama. Mengikuti ajang Sundance Film Festival membuat Wregas memiliki prespektif baru sebagai sutradara.

“Saya dapat melihat kultur mereka, gagasan terhadap sinema, argumen mereka terhadap kehidupan dan kemanusiaan yang mana membuka mata saya bahwa film pendek tetaplah menjadi unsur yang penting dalam perkembangan sinema,” ujarnya.

Wregas juga menambahkan, dengan adanya ajang Sundance Film Festival ini adalah kesempatan yang tepat untuk berkarya, membuat gagasan, mengeksplorasi, bereksperimen.

Aditya Ahmad merupakan sutradara asal Makassar, dirinya sempat ragu untuk melanjutkan kariernya sebagai sutradara film. Dengan dorongan dari para seniornya, akhirnya Adit berhasil membawa film garapannya, Kado dalam Sundance Festival 2019.

Kini, Adit telah berhasil menjadi salah satu penerima penghargaan Indonesia Up and Coming Director. “Menerima penghargaan ini mengingtkan saya saat pertama kali mengenal dan belajar film making. Mira Lesmana, Riri Riza adalah orang yang memaksa saya kembali membuat film yang di dalam prosesnya saya menemukan kembali jati diri saya,”  tutur Adit.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here