7 Rekomendasi Tempat Makan Sate Enak di Jakarta, Wajib Coba!

Bagi penggemar sate di Jakarta, pasti familiar dengan Sate Taichan yang sempat populer beberapa tahun lalu. Sate Taichan merupakan inovasi dalam dunia sate yang memiliki rasa yang sama nikmatnya dengan sate konvensional.

Perbedaannya terletak pada dagingnya yang tidak seperti sate pada umumnya yang berwarna hitam bekas terbakar arang, melainkan berwarna putih. Hal ini dikarenakan perlakuan khusus pada proses penyimpanan daging yang digunakan untuk Sate Taichan. Saus yang digunakan juga bukan saus kacang, melainkan saus sambal yang sangat pedas, cocok bagi pecinta makanan pedas.

Rasa keseluruhan dari Sate Taichan ini adalah kombinasi yang sempurna antara pedas, asin, dan asam. Salah satu tempat yang terkenal dengan Sate Taichan-nya adalah Sate Taichan 87 Bang Ocit di Senayan, yang selalu ramai dengan antrean pengunjung.

Alamat: Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan.

Sate RSPP lagi naik daun banget, nih, karena dikunjungi oleh Ji Chang Wook pada akhir pekan lalu. Di Jakarta, Sate RSPP memang sudah begitu melegenda. Sebab, kedai sate ini sudah ada sejak tahun 1960-an dan masih berdiri hingga sekarang. Saking suksesnya, Sate RSPP sudah membuka banyak cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek.

Kedai sate ini dinamakan Sate RSPP karena kedai pertamanya berdiri tepat di depan Rumah Sakit Pusat Pertamina, yang berlokasi di Jl. Kiai Maja, Jakarta Selatan. Hingga kini, sate dari Sate RSPP masih menjadi favorit karena rasanya yang lezat. Bukan hanya daging ayam, kedai sate ini juga menyediakan variasi sate kambing sebagai pilihan lainnya.

Alamat: Jl. Kyai Maja No.21, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Sama seperti Sate RSPP, Warung Sate Palmerah Kim Tek juga sudah berdiri cukup lama. Yakni, sejak tahun 1970-an. Kedai sate tersebut masih mempertahankan cita rasanya sejak pertama berdiri, hingga saat ini. Bukan cuma menyediakan menu sate ayam dan kambing, Warung Sate Palmerah Kim Tek juga memiliki menu sop kambing yang segar dan menjadi favorit para pelanggannya.

Alamat: Jl. Panjang Pos Pengumben No. 8A, Jakarta Barat

Rekomendasi tempat makan sate selanjutnya datang dari jenis sate yang berbeda, yakni Sate Padang Ajo Ramon. Salah satu yang membuat jenis sate ini istimewa dan terasa begitu lezat adalah kuah kental kuningnya yang begitu terasa rempah-rempahnya. Sate Padang Ajo Ramon juga memiliki potongan daging yang besar. Sehingga, lidahmu akan termanjakan oleh menu makanan ini.

Alamat: Jl. Cikajang Raya No. 72, Senopati, Jakarta Selatan

Masih di seputaran kawasan Jakarta Selatan, rekomendasi kedai sate selanjutnya adalah Sate Apjay Panglima Polim. Jika kamu berniat untuk mencicipi sate ini, alangkah baiknya untuk datang di sore atau malam hari. Sebab, Sate Apjay Panglima Polim baru buka sore hari. 

Meski kamu bisa memesan sate ini, kamu harus rela makan tanpa meja. Sebab, meja dan tenda yang disediakan begitu terbatas. Sehingga, tak cukup menampung pembeli yang datang.

Alamat: Jl. Panglima Polim No.9, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan

Bergeser sedikit ke tengah kota, kamu wajib mencoba Sate Lamongan Jaya Agung. Kedai sate ini terkenal karena begitu legendaris sebab telah berdiri sejak tahun 1970-an dan masih tetap mempertahankan ciri khasnya. Yakni, di warung tenda dekat perempatan Jl. Sabang.

Seiring dengan berjalan waktu dan semakin ramainya kedai sate ini, Sate Lamongan Jaya Agung memiliki varian menu yang tak terbatas hanya pada sate. Namun, ada pula sop dan soto lamongan yang segar.

Alamat: Jl. KH. Wahid Hasyim No.56 C, Menteng, Jakarta Pusat

Rindu dengan makanan khas Padang, namun belum bisa berkunjung ke sana secara langsung? Kamu bisa mencoba Sate Mak Syukur yang kini sudah membuka cabang di berbagai tempat.

Sate Mak Syukur dikenal sebagai kedai yang menyediakan sate padang. Tapi, saat ini, Sate Mak Syukur juga menyediakan soto padang yang memiliki cita rasa khas Padang asli.

Alamat: Mall Kelapa Gading 3, Lantai 3, Food Temptation, Jl. Kelapa Gading Boulevard

Itulah tadi daftar rekomendasi sate enak di Jakarta. Kamu pernah mencoba yang mana saja, Bela?