Sekolah Pastry Ini Ingin Membuat Chef Indonesia Diperhitungkan Dunia 

Sekolah Pastry tanpa magang

Sekolah Pastry Ini Ingin Membuat Chef Indonesia Diperhitungkan Dunia 

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Pernah mendengar dan heran ketika melihat sebuah cakes dijual dengan harga jutaan rupiah? Jika pernah, kamu nggak perlu heran lagi dan merasa harga itu terlalu berlebihan. Sebab, meski yang kamu lihat ialah sebuah cakes cantik yang akan dimakan, tapi cakes itu juga bernilai seni tinggi lho. Apalagi jika cakes dibuat oleh seorang chef yang mempunyai standard tinggi dan telah mendapat  gelar MOF, yakni gelar prestisius yang dianugerahkan oleh Pemerintah Perancis kepada para profesional di berbagai bidang, termasuk bidang kuliner.

Lalu, adakah di Chef Indonesia yang sudah punya keterampilan setara dengan kelas internasional? Sayangnya menurut Executive Pastry Chef Louis Tanuhadi dan Executive Pastry Chef Niklesh Sharma, pendidikan Chef di Indonesia belum terlalu maju.

Sekolah Pastry Ini Ingin Membuat Chef Indonesia Diperhitungkan Dunia 

“Sekarang pastry di Indonesia masih sangat lemah, kuenya masih belum modern, skill jauh sekali. Saya ketemu dengan Chef Jean-Francois Arnaud dan Niklesh karena mereka ingin memajukan pastry di Indonesia,” ucap Chef Louis.

Dari situlah keduanya berinisiatif mendirikan Academy of Pastry and Culinary Arts (APCA) Indonesia pada 14 Januari 2019. Pendirian APCA didasari oleh visi dan misi untuk meningkatkan profesionalisme, keterampilan dan kualitas chef Indonesia secara umum di ajang kuliner internasional. Apalagi Chef Louis sangat ingin melihat chef Indonesia mengibarkan bendera merah putih di ajang kompetisi internasional di Perancis.

“Di Asia yang namanya juara, selalu didominasi Jepang dan Korea. Sedangkan di ASEAN yang juara sampai ikut kompetisi dunia itu Singapura, kenapa? Karena standardnya sudah sangat tinggi. Malaysia dulu tidak diperhitungkan, tapi dua tahun ini Malaysia sudah jadi perwakilan Asean, namanya Chef Lawrence Cheong Jun Bo, dia juga jadi guru di APCA. Di APCA sendiri kita punya syarat untuk jadi chef, yaitu muda dan wajib ikut kompetensi dunia. Kenapa muda? Karena untuk mengikuti kompetisi itu batas usianya 35 tahun. Saya nggak mau punya chef di APCA cuma ngajar tapi nggak punya kebanggaan buat dirinya sendiri,” tutur Louis kepada Popbela.

Demi meningkatkan skill chef Indonesia di dunia pastry, khusus bagi pemula, APCA mempunyai program 9 bulan plus 1 bulan tanpa perlu menjalani magang. Seorang pemula, harus menguasai bidang pastry, roti, cokelat, gula, gelato, dan fondant. Keenam dasar itu menjadi kunci untuk mengolah santapan menjadi karya seni. APCA pun meniadakan kewajiban magang karena menurut Chef Louis akan menurunkan standard apa yang telah dipelajari dari APCA.

“Kami nggak mau memberi magang karena di hotel cuma jadi tukang cuci dan motong buah. Plus 1 bulannya itu kami ajak siswa untuk belajar ke Malaysia untuk mengikuti Asian Pastry Forum di sekolah APCA Malaysia. Di sana mereka bisa ketemu Chef yang sudah mempunyai gelar MOF. Lebih worth it daripada magang di hotel."

APCA Indonesia juga pun menyediakan program kursus paruh waktu (Part-time Program) berdurasi tiga bulan, dengan mempertimbangkan kondisi dan perkembangan industri kreatif di bidang jasa boga saat ini yang kian pesat. Dengan demikian, tidak sebatas para lulusan SMA atau SMK yang akan dapat menjadikan APCA untuk merintis karier profesional di bidang industri kuliner sebagai chef, namun juga mereka yang berniat membuka usaha sendiri di bidang kuliner.

Tertarik belajar di APCA untuk jadi chef dengan skill tinggi kelas internasional?

  • Share Artikel

TOPIC

    trending

    Trending

    This week's horoscope

    horoscopes

    ... read more

    See more horoscopes here