Mondelez Kembali Gaungkan NgemilBijak untuk Pilih Camilan yang Sehat

Tak hanya soal rasa, camilan juga harus memberi manfaat positif bagi tubuh dan pikiran. Mulai dari memahami waktu ngemil yang ideal, hingga memilih camilan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan energi harian, semua dibahas dalam kampanye #NgemilBijak. 

Berdasarkan State of Snacking 2024, ternyata masyarakat Indonesia justru lebih memilih mengonsumsi camilan dibanding makan berat, lho! Riset tahunan yang kini sudah berjalan lebih dari setengah dekade ini mengungkapkan bahwa rata-rata konsumsi camilan mencapai 3 kali per hari, sementara makanan utama hanya 2 kali.

Lebih menariknya lagi, 73% responden mengaku tak bisa hidup tanpa camilan. Tentunya, kamu setuju dengan pernyataan ini, bukan begitu, Bela? Bahkan, camilan juga bukan hanya sebagai penahan lapar saja, melainkan menjadi makna emosional bagi beberapa orang. . 

Survei ini menunjukkan bahwa 84% orang merasa berbagi camilan dengan orang tercinta setara dengan kalori ekstra yang dikonsumsi, dan 93% responden menyebutkan bahwa kenangan masa kecil terindah mereka adalah saat berbagi camilan dengan orang tua. Temuan ini juga ditegaskan oleh Marfusita Hamburgiwati selaku Head of Corporate & Government Affairs Mondelez Indonesia.

“Survei The State of Snacking ini menyoroti betapa pentingnya camilan bagi masyarakat dan sekaligus menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memahami apa yang diinginkan konsumen global, termasuk di Indonesia,” ujar Fusi.

Dalam kampanye #NgemilBijak, Mondelez Indonesia berkomitmen penuh dalam menjaga kualitas produk camilan yang mereka hadirkan. Setelah melewati berbagai riset mendalam dan consumer insight, Mondelez terus mendengarkan saran dari konsumen, seperti preferensi rasa, kebutuhan gizi, hingga masukan dari pemerintah dalam inovasi produk.

Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari Marfusita dalam sesi tanya jawab bersama tim Popbela.

“Dalam hal inovasi-inovasi produksi produk, harus kita sesuaikan dengan zaman dan kebutuhan masyarakat. Kita selalu mengutamakan konsumen preference dari tim marketing kami yang melakukan consumer insight, consumer study, dan kita memastikan bahwa produk-produk yang kita pilih dan digunakan itu selalu memang berkualitas,” jelas Fusi.

Menariknya, lewat survei tahunan State of Snacking 2024, Mondelez terus mengevaluasi apa yang bisa ditingkatkan ke depannya. Tujuan ini sebagai upaya dalam pengalaman ngemil masyarakat Indonesia tetap menyenangkan, sehat, dan penuh makna. 

“Selain menjaga kualitas yang saat ini, kita juga memproduksi untuk kedepannya. Produk kita juga melalui status networking survey ini, tujuannya untuk lebih memahami bagaimana, sih, perkembangan yang tidak merubah kebiasaan ngemil,” tambahnya.

Ngemil nggak selalu berarti kebiasaan buruk, Bela. Mondelez Indonesia ingin mengajak kamu untuk menikmati camilan dengan lebih sadar dan seimbang. Bukan hanya soal memilih camilan yang tepat, tetapi juga menikmatinya di waktu yang tepat. 

Sejak diluncurkan tahun 2020, kampanye ini konsisten mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam kebiasaan ngemil berlebihan. Sebaliknya, #NgemilBijak mengajarkan kita untuk memaknai camilan sebagai bagian dari gaya hidup yang lebih mindful dan sehat. 

Saskhya Aulia Prima, M.Psi., selaku Psikolog sekaligus Co-Founder Rumah Psikologi TigaGenerasi, menjelaskan bahwa aktivitas ngemil bisa menjadi momen break time yang dibutuhkan tubuh dan pikiran.

“Aktivitas ngemil bisa memberikan jeda di tengah aktivitas sehari-hari. Sembari menikmati camilan kita bisa menjadikannya sebagai momen relaksasi dan bersantai sejenak. Lebih lanjut, aktivitas ngemil yang dilakukan dengan bijak dan penuh kesadaran juga bisa menjadi bentuk penghargaan bagi diri sendiri,” pungkas Sashkya.

Sejalan dengan kampanye #NgemilBijak dari Mondelez Indonesia, Esti Nurwanti, S.Gz, RD, MPH, Ph.D., Ahli Gizi sekaligus Founder Komunitas Gizi Nusantara pun sepakat bahwa ngemil tetap dibutuhkan untuk tubuh.

Menurutnya, ngemil bisa menjadi kebiasaan yang baik—selagi dilakukan dengan bijak. Ia juga menegaskan bahwa memilih camilan berkualitas, memperhatikan porsi, dan menikmati setiap gigitan dengan sadar, ngemil justru dapat menyeimbangkan kebiasaan dari gaya hidup yang sehat.

“Ngemil sebenarnya diperlukan sebagai salah satu sumber energi tambahan di sela waktu makan utama. Selain itu, ngemil juga bisa membantu tubuh memenuhi kebutuhan nutrisi harian, terutama jika pilihan dan caranya tepat. Jadi, ngemil bukan sesuatu yang harus dihindari, selama dilakukan dengan cara yang tepat dan sesuai anjuran,” ucap Esti.

Dalam upaya mengajak masyarakat menerapkan gaya hidup seimbang, Mondelez Indonesia menghadirkan panduan #NgemilBijak langsung di kemasan produknya. Yap, sekarang kamu bisa ngemil lebih cerdas hanya dengan membaca kemasan.

Panduan ini terdiri dari dua bagian ilustrasi yang mudah dipahami. Pertama, terdapat tabel Guideline Daily Amount (GDA) yang memberikan informasi nilai gizi dan kalori dari camilan yang dikonsumsi. Kedua, ilustrasi takaran saji yang membantu konsumen memahami porsi ideal dalam setiap keping.

Melalui kampanye #NgemilBijak, Mondelez Indonesia membuat kita sadar bahwa ngemil yang tepat bukan sekadar memuaskan rasa lapar. Tetapi juga bisa jadi bentuk self-care dan perhatian pada tubuh sendiri.

Apakah kamu sudah bijak dalam memilih camilan, Bela?