'Authentic Cultural Dining', Menikmati Lezatnya 5 Menu Khas Jepang yang Halal
Populasi Muslim dunia mencapai 1,9 miliar orang dan minat terhadap makanan Halal semakin meningkat.
JFOODO menyelenggarakan acara "AUTHENTIC CULTURAL DINING" di Jakarta untuk memperkenalkan bahan makanan Jepang yang memperhatikan prinsip Halal.
Acara tersebut menampilkan lima menu khas Jepang yang halal, termasuk sashimi, sup bening, wagyu, nasi, dan hidangan penutup dengan rasa dan kualitas tinggi.
Saat ini, populasi Muslim dunia diperkirakan mencapai sekitar 1,9 miliar orang dan diproyeksikan akan mencapai 2,2 miliar pada tahun 2030, yang berarti satu dari empat orang di dunia adalah Muslim. Dengan latar belakang ini, pasar Halal terus berkembang secara global, dan minat terhadap makanan serta layanan Halal semakin meningkat.
Di Jakarta, Indonesia, minat terhadap masakan Jepang meningkat setiap tahun, dan jumlah restoran Jepang juga cenderung bertambah. Namun, keberadaan bahan makanan Jepang yang dapat dikonsumsi dengan aman oleh umat Muslim masih belum banyak diketahui. Selain itu, meskipun kualitas tinggi adalah kekuatan besar dari bahan makanan Jepang, promosi dan distribusi lokal untuk produk bersertifikat Halal masih belum memadai.
Berdasarkan latar belakang tersebut, JFOODO akan menyelenggarakan acara "AUTHENTIC CULTURAL DINING" di Jakarta, Indonesia, untuk pertama kalinya. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pemahaman tentang keragaman dan kualitas tinggi dari bahan makanan Jepang yang memperhatikan prinsip Halal, serta apresiasi terhadap keahlian (craftsmanship) di baliknya.

Saat acara, JFOODO menyajikan hidangan Jepang yang memperhatikan prinsip Halal oleh Young Owner Chef Junichi KURISU, dari restoran Jepang tradisional Kyoto, "Honke Tankuma", yang terdaftar sebagai restoran bintang satu di "Michelin Guide Kyoto/Osaka 2024" dan telah memperoleh sertifikasi restoran ramah Muslim dari Dewan Halal Kyoto sebagai restoran yang menyajikan menu Halal.
Selain itu, Reiyan Trisandra, Corporate Executive Chef Hutan Kota by Plataran, akan menyajikan menu spesial menggunakan daging sapi Wagyu Jepang, sehingga tamu dapat merasakan sepenuhnya kenikmatan bahan makanan Jepang.
Lebih lanjut, jumlah pengunjung dari Indonesia ke Jepang diperkirakan terus meningkat, setelah mencapai sekitar 517 ribu orang pada tahun 2024. Dengan data pengunjung tersebut, melalui acara ini JFOODO bekerja sama dengan media muslim dan aplikasi pencarian restoran berbasis ulasan "HALAL NAVI" untuk menyediakan mekanisme yang memungkinkan umat Muslim memilih restoran berbahan masakan halal sehingga memberikan rasa tenang bagi mereka yang berencana bepergian ke Jepang.
Masih pada acara yang sama, POPBELA berkesempatan mencicipi lima menu halal dengan bahan-bahan yang didatangkan langsung dari Jepang. Semua menu dimasak langsung oleh Chef Junichi KURISU dan Chef Reiyan Trisandra. Apa saja menunya? Simak selengkapnya di bawah ini.
Otsukuri (Sashimi)

Hidangan laut Jepang tetap lezat di luar negeri berkat kontrol kebersihan yang ketat dan metode pembekuan cepat canggih yang dikembangkan untuk distribusi internasional. Dengan sistem ini, sashimi Jepang tetap segar dan aman untuk dinikmati.
Wanmono
Sup bening Jepang dibuat dari dashi. Umami-nya berasal dari kombinasi asam glutamat dalam kelp dengan asam inosinat dalam bonito. Berkat sinergi ini, Anda mendapatkan rasa yang kaya tanpa menambahkan minyak atau garam ringan namun sangat memuaskan.
Yakimono
Wagyu Jepang dikenal karena marbling yang halus, tekstur lumer di mulut dari lemak bertitik leleh rendah, dan keseimbangan sempurna antara daging tanpa lemak dan lemak. Kualitas ini dicapai melalui kontrol kualitas yang ketat dan menyeluruh mulai dari pemberian pakan hingga pemilahan di bawah standar Jepang yang unik dan ketat.
Gohan
Nasi Jepang memiliki bulir yang padat, tekstur yang sedikit lengket, dan rasa manis alami. Sushi, yang berasal dari budaya fermentasi nasi dan cuka Jepang, merupakan ikon kuliner Jepang dan dicintai di seluruh dunia.
Mizumono
Apel yang digunakan untuk hidangan penutup memiliki rasa manis, aroma, dan tekstur renyah—ditambah lagi penampilannya yang cantik. Kualitas ini berasal dari budidaya yang cermat (mulai dari persiapan lahan hingga pemangkasan) serta teknik penyortiran dan penyimpanan yang cermat.



















