Cerita Yoland Handoko Soal Gaya Cinta Laura Kiehl di Cannes 2025

- Yoland Handoko menjadi fashion stylist Cannes untuk ketiga kalinya, bekerja sama dengan Cinta Laura Kiehl dan L'Oréal Paris.
- 3 looks khusus disiapkan untuk Cinta Laura Kiehl, dengan 2 di antaranya dirancang oleh desainer muda Patricia Martina.
- Identitas Indonesia diwakili secara literal melalui kebaya yang dipilih sebagai penampilan utama Cinta Laura Kiehl di Cannes Film Festival 2025.
Acara perayaan industri perfilman Cannes Film Festival 2025 kini tengah jadi sorotan. Berlangsung mulai dari 13 sampai 24 Mei mendatang, Cannes Film Festival menghadirkan deretan publik figur untuk hadir dan tampil di karpet merah. Spesial tahun ini, Cinta Laura Kiehl kembali dipercaya menjadi salah satu perwakilan Indonesia untuk hadir di Cannes Film Festival 2025.
Menjadi momen yang membanggakan, Cinta Laura Kiehl berhasil mencuri perhatian dengan penampilan glamornya. Salah satu sosok yang kembali dipercaya untuk mewujudkan tampilan memukau Cinta Laura Kiehl di Cannes Film Fetsival tahun ini adalah fashion stylist Yoland Handoko.
Melalui wawancara eksklusif POPBELA dengan Yoland Handoko, ia berbagi cerita tentang kolaborasi kreatifnya dengan Cinta Laura Kiehl dan desainer-desainer Indonesia untuk menghadirkan tampilan yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia, sekaligus memadukan keanggunan dan glamor khas Cannes. Yuk simak selengkapnya di bawah ini.
1. Fashion stylist Cannes untuk ketiga kalinya

Bukan kali pertama, kepercayaan dari Cinta Laura Kiehl dan L'Oréal Paris tahun ini menandai kolaborasi mereka yang telah terjalin untuk ketiga kalinya. “Alhamdulillah, untuk ketiga kalinya, L'Oréal Paris dan Cinta Laura Kiehl memercayakan aku untuk handle semua look Cinta selama Cannes Film Festival 2025,” ujar Yoland Handoko.
Proses persiapan dimulai jauh sebelum festival berlangsung. Standar internasional dan ekspektasi tinggi, setiap detail penampilan harus dirancang secara matang dan personal. “Aku dihubungi beberapa bulan lalu karena memang untuk Cannes diperlukan gaun dan perhiasan custom yang memerlukan banyak waktu dalam pengerjaan,” tambahnya.
Keberhasilannya menampilkan gaya yang konsisten memukau tak lepas dari hubungan profesional yang kuat antara Yoland Handoko, Cinta Laura Kiehl, dan tim L'Oréal Paris. Visi yang selaras dan komunikasi yang terbangun sejak awal membuat proses kreatif berjalan lancar dan menyenangkan, menjadikan setiap look tak hanya elegan di mata, tapi juga mencerminkan karakter Cinta Laura Kiehl sepenuhnya.
2. Menyiapkan 3 looks untuk digunakan selama Cannes Film Festival

Terdapat total 3 looks yang disiapkan secara khusus untuk momen-momen penting selama festival, satu untuk red carpet dan pemutaran film, sementara dua lainnya dipersiapkan untuk sesi interview bersama spokesperson L’Oréal Paris serta content making.
Semua tampilan tersebut dibuat secara custom dan personal, menjadikan setiap pakaian tak sekadar pelengkap, tetapi bagian dari narasi visual Cinta Laura Kiehl selama berada di Cannes. “Total ada 3 looks, semua dibuat khusus untuk Cinta Laura Kiehl. Satu untuk red carpet/movie screening, lalu selanjutnya untuk content making dan interview,” jelas Yoland.
Berbekal pengalaman dua tahun sebelumnya, proses persiapan tahun ini berjalan jauh lebih lancar. “Karena ini kali ketiga untuk event Cannes Film Festival, semua berjalan lancar karena sudah banyak belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Dan untuk tahun ini juga, visi aku, Cinta, dan L'Oréal Paris sudah 'klik' sejak awal,” ungkapnya. Kolaborasi yang solid membuat proses kreatif terasa lebih intuitif dan menyenangkan, dari brainstorming hingga fitting terakhir sebelum keberangkatan.
Menariknya, dua dari tiga looks tersebut merupakan hasil karya desainer muda berbakat Patricia Martina, yang dipercaya untuk merancang pakaian khusus untuk sesi interview dan content making. Bagi sang fashion stylist, menghadirkan karya desainer lokal di panggung internasional bukan hanya soal fashion, tapi juga bentuk dukungan terhadap regenerasi industri mode Indonesia.
3. Membawa identitas Indonesia ke karpet merah Cannes Film Festival

Setelah dua tahun menghadirkan penampilan yang bernuansa internasional namun tetap menyelipkan sentuhan budaya Indonesia secara tersirat, tahun ini Yoland Handoko dan Cinta Laura Kiehl memilih langkah yang lebih berani. Spesial Cannes Film Festival 2025, mereka sepakat membawa identitas Indonesia secara lebih literal ke panggung global dan pilihan itu jatuh pada kebaya.
“Dua tahun belakangan, Cinta sudah membawa look gaya internasional yang terinspirasi secara tersirat dari budaya dan kekayaan alam Indonesia. Tahun ini, kami sepakat untuk membawa look yang secara literal sangat Indonesia. Pilihan tersebut jatuh ke kebaya,” ungkap Yoland Handoko. Kebaya yang dikenakan Cinta Laura Kiehl bukan sekadar simbol, tetapi representasi kuat dari warisan budaya yang dibawa dengan rasa bangga dan percaya diri.
Yoland Handoko mengaku bahwa glamor Cannes dan karakter Cinta Laura Kiehl yang berani tampil standout justru menjadi kombinasi yang saling menguatkan. “Oh it’s never been an issue, hahaha. Dari proyek Cannes kami yang pertama, Cinta dari awal sudah bilang: ‘Yoland, I want to go big.’ Dan saya sangat suka spirit itu,” tambahnya. Visi besar dan keberanian Cinta Laura Kiehl menjadi kunci dalam menciptakan penampilan yang tetap megah, tanpa kehilangan akar.
Lebih dari sekadar estetika, setiap detail dalam busana Cinta Laura Kiehl mengandung makna yang dalam. “Tahun ini, saya dengan hati senang bisa bilang bahwa budaya Indonesia kami representasikan dengan lantang. Tak hanya itu saja, setiap jahitan, lukisan, ukiran yang melekat di busana Cinta terdapat harapan dan doa baik dari perempuan-perempuan hebat yang terlibat di dalam proyek ini,” kata Yoland. Sebuah karya yang bukan hanya visual, tetapi juga spiritual menjadikan momen di Cannes bukan hanya soal tampil menawan, tapi juga tentang membawa Indonesia ke panggung dunia dengan penuh kebanggaan.
4. Proses pemilihan busana dan aksesori

Mewujudkan visi besar di karpet merah Cannes, proses pemilihan busana dan aksesori dilakukan dengan perencanaan yang sangat matang. Setelah Yoland Handoko dan Cinta Laura Kiehl menyepakati arah gaya yang akan diangkat, langkah selanjutnya yaitu menentukan desainer yang akan diajak berkolaborasi.
“Setelah kami sudah satu visi, biasanya saya berdiskusi lebih lanjut dengan Cinta mengenai desainer busana dan perhiasan mana yang akan kami approach untuk membuat custom untuk proyek Cannes,” jelas Yoland Handoko. Proses ini tidak hanya melibatkan intuisi kreatif, tetapi juga pendekatan strategis agar setiap elemen yang ditampilkan benar-benar mendukung narasi visual yang ingin dibangun.
Saat momen memastikan semua pihak yang terlibat berada di jalur yang sama, Yoland Handoko menyusun sebuah presentation deck yang berisi konsep dan detail teknis penampilan. “Saya membuat presentation deck yang berisikan ide tema, referensi baju, termasuk siluet, bahan, embellishments, cutting, palet warna dan perhiasan. Di dalamnya juga ada timeline detail dari fitting pertama sampai terakhir,” ungkapnya.
Deck tersebut kemudian dipresentasikan kepada desainer-desainer terpilih, sebagai fondasi awal dari proses kreatif yang akan berjalan. Melalui pendekatan yang terstruktur namun tetap terbuka pada eksplorasi artistik, setiap look yang lahir dari proses ini bukan hanya tampil memukau, tapi juga punya cerita dan jiwa.
5. Menjatuhkan pilihan pada kebaya rancangan Intan Avantie

Proses kreatif yang melibatkan begitu banyak elemen tentu tidak dapat berjalan tanpa kolaborasi yang kuat. Dalam proyek ini, sinergi antara Yoland Handoko sebagai fashion stylist, desainer, dan Cinta Laura Kiehl sendiri menjadi pondasi utama dari terciptanya penampilan yang berkesan di Cannes.
“Bekerja dengan Cinta Laura sangatlah menyenangkan buat saya karena dia tahu persis apa yang dia mau,” ungkap Yoland. Pada karpet merah tahun ini, Cinta Laura Kiehl dengan mantap memilih Intan Avantie sebagai desainer utama yang akan merancang kebaya custom, penampilan utama yang membawa nuansa Indonesia secara utuh ke Cannes.
“Alhamdulillah, Mbak Intan (desainer) menerima ‘pinangan’ kami dan beliau sangat berdedikasi dalam membuat kebaya ini. Tantangannya tidak main-main. Mbak Intan sampai berkali-kali datang dari Semarang ke Jakarta untuk proses fitting,” lanjutnya.
Bertema “Biarkan Cinta Bersemi”, Cinta Laura Kiehl menggunakan hasil rancangan khusus oleh desainer Intan Avantie berupa kebaya kontemporer bernuansa merah yang dipadu-padankan dengan kain batik Prada khas Pekalongan. Keanggunan dan pesona khas perempuan Indonesia sangat terpancar dari penampilan Cinta Laura Kiehl saat tiba di karpet merah Cannes Film Festival 2025.
6. Tulola Jewelry sebagai penyempurna penampilan

Tak hanya itu, Tulola Jewelry yang dikenal sebagai brand perhiasan asal Bali juga turut ambil bagian dalam menghadirkan aksesori khas yang dirancang khusus untuk menyempurnakan tampilan megah Cinta Laura Kiehl. “Tulola bersedia membuat perhiasan custom berukuran lebih besar sesuai permintaan saya, dan hasilnya luar biasa,” ujar Yoland Handoko dengan penuh apresiasi.
Kolaborasi ini tidak hanya didorong oleh visi kreatif yang sama, tetapi juga oleh hubungan profesional yang dibangun dengan rasa saling percaya. “Kami sangat bersyukur memiliki teman-teman desainer yang tak hanya memiliki talenta hebat, tapi juga kebaikan hati dan profesionalisme yang luar biasa,” ungapnya.
Cinta Laura Kiehl menggunakan perhiasan Tulola Jewelry dari koleksi Puspita berupa bros dibuat custom, terinspirasi dari sosok Putri Keraton yang kehadirannya bagaikan embun pagi, yakni menyejukkan, mengayomi, dan welas asih. Sang aktris juga menggunakan anting custom yang terinspirasi dari Puspita Kemboja Subeng dengan Rose Quartz serta akses kanjeng sirkam mutiara yang terinspirasi tradisi Keraton Yogyakarta sebagai aksesori rambut.
7. Layaknya Julia Robert & Hugh Grant

Ketika ditanya tentang momen yang ia bayangkan saat Cinta Laura Kiehl melangkah di karpet merah, Yoland Handoko menyebut satu adegan film yang ikonik. “Scene terakhir Notting Hill ketika karakter Julia Robert keluar dari mobil menuju karpet merah. Kalau begitu saya di posisi Hugh Grant, tapi sudut pandangnya bukan sebagai pasangan ya, namun partner proyek Cannes yang akan melakukan yang terbaik agar Cinta terlihat paling memesona di karpet merah," tutup Yoland Handoko.


















