Deretan Fakta Menarik Tas Hermes Tasya Farasya saat Sidang Cerai

- Tas Hermes Himalaya merupakan tas favorit selebriti dan kolektor Hermès di seluruh dunia
- Desain "Himalaya" berasal dari gradasi warna kulit yang terinspirasi pegunungan Himalaya
- Kulit yang digunakan pada versi klasik ini adalah Niloticus crocodile (Nile crocodile)
Beauty influencer sekaligus pengusaha Tasya Farasya tengah menjadi sorotan karena kabar perceraiannya dengan Ahmad Assegaf. Pada sidang perdana, ia tampil mengenakan blazer dan trousers kuning sambil menenteng Hermès Birkin 30 Himalaya Matte Niloticus Crocodile with Palladium Hardware yang langsung mencuri perhatian warganet berkat harganya yang ditaksir mencapai Rp3 miliar.
Hermès Himalayan Birkin merupakan tas favorit para selebriti dunia, sosialita, maupun para kolektor Hermès di seluruh dunia. Walau sering terlihat ikonis, tas ini dinilai tetap menyimpan aura misterius yang justru membuatnya semakin berharga. Banyak yang mengira tas ini terbuat dari buaya Himalaya, padahal sebenarnya nama Himalaya merujuk pada keindahan jajaran pegunungan tertinggi di dunia. Gradasi warna khas putih hingga abu-abu pada kulitnya tercipta melalui teknik pewarnaan teliti, menghasilkan efek ombré yang sempurna menyerupai lanskap Himalaya.
Selain dikenal sebagai salah satu tas termahal di dunia, Birkin Himalaya juga memiliki deretan fakta yang menarik untuk diketahui. Simak selengkapnya di bawah ini
1. Desain "Himalaya" berasal dari gradasi warna kulit yang terinspirasi pegunungan Himalaya

Kisah Birkin Himalaya berakar dari koleksi tas buaya Hermès di masa lalu. Sebelum teknik pewarnaan berkembang pesat, kulit buaya yang tidak diwarnai hitam atau cokelat. Biasanya dibiarkan dalam warna natural terang untuk menonjolkan tekstur aslinya. Gaya natural ombré ini kemudian sempat ditinggalkan, hingga pada awal 1990-an Hermès mengembangkan varian baru bernama Natura Vert Celadon—crocodile glossy ombré yang diperkenalkan lewat tas Kelly pada 1994.
Produksi Kelly Natura Vert Celadon berlanjut hingga 2008, tahun yang sama dengan lahirnya Birkin Himalaya versi modern. Awalnya, Birkin Himalaya Matte 30 hanya ditawarkan secara rahasia kepada kolektor terbaik Hermès. Namun, momen besar datang pada 2010 ketika Jean-Paul Gaultier mengirimkan Birkin Himalaya ke runway koleksi Spring Hermès. Sejak saat itu, tas ini resmi menjadi incaran kolektor lama maupun baru. Model Birkin Himalaya 30 sudah terlihat sejak 2008, diikuti Birkin 35 pada 2009, dan Birkin 25 yang pertama kali dirilis pada 2012.
2. Kulit yang digunakan pada versi klasik ini adalah Niloticus crocodile (Nile crocodile)

Jenis kulit eksotis yang digunakan adalah Niloticus crocodile atau buaya Nil. Kulit ini sangat dihargai karena teksturnya yang halus dan sisiknya yang relatif simetris. Hermès menandai jenis kulit ini dengan cap khusus di bagian dalam tas. Proses penyamakan serta pewarnaan untuk menghasilkan nuansa Himalaya memerlukan keahlian artisan tingkat tinggi, sehingga jumlah tas yang dihasilkan setiap tahunnya sangat terbatas. Finishing matte serta gradasi alami pada kulitnya membuat bekas pemakaian tidak terlalu terlihat, sehingga tetap menawan meski digunakan berkali-kali.
3. Detail palladium yang eksklusif

Selain pilihan hardware emas putih atau kuning, Birkin Himalaya juga tersedia dengan hardware palladium, logam berwarna perak dingin yang selaras dengan nuansa es pada kulitnya. Sentuhan ini menambah kesan modern, elegan, dan understated, cocok dengan estetika Birkin Himalaya yang sudah ikonis. Perpaduan antara kulit Niloticus Himalaya dengan palladium menjadikan tas ini semakin dicari oleh kolektor kelas dunia.
4. Tas berukuran "30" jadi salah satu ukuran paling dicari

Di antara berbagai ukuran, Birkin Himalaya 30 menjadi yang paling populer. Dimensinya dianggap ideal karena cukup besar untuk penggunaan sehari-hari, tetapi tetap elegan untuk acara malam. Ukuran inilah yang sering dijadikan titik awal koleksi Himalaya oleh para pecinta Hermès. Birkin 30 juga sering muncul pada satuan pelelangan besar dan listing rumah lelang karena proporsinya dianggap ideal. Contoh listing dan spesifikasi ukuran tercantum pada katalog lelang rumah lelang besar.
5. “Holy Grail of Handbags” favorit para seleb Hollywood

Membawa Hermès Birkin 30 Himalaya sering dianggap sebagai simbol status sosial tertinggi, bahkan banyak yang menyebut tas ini lebih sulit dimiliki dibanding mobil sport karena hanya ditawarkan kepada klien setia Hermès tertentu. Tak heran, banyak kolektor menyebutnya sebagai “Holy Grail of Handbags” berkat kelangkaan sekaligus prestisenya. Popularitasnya pun makin kuat karena kerap terlihat di tangan selebriti dunia seperti Kim Kardashian, Victoria Beckham, hingga Jennifer Lopez.


















