Cinta Khanaan Shamlan pada Batik hingga Menjadi Brand Identity

Termasuk suka duka menjadi desainer muda

Cinta Khanaan Shamlan pada Batik hingga Menjadi Brand Identity

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Batik merupakan salah satu warisan budaya yang menjadi kebanggaan tersendiri. Seiring perkembangan dunia fashion, batik turut berkembang menjadi lebih versatile. Batik kini hadir dalam berbagai macam model dengan desain yang modern, namun tetap menampilkan sisi tradisional sebagai heritage Indonesia.

Setiap pukul 4 sore selama bulan Ramadan, Popbela akan menemani waktu menjelang buka puasa dengan program “Before Iftar”  secara online dalam format live Instagram, yang hadir di akun Instagram @popbela_com.

Before Iftar kali ini ditemani oleh Khanaan Shamlan, Creative Director dari brand Khanaan yang berbagi kisah memulai karier sebagai desainer muda hingga batik menginspirasinya untuk terjun ke dunia fashion. Nggak ketinggalan, Khanaan Shamlan juga berbagi fashion tips untuk tampil lebih pede memakai hijab dan batik. Simak selengkapnya di bawah ini.

Kecintaan pada batik jadi alasan masuk ke industri fashion

Cinta Khanaan Shamlan pada Batik hingga Menjadi Brand Identity

“Pertama kali aku memutuskan untuk masuk ke ESMOD berangkat dari aku yqng melihat potensi batik yang sangat besar, aku pikir batik bisa dikembangkan lebih jauh lagi. Berangkat dari cita-cita itu, akhirnya aku masuk ke industri fashion dengan mengembangkan batik design. Nggak seperti kebanyakan orang yang mungkin melihat batik itu kuno, aku membangun Khanaan dengan melihat sudut pandang yang lain. Aku melihat batik bukan hanya sebagai motif dan pattern saja. Warisan budaya dari batik itu tidak hanya sebatas motifnya, tapi juga termasuk bagaimana teknik dan proses pembuatannya."

Memulai karier di usia muda

“Sebagai desainer muda, tantangan tersendiri datang dari bagaimana cara mendapatkan kepercayaan klien. Tak bisa dipungkiri, banyak pertanyaan yang datang dari mereka. Aku masuk ke sekolah fashion karena memang ingin mempelajari ilmunya. Selain itu, cara pemasaran produk juga jadi tantangan. Tahun 2009 saat sosial media belum semarak sekarang, belum ada Instagram, jadi dari segi marketing-nya butuh cara tersendiri, seperti datang ke berbagai macam pameran untuk menciptakan market.”

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here