Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Apakah Bahan Polyester Berbahaya? Cek Fakta dan Penjelasannya

Cover Polyester
pixabay.com
Intinya sih...
  • Polyester adalah bahan sintetis yang populer dan sering mengundang pertanyaan apakah bahan ini berbahaya.
  • Polyester sendiri memiliki karakteristik kurang menyerap keringat dan bisa terasa panas sehingga memicu iritasi pada kulit sensitif.
  • Selain itu, dampak lingkungan dari produksi dan limbah mikroplastiknya membuat bahan ini perlu digunakan secara lebih bijak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Polyester adalah salah satu bahan pakaian yang  banyak digunakan karena harganya terjangkau, tahan kusut, dan awet. Namun, semakin populernya bahan ini justru menimbulkan pertanyaan apakah bahan polyester berbahaya atau tidak?

Banyak orang khawatir karena polyester terbuat dari bahan kimia dan sering dikaitkan dengan masalah kesehatan maupun lingkungan. Supaya tidak salah paham, yuk kita kupas fakta sebenarnya di balik bahan polyester!

1. Apakah bahan polyester berbahaya?

ilustrasi pakaian bahan Katun dan Polyester
unsplash.com/Kajetan Sumila

Banyak orang bertanya apakah bahan polyester berbahaya karena terbuat dari bahan kimia. Kekhawatiran ini membuat bahan ini sering dianggap tidak sehat atau bahkan beracun bagi tubuh.

Hingga saat ini, banyak riset yang berusaha mengkaji bahaya bahan polyester dan membuahkan banyak jawaban mulai dari berbahaya hingga masih tergolong aman. Namun, World Health Organization (WHO) belum merilis pernyataan resmi mengenai isu ini.  

2. Alasan polyester dikatakan berbahaya

ilustrasi kain polyester
unsplash.com/Kai Pilger

Ada berbagai alasan dari munculnya pertanyaan apakah bahan polyester berbahaya. Salah satu alasan mengapa muncul pernyataan tersebut lantaran beberapa orang merasa panas atau gatal saat memakai bahan ini. 

Polyester memiliki bahan yang kurang menyerap keringat sehingga  keringat dan memicu bakteri tumbuh atau bahkan menimbulkan iritasi pada kulit sensitif. Selain itu, proses pembuatan hingga residu dari bahan ini juga memiliki dampak yang berpengaruh terhadap lingkungan. 

3. Proses pembuatan polyester

ilustrasi bertanya dengan tulus
freepik.com/freepik

Polyester dibuat dengan kandungan polyethylene terephthalate atau juga biasa disebut PET. Bahan sintesis ini membuat polyester lebih kuat, tahan kusut, dan cepat kering dibanding bahan alami.

Bahan polyester digunakan di pakaian hingga perlengkapan rumah karena harganya terjangkau dan awet. Popularitasnya membuat bahan ini jadi salah satu komponen tekstil yang tergolong banyak diproduksi dan digunakan di dunia.

4. Risiko kulit ketika menggunakan bahan polyester

ilustrasi kulit iritasi
pexels.com/Towfiqu barbhuiya

Polyester cenderung tidak menyerap keringat dengan baik sehingga membuat kulit menjadi lembap dan panas. Kondisi ini dapat memicu munculnya biang keringat, gatal, iritasi kulit atau bahkan pori-pori yang tersumbat.

Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia yang ada di dalam bahan polyester juga memiliki dampak tersendiri. Hal  tersebut dikaitkan dengan peningkatan risiko kelainan hormon, gangguan tiroid, kanker, dan penurunan sistem kekebalan tubuh. 

5. Polyester menyumbang gas emisi

ilustrasi baju poliester
ilustrasi baju poliester

Proses pembuatan polyester yang memiliki intensitas tinggi membutuhkan energi yang banyak karena berasal dari minyak bumi. Aktivitas ini menghasilkan emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya dalam jumlah besar. Bahkan, emisi dari industri ini diperkirakan lebih dari 700 juta ton karbon dioksida setiap tahunnya.

Dampaknya, industri polyester menjadi salah satu kontributor signifikan terhadap peningkatan gas emisi global. Hal ini mempercepat laju pemanasan global dan perubahan iklim di seluruh dunia.

6. Polyester dan limbah mikroplastik

ilustrasi memilih pakaian
pexels.com/anntarazevich

Masalah terbesar dari polyester bukan hanya pada tubuh manusia, melainkan pada lingkungan. Saat dicuci, serat polyester bisa melepaskan mikroplastik yang masuk ke sungai dan laut.

Mikroplastik ini dapat masuk ke rantai makanan dan menimbulkan kekhawatiran jangka panjang bagi ekosistem. Karena itu, isu keamanan polyester juga perlu dilihat dari sisi lingkungan, bukan hanya dari sisi kesehatan pemakai.

7. Apakah boleh dipakai atau harus dihindari?

ilustrasi pasangan bertanya-tanya)
freepik.com/our-team

Polyester memiliki sisi praktis seperti tahan kusut dan awet, tetapi berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit sensitif karena kurang menyerap keringat. Selain itu, bahan ini juga mudah membuat tubuh terasa gerah saat cuaca panas.

Walaupun diklaim jadi bahan yang sustainable karena tahan lama, produksi polyester menghasilkan gas emisi yang berkontribusi pada pemanasan global. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan bahan ini secara bijak agar tetap nyaman sekaligus tidak membebani alam.

Demikianlah beberapa jawaban dari pertanyaan apakah bahan polyester berbahaya. Bagaimana menurut kamu? 

FAQ seputar polyester

Apakah polyester berdampak pada lingkungan?

Ya, polyester dapat menghasilkan mikroplastik saat dicuci dan mencemari air.

Kenapa pakaian polyester terasa panas?

Karena polyester kurang menyerap keringat sehingga terasa lembap dan gerah.

Adakah alternatif selain polyester?

Ada, misalnya bahan alami seperti katun, linen, bambu, atau tencel yang lebih ramah lingkungan dan nyaman di kulit.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fairaz Tsiqat
Nafi Khoiriyah
Fairaz Tsiqat
EditorFairaz Tsiqat
Follow Us

Latest in Fashion

See More

7 Tas Sekolah SMP Model Sekarang, Trendi dan Stylish

14 Des 2025, 21:50 WIBFashion