Cara Hermanto Tanoko & Isyana Sarasvati Hadapi Perubahan dalam Karier

Tahan banting jadi sikap kunci untuk bertahan

Cara Hermanto Tanoko & Isyana Sarasvati Hadapi Perubahan dalam Karier

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Tiba di titik karier saat ini, diakui Hermanto Tanoko & Isyana Sarasvati sebagai perjalanan penuh perubahan. Hermanto adalah CEO Group Tancorp yang melanjutkan bisnis keluarga dan berhasil bertahan di tengah gempuran tantangan dunia bisnis. Sementara itu, Isyana Sarasvati adalah musisi yang 2019 lalu mendirikan label rekaman Redrose Records.

Melalui sesi talkshow Stories That Matters yang menjadi rangkaian dari acara Fortune Indonesia Summit 2024, kedua sosok tersebut menceritakan perjalananan kariernya yang penuh dinamika. Meski tidak mudah, Hermanto Tanoko dan Isyana Sarasvati mengungkap bisa bertahan karena berprinsip dengan etos kerja tahan banting.

Mindset warisan dari ayah

Cara Hermanto Tanoko & Isyana Sarasvati Hadapi Perubahan dalam Karier

Hermanto Tanoko adalah putra dari Soetikno Tanoko, pendiri Avia Avian pada tahun 1978. Merintis bisnis cat dari awal membuat keluarga Tanoko tumbuh dengan etos kerja yang baik. Hermanto sendiri menyebut bahwa ayahnya langsung yang menjadi mentor untuk dirinya.

"Saya dididik oleh ayah saja sejak berusia tujuh tahun. Value-value yang dijunjung tinggi oleh ayah saya adalah customer focus, bagaimana kita menganggap customer itu sebagai keluarga sehingga bisa memberikan yang terbaik. Kedua integritas, bagaimana kita menjaga integritas kita dalam melayani pelanggan maupun tanggung jawab kepada para klien. Yang ketiga team work, kerja sama di dalam sebuah perusahaan agar tujuan yang ingin kita capai itu kita lalui bersama-sama. Yang keempat ini sifat papa saya banget, agility. Papa saya memang cepat dalam memutuskan sesuatu tapi tentu dengan perhitungan yang matang," ungkapnya.

Tantangan saat banting setir

Lain halnya dengan musisi pada umumnya, Isyana Sarasvati menolak nyaman di satu genre saja. Ia secara formal menempuh pendidikan musik klasik. Namun, perempuan kelahiran Bandung ini memutuskan terjun ke musik komersil yang didominasi pop dan R&B. Beberapa waktu kemudian, ia kembali membuat gebrakan dengan beralih ke musik eklektik yang memadukan genre metal, rock progresif, dan klasik.

"Aku diajarin sama bapakku kalau yang konstan dalam hidup itu perubahan. Dan aku dari kecil memang suka bereksplorasi makanya aku tidak pernah membatasi diri aku ke banyak hal terutama dalam genre," kata Isyana.

Tak berhenti di situ, pelantun "UNDER GOD'S PLAN" ini turut memulai bisnis label rekaman bernama Redrose Records pada 2019. Hal ini memang sudah jadi cita-citanya sejak lama. Ia tak ingin sekadar menjadi penampil. Sebagai sesama musisi, ia ingin membuat naungan untuk musisi lokal lainnya agar bisa berekspresi dengan bebas. Akan tetapi, perjalanannya memang tak semulus yang dibayangkan.

"Saat itu langsung diberikan kiamat kecil berupa pandemi. Sudah banyak mimpi-mimpi yang kita rencanakan tetapi itu semua harus ter-cancel. Kami tidak menyerah karena itu tadi, yang konstan adalah perubahan. Saya dan tim saya mencoba untuk, 'gimana ya caranya kita bisa menggaungkan musik-musik kita di era pandemi?' Akhirnya bikin konser online, lebih fokus ke dunia digital, mau beradaptasi lah. Merintis seperti ini juga masalahnya adalah cuan. Tapi alhamdulillah kita punya partner yang membantu sampai hari ini," bebernya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here