Saat ini bisnis thrifting banyak digandrungi anak muda, karena dianggap cukup menguntungkan. Target pasar bisnis thrifting juga bisa menyasar semua kalangan, terutama yang suka dengan dunia fashion.
Fashion thrifting banyak diminati karena harganya jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan harga baju dan sepatu di toko biasa. Walau peminatnya banyak, jika bisnis ini tidak dikelola dengan baik justru akan menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Nah, jika kamu ingin memulai bisnis thrifting, berikut ini Popbela berikan tujuh tips memulai bisnis thrifting untuk pemula yang bisa bikin super cuan. Yuk, simak!
1. Lakukan riset pasar sebelum memulai bisnis
Sama seperti bisnis lainnya, hal pertama yang perlu kamu lakukan sebelum memulai bisnis adalah melakukan riset. Mulai dari pemasok produk, riset selera konsumen, riset harga pasar, dan lain-lain.
Lewat riset kamu dapat meminimalisir terjadinya kerugian saat menjalankan bisnis. Kamu bisa melihat beberapa kompetitor untuk melakukan riset ini. Setelah itu, kamu juga harus menentukan ciri khas atau fokus bisnis, supaya tokomu memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan kompetitor lainnya.
2. Cari supplier terpercaya
Setelah riset, langkah selanjutnya adalah mencari supplier terpercaya yang sesuai dengan fokus bisnismu. Pastikan kamu bisa mendapatkan harga barang termurah dengan kualitas yang baik. Jangan tergesa-gesa dalam menentukan pilihan supplier, lakukan riset barang ke beberapa tempat dan pilih yang paling sesuai.
Pemilihan supplier ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran bisnismu. Sebab, supplier yang tepat tidak hanya akan menyediakan barang dengan harga yang kompetitif, tetapi juga dapat memastikan kualitas produk, pengiriman tepat waktu, serta fleksibilitas dalam menghadapi permintaan mendesak.
Jika supplier mengalami masalah, seperti keterlambatan pengiriman atau kualitas yang buruk, hal ini bisa berdampak langsung pada kepuasan pelanggan dan reputasi bisnismu.
3. Memeriksa kondisi barang secara detail sebelum dijual
Dikarenakan barang yang didapat dari supplier banyak dan berbentuk ball, kamu perlu memeriksa kondisi barang setelah diterima dari supplier. Pemeriksaan kondisi barang termasuk hal yang penting, karena hal ini akan memengaruhi kepuasan pembeli. Walau barang yang dijual bukan barang baru, namun kamu juga harus memastikan kebersihan dan kualitas barang yang dijual.
Sortir barang-barang yang dirasa kurang baik, seperti baju dengan banyak noda, sobek, warna luntur, dan lain-lain. Proses sortir ini membutuhkan ketelitian tinggi, jadi pastikan kamu melakukannya secara sabar dan hati-hati, ya!
4. Pisahkan barang sesuai kategorinya
Setelah proses sortir selesai dilakukan, hal selanjutnya yaitu memisahkan barang sesuai kategorinya. Pisahkan antara fashion laki-laki dengan perempuan. Jika sudah, pisahkan juga barang-barang sesuai kategorinya, seperti dress, kemeja, kaos, celana, dan lain-lain.
Apabila diperlukan, kamu bisa memisahkan barang-barang dari produk ternama. Biasanya, beberapa pembeli fokus pada barang-barang dari merek ternama dengan termurah. Oleh karena itu, untuk memudahkan pembeli memilih barang kamu bisa melakukan pengkategorian barang di awal sebelum barang dipasarkan.
5. Tentukan harga barang
Jika barang sudah dikategorikan, tips bisnis thrifting selanjutnya yaitu menentukan harga jual. Di awal kamu sudah melakukan riset harga pasar, maka ini saatnya kamu menentukan harga yang ingin dijual di setiap kategorinya. Pertimbangkan keuntungan dan modal yang kamu keluarkan, sebelum menentukan harga.
Jika fokus bisnismu adalah harga termurah, kamu perlu mempertimbangkan strategi untuk menjaga margin keuntungan tetap baik meskipun harga jual lebih rendah. Salah satu caranya dengan melakukan efisiensi operasional, seperti menekan biaya produksi, biaya pengiriman, hingga memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.
6. Buat foto produk
Setelah harga ditentukan, lakukan foto produk untuk barang-barang yang kamu jual. Sebelum foto, kamu bisa lakukan riset kompetitor untuk melihat foto produk seperti apa yang banyak dilirik pembeli.
Buat foto produk yang menarik. Coba shoot dari berbagai angle untuk memberikan gambaran yang lebih detail tentang produk. Foto close-up juga tak kalah penting untuk menunjukkan kualitas barang secara lebih jelas, terutama jika produk tersebut memiliki tekstur atau detail halus yang bisa menarik perhatian pembeli. Jangan lupa untuk mempertimbangkan gaya visual yang konsisten dengan branding bisnismu.
7. Lakukan promosi secara efektif
Tips bisnis thrifting terakhir untuk pemula, yakni lakukan promosi secara efektif. Promosi sangat menentukan keuntungan yang kamu dapat. Semakin sering kamu melakukan promosi, maka peluangmu untuk mendapatkan banyak pembeli akan semakin terbuka lebar.
Jangan terpaku dengan satu atau dua metode promosi saja. Manfaatkan berbagai teknologi untuk memaksimalkan keuntungan. Cermati berbagai kesempatan yang ada, seperti event fashion, bazar, dan lain-lain untuk memperluas jangkauan pembeli.
Itulah tujuh tips memulai bisnis thrifting untuk pemula yang bisa kamu cermati. Sebelum mulai berbisnis, ada baiknya banyak belajar dari para pebisnis sukses untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi. Amati pengalaman mereka akan memberikan wawasan tentang tantangan yang sering dihadapi, serta strategi yang terbukti efektif dalam menjalankan bisnis. Yuk, mulai bangun bisnismu, Bela!