The Real Superman! David Corenswet Ikut Dukung Boikot Lembaga Film Israel

- David Corenswet bergabung dengan lebih dari 5.000 pelaku industri film yang menandatangani boikot terhadap lembaga perfilman Israel melalui Film Workers for Palestine.
- Perjanjian tersebut menolak kerja sama dengan festival, bioskop, dan perusahaan produksi yang dianggap terlibat dalam kebijakan diskriminatif terhadap rakyat Palestina.
- Keputusan Corenswet mendapat sambutan positif dari publik, yang menilai aksinya mencerminkan nilai keberanian dan keadilan layaknya sosok Superman di dunia nyata.
David Corenswet, aktor Hollywood yang memerankan Superman dalam film garapan James Gunn keluaran 2025, tengah jadi sorotan bukan karena aksinya di layar, melainkan karena langkah tegasnya di dunia nyata. Ia resmi menandatangani Film Workers for Palestine, sebuah perjanjian boikot terhadap lembaga perfilman Israel yang disebut terlibat dalam genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina.
Gerakan ini pertama kali diluncurkan pada September 2025 dengan sekitar 1.200 penandatangan, dan kini telah mengumpulkan lebih dari 5.000 nama. Daftar itu berisi nama-nama besar di industri hiburan, mulai dari Olivia Colman, Mark Ruffalo, Javier Bardem, Tilda Swinton, hingga sutradara kenamaan seperti Ava DuVernay dan Yorgos Lanthimos.

Perjanjian tersebut digagas oleh kelompok advokasi Film Workers for Palestine, yang menegaskan bahwa aksi ini bukanlah serangan terhadap individu, melainkan bentuk tekanan moral terhadap institusi perfilman yang dianggap mendukung kebijakan pemerintah Israel.
“Kami menjawab seruan para pembuat film Palestina, yang telah mendesak industri film internasional untuk menolak bungkam, rasisme, dan dehumanisasi, serta melakukan segala hal secara manusiawi untuk mengakhiri keterlibatan dalam penindasan mereka (rakyat Palestina),” tulis kelompok itu dalam pernyataan resminya di filmworkersforpalestine.org.
Dalam teks ikrar yang dipublikasikan, para penandatangan turut berkomitmen untuk tidak tampil, menyutradarai, atau bekerja sama dengan festival, bioskop, stasiun penyiaran, dan perusahaan produksi Israel yang terlibat dalam kebijakan diskriminatif terhadap Palestina. Gerakan ini terinspirasi dari kampanye Filmmakers United Against Apartheid pada tahun 1987, yang saat itu memboikot industri film Afrika Selatan semasa apartheid.
Langkah David Corenswet tentunya memicu perbincangan luas di Hollywood. Beberapa pihak menilai keputusan itu sebagai tindakan berani, sementara sebagian lainnya memilih tetap diam karena isu politik yang sensitif. Namun di media sosial, banyak warganet yang memuji sikap sang aktor, sampai menyebutnya sebagai "Superman di dunia nyata".
Corenswet, yang diketahui merupakan keturunan Yahudi, menerima banyak pujian atas keberaniannya. Para penggemar menilai keputusannya mencerminkan nilai-nilai keadilan dan keberanian yang identik dengan karakter Superman sendiri.
Gerakan ini juga menjadi bagian dari gelombang solidaritas global terhadap Palestina di kalangan seniman dan pekerja film. Seperti pernyataan dari penulis skenario David Farr, yang juga merupakan cucu dari penyintas tragedi Holocaust, “Budaya boikot telah berperan penting di Afrika Selatan. Kali ini, dampaknya akan sama besar.”
Dengan langkah yang berani ini, David Corenswet seolah menghidupkan semangat dari karakter Superman di dunia nyata, yaitu berdiri untuk keadilan dan kemanusiaan. Bagaimana menurutmu, Bela?



















