Perjalanan Karier Paula Andrea, dari Surabaya ke Dunia Modelin Jakarta

Paula membuka sesi dengan cerita yang sangat jujur tentang awal kariernya. Ia mengaku sempat merasa tidak percaya diri untuk menekuni dunia modeling, terlebih karena dirinya berasal dari Surabaya, bukan kota yang identik dengan industri fashion sebesar Jakarta.

“Aku pernah berada di titik insecure parah. Aku berada di depan kalian nggak yang sekejap langsung confident, tapi aku harus melalui banyak hal,” ungkap Paula.

Ia mengaku sering kali membandingkan dirinya dengan para model lain di Jakarta. Namun, justru dari perasaan itulah ia belajar banyak hal tentang penerimaan diri.

“Dulu aku selalu membandingkan diri dengan model-model lainnya. Tapi aku sekarang jadi seperti ini karena pengalaman dari bekerja dengan berbagai brand yang nerima aku apa adanya, yang juga menarik dan unik versi diri sendiri,” tambahnya.

Menariknya, Paula mengaku bahwa menjadi model sebenarnya bukan cita-cita utamanya. Ia awalnya hanyalah seorang perempuan yang fokus pada pendidikan tanpa latar belakang di dunia hiburan atau fashion.

“Aku tuh nggak ada cita-cita jadi model. Aku hanya fokus belajar aja, ngejar pendidikan dengan jurusan ekonomi. Orang lain pada ngira aku tuh anak fashion atau DKV, padahal itu nggak,” ucapnya.

Kisah karier modeling Paula justru dimulai secara tidak sengaja. Saat baru lulus SMA dan hendak melanjutkan kuliah, sang adik tiba-tiba mendaftarkan dirinya untuk ikut lomba model. Siapa sangka, langkah spontan itu menjadi titik balik besar dalam hidupnya.

“Awal karier model aku itu tiba-tiba didaftarin adik buat ikut lomba model Miss Cullinery pas lulus SMA. Aku basic model aja nggak ada—nggak bisa catwalk, nggak bisa pose, dan lain-lain. Tapi ternyata aku bisa sampai masuk 15 besar dan ikut karantina. Dari situ aku belajar banyak dan mulai nemuin passion-ku,” jelasnya.

Dari pengalaman itulah, Paula mulai menekuni dunia modeling lebih serius. Ia belajar dari setiap proyek dan beradaptasi dengan cepat, hingga akhirnya berhasil menembus dunia fashion di Jakarta yang dikenal kompetitif. Kini, Paula menjadi salah satu wajah model muda yang dikenal dengan kepribadiannya yang tulus dan profesionalitasnya di depan kamera.

Melalui sesi di BFA Surabaya 2025 ini, Paula berharap kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi perempuan lain, khususnya mereka yang masih ragu untuk melangkah keluar dari zona nyaman.

“Nggak apa-apa insecure, itu manusiawi. Tapi jangan sampai kamu berhenti karena perasaan itu. Kadang justru dari insecure itu kita belajar banyak dan jadi lebih kuat,” tutup Paula.

Sesi obrolan bersama Paula Andrea ini menjadi salah satu momen paling berkesan di BFA Surabaya 2025, karena tak hanya membahas soal dunia modeling, tetapi juga tentang keberanian, kerja keras, dan proses menemukan versi terbaik diri sendiri. Stay tune di sesi talkshow BFA Surabaya 2025 selanjutnya, ya!