“Dari situ kan otomatis ada bounding kayak sayang udah deket sama alam. Sejalannya waktu, saya mengamati kalau memang lingkungan kita sudah tidak bisa hidup dengan tenang lagi karena perilaku kita. Bahkan, sekarang makin menakutkan sebab faktanya plastik itu tidak bisa terurai secara alami di alam. Tapi bisanya cuma terdegradasi menjadi partikel kecil yang dinamakan mikroplastik,” jelas Nina.
Beauty Within: Kisah Aeshnina Azzahra, Aktivis Muda Vokal pada Lingkungan
Intinya sih...
- BeautyFest Asia (BFA) Surabaya 2025 resmi dibuka pada Jumat, 31 Oktober 2025, di Grand City Convention & Exhibition.
- Nina tumbuh dari kebiasaan di rumah yang dekat dengan alam dan mendirikan komunitas Ecotown dan Young Warrior untuk edukasi lingkungan.
- Nina membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari siapapun, bahkan dari satu langkah kecil yang dilakukan dengan hati.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Hari pertama BeautyFest Asia (BFA) Surabaya 2025 resmi dibuka pada Jumat, 31 Oktober 2025, di Grand City Convention & Exhibition.
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini hingga 2 November 2025 bukan hanya menghadirkan berbagai brand kecantikan ternama dan promo menarik, tapi juga sesi talk show yang inspiratif.
Dalam sesi bertajuk The Story of a Young Environments Warrior bersama Aeshnina Azzahra atau yang kerap disapa Nina, ia mengungkapkan perjalanan dan pengalamannya saat merintis komunitas yang peduli terhadap isu lingkungan. Langsung saja, simak pembicaraannya di artikel ini, ya!
Nina sudah dekat dan peduli dengan alam sejak kecil
Rasa kepedulian Nina terhadap lingkungan ternyata tumbuh dari kebiasaan di rumah. Kedua orang tuanya adalah ilmuwan biologi yang sering mengajak Nina kecil bertualang ke sungai, gunung, hutan, hingga pantai untuk melakukan penelitian. Dari pengalaman itulah ia mulai membangun ikatan kuat dengan alam.
Ia juga menyoroti bahaya mikroplastik yang kini telah mencemari udara, air, tanah, bahkan tubuh manusia.
“Kami menemukan mikroplastik di air susu ibu. Jadi, kemungkinan besar tubuh kita sudah tercemar mikroplastik dan nggak bisa kita hindari lagi,” tambahnya.
Bangun komunitas sebagai wadah aksi nyata anak muda
Kepedulian Nina terhadap lingkungan tidak berhenti di kata-kata. Ia membuktikan tindakannya melalui dua komunitas yang ia dirikan, yaitu Ecotown dan Young Warrior.
Ecotown berfokus pada edukasi lingkungan dan penelitian tentang dampak plastik terhadap kehidupan manusia. Sementara Young Warrior, yang ia bangun bersama sang kakak, menjadi ruang bagi anak muda untuk terjun langsung dalam kegiatan sosial dan lingkungan.
“Kita mencari tahu seperti apa kebenarannya dan berhasil pada tahun 2022 ke rumah Mantan Walikota Surabaya, Ibu Risma untuk melaporkan kegiatan kami. Kita meminta agar pengelolaan sampah di Surabaya lebih baik lagi tak hanya di kota tapi juga di desa-desa kecil,” cerita Nina.
Dimulai dari lingkungan kecil, kini jadi inspirasi besar
Bagi Nina, perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil. Ia mengaku perjalanan membangun Ecotown dimulai dari lingkungan terdekat—keluarga, sekolah, hingga teman kampusnya.
“Jadi kalau emang kita udah punya passionnya, udah ngerti apa yang kita suka, dan udah punya niat melakukan hal positif, saya yakin pasti ada jalannya. Kuncinya kita harus komitmen dan konsisten,” ujarnya.
Melalui ketegasan dan kepeduliannya, Nina membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari siapapun—bahkan dari satu langkah kecil yang dilakukan dengan hati.
Itulah sesi talk show bersama Aeshnina Azzahra di BeautyFest Asia Surabaya 2025. Jangan lupa datang sampai hari ketiga ya, Bela. See you!
