Terdampak Pandemi, Cara Ratna Wahyuni Bertahan di Industri Pariwisata

Tidak mudah memimpin resort mewah di bawah ancaman pandemi

Terdampak Pandemi, Cara Ratna Wahyuni Bertahan di Industri Pariwisata

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Sejak pandemi melanda dunia di awal tahun 2020, beberapa industri langsung terdampak imbasnya. Salah satunya adalah industri pariwisata yang boleh dikatakan mati suri. Tidak adanya perjalanan ke destinasi wisata, hingga pembatasan kegiatan masyarakat di luar rumah menjadi pukulan berat bagi para pelaku usaha tersebut.

Bisnis perhotelan yang menyokong industri pariwisata menjadi yang paling besar terkena dampaknya. Mereka pun berjuang sekuat tenaga agar dapat bertahan di masa pandemi ini tanpa harus mengorbankan karyawan mereka.

Bagi Ratna Wahyuni, General Manager Natra Bintan, Tribute Portfolio Resort di Kepulauan Riau membagikan bagaimana ia bersama timnya melewati masa-masa berat ini. Sebagai seseorang yang telah berkarier di industri perhotelan selama 16 tahun, masa pandemi tentu menjadi tantangan tersendiri yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. 

Bukan hanya dari segi bisnis, pandemi juga membuatnya menjadi lebih kuat karena harus membagi perannya antara dunia profesional dan sebagai seorang ibu di rumah. Bagaimana Ratna melewati masa-masa sulit ini dan mengatasi stres untuk dapat menjalani hari-harinya? Simak penuturannya secara eksklusif kepada Popbela berikut ini.

Bekerja di industri perhotelan adalah hal yang paling membahagiakan dengan pengalaman yang tak ternilai harganya

Terdampak Pandemi, Cara Ratna Wahyuni Bertahan di Industri Pariwisata

Bagi Ratna, bekerja di industri perhotelan adalah hal yang paling membahagiakan untuknya. Tak hanya itu, industri ini juga telah memberikan pengalaman hidup yang tak ternilai harganya.

“Ayah saya selalu mendorong untuk mengejar pekerjaan di bidang perhotelan. Beliau berkata, ‘Bekerja di hotel berbeda dengan bisnis lain. Kamu akan melihat berbagai jenis orang.’ Ketika saya mulai bekerja, saya memahami kata-kata beliau dengan lebih baik. Kita bisa mengatur hampir semua hal selama kita melakukannya dengan senang. Contoh sederhana saja: Natra Bintan memiliki Crystal Lagoon, salah satu kolam terbesar dengan luas 6,3 hektar. Ketika ada begitu banyak hal yang saya pikirkan, saya bisa keluar dari kantor dan menikmati pemandangan sambil menikmati secangkir kopi. Pengalaman itu tak ternilai harganya dan tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menikmati hal ini,” jelas Ratna.

Ratna memulai kariernya di dunia perhotelan pada tahun 2002. Kariernya pun terus menanjak dan ia mulai menduduki posisi-posisi penting. Di Marriott International sendiri, Ratna memulainya sebagai Guest Service Agent/Reception di Le Meridien Jakarta. Kemudian ia dipercaya untuk menjadi Rooms Manager di The Hermitage, a Tribute Portfolio Hotel, Jakarta dan pada tahun 2020, Ratna mengemban tugas sebagai General Manager Four Points oleh Sheraton Thamrin. Tanpa terasa, perjalanan karier Ratna sudah lebih dari 16 tahun di industri ini.

Menjadi General Manager di hari yang sama saat pemerintah mengumumkan kasus COVID-19 pertama

Karena kerja kerasnya, Ratna kemudian dipromosikan untuk jabatan general manager di Four Points oleh Sheraton Thamrin. Sayangnya, di hari yang sama ia mulai menjabat, pemerintah Republik Indonesia mengumumkan kasus COVID-19 dan itu menjadi titik terendah Ratna dalam kariernya. 

“Saya mendapatkan posisi GM pertama saya pada 2 Maret 2021. Itu adalah hari yang sama pemerintah mengumumkan kasus COVID-19 pertama. Karena periode yang tidak pasti ini, saya harus melepaskan pekerjaan saya setelah hanya satu bulan menjabat. Butuh beberapa hari bagi saya untuk menerima situasi saat itu. Tapi, saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan bangkit lebih kuat,” cerita Ratna.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here