8 Negara yang Mengirim Tentara Perempuannya ke Medan Perang

Terbukti punya keahlian yang sama dengan tentara pria

8 Negara yang Mengirim Tentara Perempuannya ke Medan Perang

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Isu perang dunia kembali ramai dibincangkan dan diprediksikan, setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. Negara-negara di dunia mempersiapkan militer mereka jika suatu saat perang meletus.

Jika para tantara yang dikirim biasanya adalah laki-laki, tapi para tantara perempuan juga banyak dilibatkan, bahkan dikirim langsung ke medan perang. Amerika Serikat misalnya, yang sejak 2013 mencabut larangan tantara perempuan untuk ikut dalam medan perang.

8 Negara yang Mengirim Tentara Perempuannya ke Medan Perang

Sebelumnya, Pentagon, sebagai pusat militer AS, bekerja keras untuk mencari tahu dengan tepat bagaimana mengintegrasikan perempuan ke dalam spesialisasi militer. Mereka juga secara aktif mempelajari militer lain di seluruh dunia, yang telah mengirim tentara perempuan untuk berperang. Tinjauan tersebut termasuk meneliti pengalaman Australia, Kanada, dan negara-negara lain yang telah lebih dahulu mengirimnya.

Para tentara perempuan ini, memiliki kemampuan yang tak kalah hebatnya dari para tantara laki-laki. Seperti Israel yang terkenal menempatkan tantara perempuan pada unit-unit utama. Mengutip dari National Geographic, berikut ada 8 negara yang mengirim tentara perempuannya ke medan perang.

1. Australia

Selain Amerika, Australia juga menjadi negara yang menghilangkan hambatan terhadap unit garis depan, asalkan perempuan memenuhi persyaratan fisik. Pada tahun 2011, menteri pertahanan Australia mengumumkan bahwa 7 persen posisi terakhir yang tertutup bagi perempuan, termasuk Pasukan Khusus, infanteri, dan artileri, akan dibuka untuk para tentara perempuan.

Pada puncaknya, menurut artikel National Geographic pada 2013 silam, Australia memiliki lebih banyak pasukan di Afghanistan daripada negara non-NATO mana pun, dan perempuan saat ini berjumlah sekitar 10 persen dari semua pasukan Australia yang dikerahkan ke negara tersebut.

2. Kanada

Pada tahun 1989, Kanada membuka semua peran tempur—kecuali yang melibatkan perang kapal selam—untuk permepuan. Pada tahun 2000, perempuan juga diberi lampu hijau untuk melakukan layanan militer di kapal selam. Tiga tahun kemudian, permepuan pertama ditugaskan sebagai kapten kapal perang Kanada, sementara permepuan lain menjadi wakil komandan perempuan pertama dari unit senjata tempur.

Kira-kira 15 persen dari pasukan militer Kanada sekarang adalah perempuan, sementara 2 persen dari pasukan tempur (99 tentara) adalah perempuan. Pada tahun 2006, Kanada kehilangan tentara perempuan pertamanya—pengintai artileri maju—dalam pertempuran dengan pasukan Taliban.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌