10 Film Terbaik yang Dibintangi Marissa Anita, Dari Drama hingga Thriller

- Marissa Anita membuktikan kemampuan aktingnya melalui berbagai genre, dari drama, horor, hingga thriller.
- Ia pernah meraih Piala Citra FFI 2021 dan namanya masuk ke dalam nominasi bergengsi lainnya atas peran pendukung maupun utama.
- Film-film seperti Yuni, Ali & Ratu Ratu Queens, dan Perempuan Tanah Jahanam menonjolkan karakter kuat yang ia bawakan, menunjukkan kepiawaian aktingnya.
Marissa Anita dikenal luas sebagai jurnalis dan presenter ternama Indonesia. Namun, perempuan kelahiran 29 Maret 1983 ini juga memiliki jejak yang mengesankan di dunia seni peran.
Sejak aktif di teater pada 2005, ia terus mengasah kemampuan aktingnya hingga membintangi film-film Indonesia berkualitas. Tidak hanya itu, ia bahkan dipercaya menjadi pengisi suara dalam salah satu film animasi Hollywood, lho! Prestasinya pun terbukti melalui berbagai nominasi dan penghargaan bergengsi, termasuk membawa pulang Piala Citra FFI 2021.
Penasaran film apa saja yang pernah dibintangi Marissa Anita? Yuk, simak daftarnya yang berhasil Popbela rangkum berikut ini!
1. 3 Nafas Likas (2014)
Marissa Anita melakoni tokoh Hilda, peran pendukung dalam film yang juga menampilkan aktor-aktor ternama, seperti Jajang C. Noer, Tuti Kirana, dan Mario Irwinsyah. Film biografi ini mengisahkan Likas, seorang perempuan Batak Karo (Atiqah Hasiholan), yang mengalami momen-momen penting dalam sejarah Indonesia, termasuk perjuangan kemerdekaan dan pertumbuhan ekonomi.
Alur ceritanya menyoroti upaya dan pengorbanan Likas sebagai istri pahlawan nasional, Djamin Ginting (Vino G. Bastian), yang menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi tantangan hidup dan budaya patriarki yang melingkupinya. "Tiga Nafas" di sini melambangkan komitmen Likas kepada ayah, saudara laki-laki, dan suaminya yang berpengaruh, yang membentuk identitas dan kekuatannya sebagai seorang pejuang perempuan.
2. Istirahatlah Kata-Kata (2017)
Film Istirahatlah Kata-Kata, atau dikenal sebagai Solo, Solitude, adalah drama biografi tentang penyair dan aktivis hak asasi manusia, Widji Thukul, yang hilang pada masa Orde Baru. Film ini menggambarkan kehidupan Thukul (Gunawan Maryanto) pada tahun 1996, saat ia menjadi buronan setelah kerusuhan pada 27 Juli di Jakarta.
Karya puisi Thukul yang kritis menjadikannya target penangkapan. Ceritanya lebih menyoroti ketakutan, kesepian, dan isolasi yang dia rasakan selama pelarian di Pontianak, sambil merindukan istri dan anak-anaknya di Solo.
Dalam film ini, Marissa Anita berperan sebagai Sipon, istri Thukul, yang setia mendukung suaminya, meskipun hidup dalam ketidakpastian dan ketakutan. Untuk perannya, Marissa bahkan belajar logat Solo agar lebih mendalami karakternya.
3. Perempuan Tanah Jahanam (2019)
Di film horor ikonik garapan Joko Anwar ini, Marissa Anita berperan sebagai Dini, sahabat dekat Maya (Tara Basro). Dini adalah sosok setia kawan dan berani, yang menemani Maya dalam petualangan dan teror di desa misterius.
Kisahnya berpusat pada Maya dan Dini, dua perempuan muda yang hidup miskin di kota. Setelah hampir menjadi korban pembunuhan, Maya menemukan bahwa ia mungkin memiliki warisan di desa terpencil bernama Harjosari. Tertarik untuk mengubah nasib dan memecahkan misteri masa lalunya, Maya dan Dini pergi ke desa tersebut.
Setibanya di desa, mereka menemukan komunitas yang aneh dan tertutup. Warga desa menyimpan dendam dan rahasia kelam tentang keluarga Maya. Film ini mengungkap kutukan mengerikan yang menghantui desa dan keterkaitannya dengan keluarga Maya, yang membuat nyawa mereka terancam.
4. Quarantine Tales (2020)
Film Quarantine Tales adalah film antologi yang terdiri dari lima film pendek yang disutradarai oleh lima sutradara berbeda, termasuk debut penyutradaraan Dian Sastrowardoyo. Film ini diproduksi selama pandemi COVID-19 dan menggambarkan berbagai kisah hidup selama karantina.
Setiap segmennya menyajikan cerita dengan genre yang berbeda, seperti drama, komedi gelap, dan horor. Cerita-cerita ini berbagi tema pengalaman manusia menghadapi batasan ruang gerak dan interaksi sosial.
Nah, Marissa Anita turut bermain dalam dua cerita: segmen Nougat sebagai Ubay, yang menggambarkan hubungan hangat kakak-beradik, dan segmen Happy Girls Don’t Cry sebagai Risa, yang menunjukkan sisi satire dari realitas sosial ekonomi selama pandemi.
5. Ali & Ratu Ratu Queens (2021)
Dalam film Ali & Ratu Ratu Queens, Marissa Anita berperan sebagai Mia Harrington, ibu dari Ali. Mia adalah karakter penting yang memotivasi perjalanan Ali. Berkat aktingnya, ia pun meraih penghargaan Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik di Festival Film Indonesia 2021.
Cerita dimulai dengan Ali (Iqbaal Ramadhan), seorang remaja dari Jakarta yang kehilangan ayahnya (Ibnu Jamil). Ia percaya ibunya telah meninggal, hingga menemukan surat yang mengungkap bahwa ibunya masih hidup dan sedang mengejar mimpinya di New York.
Merasa rindu, Ali terbang ke New York. Di sana, ia tinggal di Queens dan bertemu dengan empat perempuan imigran Indonesia bernama "Ratu Ratu Queens" yang membantu pencarian ibunya.
Ali akhirnya menemui Mia, yang sudah memiliki keluarga baru dan kehidupan yang mapan. Ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa ibunya tidak seperti yang ia harapkan.
6. Yuni (2021)
Film Yuni merupakan drama remaja yang mengangkat isu sosial, disutradarai oleh Kamila Andini, dan meraih penghargaan Platform Prize di Festival Film Internasional Toronto 2021. Kisahnya berpusat pada Yuni (Arawinda Kirana), siswi SMA cerdas yang ingin melanjutkan pendidikan, tetapi terhambat oleh tradisi patriarki di desanya.
Konflik muncul saat Yuni menerima dua lamaran pernikahan yang ia tolak. Penolakan ini menyebabkan gosip di masyarakat, menyatakan bahwa perempuan yang menolak lebih dari dua lamaran akan sulit menikah. Di sini, Marissa Anita berperan sebagai Bu Lies, guru serta mentor yang mendukung dan membantu Yuni untuk mendapatkan beasiswa kuliah.
7. Mendarat Darurat (2022)
Mendarat Darurat adalah film drama komedi garapan Pandji Pragiwaksono tentang perselingkuhan dengan twist dan humor. Cerita ini mengikuti Glenn (Reza Rahadian), suami yang memiliki istri posesif bernama Maya (diperankan oleh Marissa Anita).
Masalah dalam pernikahan mereka muncul karena Maya sering mencurigai Glenn berselingkuh. Merasa tertekan, Glenn akhirnya berselingkuh dengan rekan kerjanya, Kania (Luna Maya).
Suatu hari, Glenn berbohong kepada Maya tentang perjalanan dinasnya dan merencanakan untuk menginap di hotel dengan Kania. Saat di hotel, mereka mendengar berita bahwa pesawat yang seharusnya ditumpangi Glenn mengalami kecelakaan fatal.
Maya dan orang-orang lain mengira Glenn telah meninggal, yang membuatnya panik. Glenn harus memutuskan antara memberi tahu Maya bahwa dia masih hidup, yang akan mengungkap perselingkuhannya, atau membiarkan semua orang mengira dia sudah tiada.
8. Air Mata Buaya (2024)
Dalam film Air Mata Buaya, Marissa Anita memerankan peran utama sebagai Marlina, ibu dari Johan. Karakternya adalah sosok sentral yang dominan, posesif, dan mengontrol penuh kehidupan anaknya.
Cerita film ini berpusat pada Johan (Yusuf Mahardika), seorang pemuda yang tinggal terisolasi di sebuah area peternakan buaya bersama ibunya. Film ini menggali tema hubungan ibu-anak yang sangat posesif dan keterasingan. Cerita ini pada dasarnya adalah kisah coming of age di kala Johan berusaha menemukan jati diri, jalan hidup, dan seksualitasnya di tengah bayang-bayang ibunya yang kuat dan lingkungan yang tidak biasa.
9. Dendam Malam Kelam (2025)
Film Dendam Malam Kelam adalah sebuah film thriller-misteri Indonesia tahun 2025 yang merupakan adaptasi ulang (remake) dari film Spanyol keluaran 2012 berjudul The Body (El cuerpo). Film ini berfokus pada misteri hilangnya jenazah seorang perempuan kaya dari kamar mayat.
Cerita dimulai dengan hilangnya jenazah Sofia (diperankan oleh Marissa Anita), seorang pemilik perusahaan farmasi raksasa, secara misterius dari kamar jenazah yang dijaga ketat di sebuah rumah sakit. Detektif Arya (Bront Palarae) yang menangani kasus ini segera memanggil suami Sofia, Jefri (Arya Saloka), untuk diinterogasi.
Jefri, yang sebenarnya telah membunuh istrinya dengan racun, menjadi panik dan bingung dengan raibnya mayat tersebut. Selama pemeriksaan yang berlangsung semalaman, Jefri dihadapkan pada berbagai pertanyaan dan petunjuk yang mengarah pada terbongkarnya kejahatannya.
10. A Normal Woman (2025)
Dalam film A Normal Woman, Marissa Anita berperan sebagai Milla, karakter utama sekaligus seorang people pleaser terjebak dalam pernikahan yang sulit dan ekspektasi sosial. Untuk mendalami karakternya, Marissa bahkan mempersiapkan diri dengan membaca buku psikologi dan berdiskusi dengan sutradara, Lucky Kuswandi, untuk memahami emosi dan perjuangan Milla.
Cerita film ini juga berfokus pada Milla, seorang sosialita yang terlihat hidup mewah dan bahagia bersama suaminya, Jonathan (Dion Wiyoko). Namun, Milla merasa tertekan oleh tuntutan untuk mempertahankan citra suaminya yang sempurna, orang tuanya, dan mertua yang dominan (Widyawati).
Tekanan ini mengakibatkan penyakit misterius yang membuat Milla mengalami masalah fisik, seperti ruam yang tidak ada penjelasan medisnya. Seiring penyakitnya memburuk, Milla mulai mempertanyakan jati dirinya dan misteri masa lalunya mulai terungkap.
Itu dia 10 film terbaik yang dibintangi Marissa Anita versi Popbela kali ini. Sudahkah kamu menonton salah satunya, atau mungkin ada judul lain favoritmu yang belum disebutkan?
Boleh bagikan di kolom komentar, ya!



















