Fenomena Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 RI, Simbol Ekspresi atau Ancaman?

- Fenomena pengibaran bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI menuai perdebatan apakah hanya kebebasan ekspresi atau simbol kritik terhadap situasi politik saat ini.
- Bendera One Piece memiliki makna kebebasan, solidaritas, dan perlawanan terhadap ketidakadilan, namun pemerintah menegaskan dapat dikenakan sanksi pidana jika dianggap menghina simbol negara.
- Aksi pengibaran bendera Straw Hat menjadi sorotan internasional dan mencerminkan keresahan generasi muda terhadap arah bangsa serta menuntut ruang dialog yang lebih inklusif dari pemerintah.
Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, suasana yang biasanya dipenuhi semangat nasionalisme melalui pengibaran bendera Merah Putih dan berbagai lomba khas 17 Agustus, kini diwarnai oleh sebuah fenomena yang tak biasa.
Di berbagai timeline media sosial, terutama Instagram dan X, ramai ajakan untuk mengibarkan bendera bajak laut topi jerami dari anime One Piece, bukan bendera nasional. Aksi ini memicu perdebatan, apakah sekadar kebebasan ekspresi, atau justru simbol kritik terhadap situasi politik dan pemerintahan saat ini?
Makna di balik bendera One Piece dalam dunia bajak laut fiksi

Dalam serial One Piece karya Eiichiro Oda, setiap kru bajak laut memiliki Jolly Roger, yaitu bendera dengan simbol tengkorak yang khas. Bagi kru Straw Hat yang dipimpin oleh Luffy, tengkorak tersebut memakai topi jerami sebagai identitas unik mereka.
Nggak cuma menjadi lambang visual, bendera ini juga merepresentasikan semangat kebebasan, solidaritas, dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Didesain oleh karakter Usopp dalam cerita, bendera Straw Hat awalnya dianggap main-main, tetapi tetap dipilih karena melambangkan bahwa setiap anggota memiliki peran penting dan identitas mereka sebagai kru tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai kebersamaan.
Berkibarnya bendera One Piece di Indonesia jadi bentuk protes terhadap pemerintah

Aksi pengibaran bendera One Piece jelang HUT ke-80 Republik Indonesia menuai perhatian publik dan pemerintah. Melansir dari IDN Times, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam), Budi Gunawan, menegaskan bahwa tindakan yang mencederai kehormatan bendera Merah Putih dapat dikenakan sanksi pidana. Ia menyatakan, pemerintah akan bertindak tegas jika ditemukan unsur kesengajaan maupun provokasi yang mengarah pada penghinaan simbol negara.
Meskipun pemerintah menghargai ekspresi kreativitas masyarakat dalam memperingati kemerdekaan, Budi mengimbau agar kebebasan berekspresi tetap berada dalam koridor hukum dan tidak merendahkan lambang negara. Senada dengan itu, Menteri HAM, Natalius Pigai juga menolak pengibaran simbol bajak laut tersebut karena dinilai tidak selaras dengan penghormatan terhadap simbol kenegaraan dan dikhawatirkan mengganggu stabilitas nasional.
Namun di balik kontroversi itu, sebagian masyarakat melihat pengibaran bendera Straw Hat sebagai bentuk kritik sosial terhadap kondisi politik dan pemerintahan saat ini. Simbol ini menjadi representasi perlawanan atas ketimpangan kekuasaan, suara rakyat yang dibungkam, serta penegakan hukum yang dianggap tidak adil.
Bendera tersebut bahkan nggak hanya berkibar di dunia nyata saja, tapi juga dunia maya, dengan mengubah foto profil pengguna media sosial.
Aksi pengibaran bendera Straw Hat di Indonesia curi perhatian fans internasional
Gerakan pengibaran bendera Straw Hat jelang HUT ke-80 RI tak hanya menjadi sorotan nasional, tapi juga menarik perhatian komunitas One Piece internasional. Fenomena ini memicu diskusi lintas negara tentang bagaimana budaya pop, khususnya dari Jepang, digunakan sebagai medium ekspresi perlawanan sosial.
Salah satu yang mengangkat isu ini adalah akun X Pew (@pewpiece), penggemar One Piece paling berpengaruh di platform tersebut dengan lebih dari 360 ribu pengikut. Pada 1 Agustus 2025, Pew menyoroti gerakan pengibaran bendera Straw Hat sebagai bentuk protes terhadap situasi pemerintahan di Indonesia. Unggahan ini langsung mendapat respons luas dari penggemar One Piece di berbagai negara, dengan kolom komentar yang dipenuhi beragam tanggapan.
Fenomena pengibaran bendera Straw Hat dari One Piece mencerminkan keresahan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap arah bangsa. Pengibaran bendera khas bajak laut bukanlah ancaman terhadap kedaulatan negara, tetapi menandakan bahwa ruang untuk menyampaikan aspirasi semakin menyempit.
Di tengah momentum kemerdekaan, ekspresi ini menjadi sinyal agar negara membuka ruang dialog dan refleksi yang lebih inklusif. Dengan begitu, simbol-simbol nasional tetap hidup dan bermakna sebagai representasi rakyat.
Bagaimana menurutmu, Bela?



















