Hong Du-shik Bergaji UMR Vs. Kekayaan Seong Gi-hun, Pilih Siapa?

Mari kita takar bersama!

Hong Du-shik Bergaji UMR Vs. Kekayaan Seong Gi-hun, Pilih Siapa?

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Kim Seon-ho, pemeran utama drama Hometown Cha-Cha-Cha masih ramai diperbincangkan, karena ikut terseret dalam skandal aktor K. Namun, skandal yang patut dipertanyakan kebenarannya ini pun tidak melepaskan perhatian warganet dari pesona Kim Seon-ho sebagai Hong Du-shik dalam Hometown Cha-Cha-Cha. 

Drama romansa komedi yang baru saja tamat tersebut pasalnya menyuguhkan karakter Hong Du-shik, sebagai sosok pahlawan serba bisa yang memiliki segudang talenta. Sederetan talenta dan keahlian yang dimilikinya, tercerminkan melalui sertifikasi yang selalu ia simpan dalam dompetnya. Dari karakter serba bisa ini pun, kita sebagai penonton jadi banyak belajar mengenai seluk beluk pekerjaannya. 

Gaji Hong Du-shik sebagai pekerja serabutan

Hong Du-shik Bergaji UMR Vs. Kekayaan Seong Gi-hun, Pilih Siapa?

Mengingat karakter Hong Bajang yang serba bisa dan bekerja serabutan 'sana sini', saya pun kerap berpikir, apakah pekerjaan serabutan ini menguntungkan bagi dirinya? Karena penasaran, maka saya membuat perbandingan antara Hong Bajang yang bekerja serabutan dengan yang bekerja sebagai pegawai kantoran.

Melansir dari KBS World, Dewan Pengupahan Minimum menetapkan bahwa upah minimum Korea Selatan untuk tahun 2021 adalah sebesar 8,720 won per jam. Sementara pegawai kantoran yang bekerja secara penuh waktu selama 209 jam sebulan, mampu menghasilkan 1,822,480 won sebagai gaji bulanan.

Sosok Hong Bajang adalah seorang pekerja keras, yang menurut saya bekerja lebih dari 8 jam sehari. Katakanlah 10-12 jam karena ia gemar membantu warga-warga desa Gongjin. 

Sebut saja menjual sabun rumahan dan lilin kepada warga Gongjin. Di balik kerja serabutannya itu, ia juga menjabat sebagai kepala urusan dalam tatanan masyarakat Gongjin, aktif kerja bakti membantu warga desa Gongjin, bahkan membuat ramuan teh, minuman herbal dan anggurnya sendiri.

Ketika Du-Shik mampu bekerja hingga 12 jam per hari dan beristirahat pada hari Minggu, maka per bulan ia mampu menghasilkan 2,720,640 won (8,720 won x 12 jam x 26 hari kerja) atau setara dengan Rp32,367,325. Penghasilan ini bahkan jauh melebihi pegawai kantoran yang menerima gaji UMR, yaitu 1,822,480 won per bulan (setara dengan Rp21,681,958)!

Kisaran perhitungan gaji sebagai pekerja serabutan Du-Shik menurut saya bisa lebih, mengingat kualifikasinya yang melebihi 20 keahlian atau keterampilan yang berbeda untuk menunjang pekerjaannya. Apalagi karakternya yang selalu semangat dan rajin, peluang freelance di 'sana sini' pun terbuka bagi dirinya.

Hong Du-shik vs. Seong Gi-hun

Melihat perbandingan gaji Hong Bajang yang kerja serabutan namun bisa melebihi gaji pegawai kantoran penuh waktu di Korea, saya pun tergelitik dengan cuitan di Twitter yang pernah membandingkan jika bisa memilih karakter Hong Bajang dengan Seong Gi-hun, pemeran utama Squid Game, mana yang warganet pilih.

Seong Gi-hun merupakan duda yang kaya raya setelah memenangkan Squid Game. Namun, ia sebenarnya tidak mempunyai pekerjaan alias pengangguran. Apalagi sebelumnya terlilit utang sehingga diceraikan istrinya. Belum lagi ia menggunakan uang untuk berjudi. Di samping itu, kita disuguhkan Du-shik dalam Hometown Cha Cha Cha, si multitalenta dengan segudang keahlian yang sangat bisa diandalkan dan tidak berjudi.

Karakter Gi-hun, yang meskipun kaya raya setelah menang Squid Game, tapi sebenarnya tidak bertalenta. Berbeda dengan karakter Du-shik, yang meskipun gaji bulanannya tidak sebanding dengan dengan hadiah uang Squid Game, namun Du-Shik ternyata hidup berkecukupan. 

Bahkan lebih dari cukup menurut saya, mengingat sederetan peralatan termasuk koleksi kamera yang dipakainya. Lagipula, dengan gaya hidup di pedesaan seperti desa Gongjin yang cenderung tidak foya-foya dan pengeluaran tidak sebesar di kota, maka gaji bulanan Du-shik pun sudah lebih dari cukup untuk menghidupi kesehariannya.

Karakter Du-shik pun terlihat lebih sukses dan bahagia dibandingkan Gi-hun, dengan gaji yang hanya melebihi sedikit batas UMR bulanan Korea tersebut. Analogi ini akhirnya menyadarkan diri saya bahwa kualifikasi seseoranglah yang merupakan jembatan menuju kesuksesan, bukan semata-mata harta kekayaan yang bisa saja habis tanpa sisa jika tidak dikelola dengan baik.

Jika dirimu adalah Gi-hun, pengangguran yang tidak bertalenta, maka cepat atau lambat, harta kekayaan tersebut akan menipis karena kamu juga tidak berkemampuan untuk mengolahnya. 

Berbeda dengan Hong Bajang yang memiliki segudang keahlian. Hari demi hari yang dilewati merupakan peluang baru bagi dirinya untuk mencari nafkah.

Jadi, mana yang kamu pilih, kualifikasi setara Du-shik atau kekayaan berlimpah seperti yang dimiliki Gi-hun, Bela? 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here