KDrama 'D.P' Membuka Sisi Kelam Wajib Militer? Ini Kenyataannya!

Ada wawancara dari sejumlah pria di Korea Selatan

KDrama 'D.P' Membuka Sisi Kelam Wajib Militer? Ini Kenyataannya!

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Kisah Ahn Jun Ho di drama Korea D.P  baru-baru ini menyedot perhatian publik, karena dianggap realistis dengan sisi kelam wajib militer yang terjadi Korea Selatan. Dibintangi oleh Jung Hae In dan aktor Korea lainnya, drama tersebut sukses merajai posisi puncak kategori acara televisi terfavorit dalam waktu singkat. 

Sejumlah media Korea Selatan pun menyoroti penggambaran alur cerita yang dilakukan oleh sutradara muda, Han Jun Hee. Mereka mengungkapkan jika kondisi dalam drama D.P tidak berlebihan, justru sejalan dengan realita yang di lapangan. 

Lalu, seperti apa kisah kelam yang terjadi saat wajib militer? Benarkah penindasan dan pelecehan banyak dialami oleh kaum laki-laki seperti yang diungkap dalam drama D.P? Melansir dari Koreaboo.com, ikuti kisah kelam wajib militer di bawah ini. 

Tercatat lebih dari 800 kasus kekerasan

KDrama 'D.P' Membuka Sisi Kelam Wajib Militer? Ini Kenyataannya!

Sebuah media lokal Korea Selatan, NME melakukan penelusuran terhadap kondisi pahit para tentara saat menjalani wajib militer. NME mengklaim banyak kasus kekerasan dan penghinaan yang dialami oleh kaum laki-laki Korea Selatan, namun jarang disorot. D.P menjadi salah satu drama Korea yang cukup berani untuk membahas hal tersebut. 

"Dari pemukulan brutal, penyerangan seksual, hingga penghinaan tidak manusiawi telah terjadi. Penggambaran dalam drama tersebut tentang perpeloncoan di wajib militer rasanya tidak berlebihan. Lihat saja, artikel surat kabar yang menyuarakan tentang intimidasi di militer Korea Selatan."

NME juga membeberkan jumlah kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan militer Korea Selatan,

"Pada tahun 2020 saja, ada sekitar 946 pelaporan kasus penindasan dan pelecehan di militer Korea Selatan. Walaupun, kami menyakini masih banyak kasus serupa yang tidak dilaporkan oleh korban."

Penindasan saat wajib militer dianggap normal

Kekerasan saat wajib militer memang banyak terjadi, namun perilaku tersebut dianggap normal oleh atasan atau pejabat senior yang tidak ingin reputasi lembaganya hancur.

"Mereka sering diabaikan oleh atasan yang tidak berperasaan dan telah menormalkan perilaku 'sadis' tersebut dengan alasan generasi baru terlalu lemah-lembut. Buruknya, pejabat senior akan langsung menutupi kasus kekerasan yang mencuat karena dinilai akan merusak citra lembaga." 

NME sendiri memuji kerja keras sang sutradara dan para pemeran drama D.P karena memberikan ruang pada kasus tak terungkap dalam wajib militer Korea Selatan. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here