Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

8 Job Desk Fashion Stylist yang Jarang Diketahui, Bukan Cuma Mix & Match

freepik.com/lookstudio
freepik.com/lookstudio
Intinya sih...
  • Mempersiapkan konsep desain sesuai permintaan klien
  • Membuat moodboard untuk ditampilkan ke klien
  • Melakukan peminjaman dengan brand
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau mendengar kata fashion stylist, mungkin langsung terlintas seseorang yang selalu tampil menawan atau sosok yang mahir mix and match outfit. Padahal, pekerjaan seorang fashion stylist jauh lebih kompleks dari hal tersebut, lho.

Di balik satu look yang terlihat effortless di majalah, red carpet, atau campaign brand, ada proses panjang dan penuh detail yang harus dikerjakan. 

Nah, biar kamu makin paham dunia di balik layar industri fashion, Popbela akan membahas 8 job desk fashion stylist yang jarang diketahui. Apa saja, ya? Simak artikel ini sampai akhir yuk, Bela!

1. Mempersiapkan konsep desain sesuai permintaan klien

freepik.com
freepik.com

Sebelum menentukan outfit, job desk seorang fashion stylist wajib memahami visi dan karakter klien. Apakah mereka ingin tampil lux, modern, casual, menggunakan business attire, gaya retro, glamor, atau lainnya.

Setelah itu, fashion stylist mulai menyusun konsep desain yang sesuai— termasuk pemilihan tone warna, bahan, hingga detail kecil seperti aksesori yang akan digunakan.

Tahap ini bisa dianggap paling penting karena menentukan proses dari seluruh pemotretan. Fashion stylist harus benar-benar memahami tema dan mood yang diinginkan klien, agar hasil akhirnya selaras dan tetap memiliki personal touch.

2. Membuat moodboard untuk ditampilkan ke klien

metin-ozer-HBtV30iCQHM-unsplash.jpg
unsplash.com/Metin Ozer

Jika konsep sudah matang, langkah berikutnya adalah membuat moodboard. Hal ini semacam papan ide visual berisi referensi warna, gaya, potongan pakaian, dan vibes yang ingin ditampilkan. Moodboard menjadi panduan utama bagi seluruh tim kreatif, mulai dari fotografer, MUA, hairstylist, hingga model.

Biasanya, moodboard akan melalui beberapa tahap revisi sebelum disetujui klien. Setelah dapat approval, fashion stylist akan membagikannya ke seluruh tim agar semua memahami bayangan yang sama tentang hasil akhir yang ingin dicapai.

3. Melakukan peminjaman dengan brand

freepik.com/gpointstudio
freepik.com/gpointstudio

Inilah job desk fashion stylist yang jarang diketahui. Fashion stylist harus melakukan peminjaman pakaian dan aksesori ke berbagai brand atau desainer. Terkadang, ada brand yang mau bekerja sama. Tapi, ada juga beberapa produk yang wajib disewa maupun dibeli sesuai budget yang sudah disetujui project manager atau Editor.

Selain memastikan semua item sesuai konsep, fashion stylist juga memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga setiap produk agar tetap bersih dan tidak rusak atau robek.

4. Melakukan fitting dengan talent untuk approval

freepik.com
freepik.com

Pada tahap ini, fashion stylist memastikan setiap pakaian harus pas di tubuh talent atau model. Kadang ada yang perlu diubah sedikit—misalnya mengecilkan pinggang, memperpendek lengan, atau menambahkan aksesori agar tampilan terlihat lebih seimbang. Proses fitting juga membantu fashion stylist memastikan semua outfit sesuai dengan konsep.

5. Membawa aksesori dan pakaian cadangan

freepik.com
freepik.com

Fashion stylist wajib membawa extra items seperti sepatu hitam, kemeja putih, t-shirt basic, hingga aksesori cadangan seperti kalung, anting, gelang, topi maupun kacamata.

Tujuannya sederhana untuk mengantisipasi jika ada perubahan mendadak di lokasi pemotretan. Misalnya, lighting ternyata berbeda dari rencana semula atau mood konsep berubah saat di set.

6. Wajib melakukan laundry atau dry clean setelah pemotretan

freepik.com
freepik.com

Setelah pemotretan selesai, fashion stylist wajib memastikan semua pakaian dan aksesori kembali dalam kondisi sempurna. Artinya, setiap item atau pakaian ada yang harus dicuci atau dry clean terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke brand.

Detail seperti ini mungkin terdengar sepele, tapi sangat penting untuk menjaga reputasi fashion stylist di industri fashion. Brand akan lebih percaya untuk meminjamkan produk mereka lagi apabila fashion stylist bekerja profesional dan bertanggung jawab terhadap barang yang ia pinjam.

7. Menyesuaikan kepribadian klien

freepik.com
freepik.com

Fashion stylist bukan hanya soal selera, mereka harus mampu membaca karakter klien dan menyesuaikan outfit agar mencerminkan kepribadian orang yang akan mengenakannya.

Misalnya, untuk klien dengan kepribadian ekstrovert dan berani, fashion stylist bisa memilih warna-warna cerah dan potongan unik. Sementara untuk klien yang lebih tenang dan elegan, pilihan warna netral dan siluet klasik bisa jadi andalan.

8. Menata dan memadupadankan pakaian

freepik.com/pressmaster
freepik.com/pressmaster

Last but not least, inilah bagian paling terlihat tapi juga paling menantang. Pada proses ini, fashion stylist menata pakaian, melipat, hingga memadupadankan setiap item agar tampil selaras di depan kamera atau untuk berhadapan di depan publik.

Fashion stylist juga bekerja sama dengan tim kreatif agar outfit menarik perhatian. Semua dilakukan dengan mata tajam untuk detail—dari posisi kerah, jatuhnya rok, sampai cara ikat sabuk pun diperhatikan.

Jadi, kalau kamu tertarik meniti karier di dunia fashion, cobalah untuk belajar memahami proses di balik layar seorang fashion stylist ini. Semoga artikel ini membantu ya, Bela!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
Niken Ari Prayitno
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

16 Twibbon Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Lengkap Gratis

14 Des 2025, 11:35 WIBCareer