Review 'Inang': Cinta Orang Tua dalam Kungkungan Mitos

Tahukah kamu ada mitos Rebo Wekasan?

Review 'Inang': Cinta Orang Tua dalam Kungkungan Mitos

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Wahai setan yang bersembunyi di antara makna

Dan tak mempan diusir dengan ruqyah

Merasuki bangunan kepala

Dan mengendap hingga jadi lumrah

 

Saya rasa, lagu "Tafsir Mistik" yang dirilis The Panturas pada 2021 ini memang ditakdirkan berjodoh dengan film Inang yang akan tayang 13 Oktober nanti. Karya terbaru Fajar Nugros bersama IDN Pictures ini mengangkat mitos Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan sebagai benang merah. 

Cerita akan difokuskan kepada nasib buruk seseorang yang lahir pada hari sial tersebut dan upaya orang tua dalam menangkalnya. Penonton harus bersiap dibawa masuk ke belantara mitos yang sulit dipercayai oleh masyarakat zaman sekarang.

Realita pahit perempuan di masyarakat

Review 'Inang': Cinta Orang Tua dalam Kungkungan Mitos

Sudah jatuh tertimpa tangga. Mungkin peribahasa itu yang paling mewakili situasi Wulan (Naysilla Mirdad). Ia dihamili oleh pacarnya yang tak bertanggung jawab, dilecehkan manajernya, kehilangan pekerjaan, bahkan diusir dari kontrakan. Tak bisa dimungkiri, situasi seperti ini juga banyak terjadi di dunia nyata. 

Wulan kemudian bergabung dengan grup Facebook yang menjadi wadah konsultasi gratis kehamilan. Ia menceritakan keluh kesahnya dan diberi tiga opsi solusi: didampingi sampai kelahiran, aborsi aman, atau dicarikan orang tua asuh untuk sang anak setelah lahir. Bagi orang dengan ekonomi sulit dan masa lalu pahit seperti dirinya, pilihan ketiga membuat ia tergiur. Hingga pada akhirnya, ia bertemu dengan Eva (Lidya Kandou) dan Agus (Rukman Rosadi). Keduanya bak malaikat yang menolongnya dari sederet kesialan.

Bagaimanapun, aturan untuk tidak mudah percaya kepada orang yang baru ditemui masih berlaku. Setelah beberapa waktu, Wulan mencium beberapa keanehan di rumah tersebut. Insting keibuannya terpancing karena merasakan bahwa buah hati di dalam perutnya terancam bahaya.

"Filmnya memang bukan tentang Rebo Wekasan, ya, tapi lebih ke inang itu tadi. The Induk. Every induk dalam film ini ingin melakukan yang terbaik untuk orang yang mereka cintai," kata Fajar selaku sutradara.

Visual yang memikat

Sejak menit-menit awal, saya langsung terpikat dengan sajian visual Inang yang punya tone dingin dan cantik. Pada beberapa adegan, sudut pengambilan gambar terbilang unik. Ini, sih, nggak kayak film horor Indonesia pada umumnya, batin saya. Padahal, trailer-nya saja sudah bikin saya merinding dengan segala adegan berdarah-darahnya.

Memang pantas film horor pertama Fajar Nugros ini lebih dulu debut di Bucheon International Fantastic (BIFAN) Film Festival 2022. Ia jadi tahu level film Indonesia di kancah internasional dan ingin terus membuat peningkatan ke depannya.

"Saya sangat mengapresiasi, hormat banget sama sutradara-sutradara kita, Bang Joko (Anwar), Kimo (Stamboel), Timo (Tjahjanto) yang udah terjun sampai ke sana dan mereka jadi menyambut film-film Indonesia berikutnya. So, for the next mungkin kita harus fokus menaikkan level film-film dan production value kita ke depannya," ujarnya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here