Instagram.com/valentinaploy
Liriknya yang berbunyi, “Sometimes I wish I was cooler, but maybe I was born to stay warm”, menjadi semacam pengakuan personal. Valentina mengaku bahwa ia tidak selalu merasa “keren” di panggung musik, namun justru hal itu yang membuatnya lebih jujur terhadap dirinya sendiri. Ada paradoks yang indah: ketika kita berhenti mengejar citra tertentu, justru saat itu kita menemukan kehangatan yang sebenarnya.
“I guess the last time I felt the coolest would be when I opened for Coldplay in February last year!” ceritanya dengan antusias. Bagi Valentina, momen itu adalah puncak pengalaman luar biasa. Namun, yang paling berkesan justru datang setelahnya.
“And the warmest would be right after! When I left the stage, and broke down in the biggest cry of all time,” tambahnya. Kehangatan itu lahir bukan dari sorakan ribuan penonton, melainkan dari perasaan lega dan syukur yang meledak begitu lampu panggung meredup.
Dari pengalamannya, kita belajar bahwa menjadi "cool" dan "warm" tidak selalu berlawanan. Justru keduanya bisa hadir bergantian dalam hidup. Valentina menemukan bahwa kejujuran emosional lebih penting daripada sekadar citra yang terlihat keren di mata orang lain.