Soundsfest 2025 DAY 1: Soul on Stage, Fire in the Crowd!
- Clara Riva membuka festival dengan lagu-lagu yang menyentuh hati di Xperience Stage
- Sal Priadi menghadirkan momen emosional dengan "Gala Bunga Matahari"
- Juicy Luicy, D'MASIV, Pamungkas, dan Batu Cakar sukses memeriahkan hari pertama Soundsfest 2025
Festival musik tahunan Soundsfest kembali digelar di JI-Expo Kemayoran, Jakarta pada 23, 24, dan 25 Mei 2025. Di hari pertamanya, Soundsfest 2025 langsung menyuguhkan barisan musisi lintas genre yang berhasil membangkitkan kenangan, emosi, dan semangat dari ribuan penonton yang memadati venue dengan empat panggung istimewa.
Dari awal hingga malam hari, suasana penuh euforia tidak pernah surut—bahkan hujan gerimis pun tidak berhasil meredam antusiasme. Seperti apa keseruan Soundsfest 2025 DAY 1? Scroll terus buat tahu momen serunya, ya!
Clara Riva buka festival di bawah gerimis romantis
Soundsfest 2025 langsung terasa magis saat Clara Riva tampil sebagai pembuka di Xperience Stage. Diiringi hujan gerimis, Riva membawakan lagu-lagu yang menyentuh hati, seperti "Kisah Tanpa Dirimu" (yang dipopulerkan oleh Anggis Devaki), menciptakan atmosfer syahdu di tengah kerumunan yang mulai berdatangan.
Musisi yang lebih dulu tersohor sebagai penulis lagu ini, mengaku sangat antusias dan tidak menyangka akan disambut hangat oleh penonton yang hadir.
"Halo, selamat datang teman-teman semuanya! Salam kenal, aku Clara Riva," sapa Riva kepada para penonton di Xperience Stage pada Jumat (23/05/2025).
"Wah, terima kasih ya. Nggak nyangka di tengah gerimis ini kalian mau menemani aku. Selain membawakan ulang lagu-lagu yang pernah aku ciptakan, kali ini aku juga akan menyanyikan 'Waktunya Pas', lagu terbaruku," lanjutnya.
"Waktunya Pas" merupakan single terbaru Clara Riva yang dirilis pada 18 April lalu, lagu yang ditulis langsung oleh Riva ini menambah daftar karya orisinal yang semakin menguatkan identitas musiknya. Soundsfest 2025 membuktikan diri sebagai panggung yang tidak hanya menghadirkan aksi musisi papan atas Tanah Air, tetapi juga menjadi ruang apresiasi bagi penyanyi pendatang baru dengan karya-karya berkualitas.
Sal Priadi buat air mata jatuh dengan "Gala Bunga Matahari"
Menjelang malam, Sal Priadi mengambil alih panggung. Momen paling emosional datang saat Sal menyanyikan "Gala Bunga Matahari." Lirik yang menggambarkan rasa rindu mendalam kepada seseorang yang telah tiada seketika membuka kembali memori pribadi saya tentang mendiang nenek. Air mata pun tak terbendung, rasanya seperti larut dalam ruang rindu yang diciptakan Sal hanya lewat suara dan kata-kata.
Dengan pencahayaan temaram serta tata panggung minimalis yang tetap kuat secara visual, penampilannya terasa seperti sesi terapi kolektif—sunyi, mendalam, dan menyentuh lapisan emosi yang paling dalam. Tak hanya mengandalkan keintiman lirik, Sal juga menunjukkan sisi teatrikal khasnya saat membawakan "Dari Planet Lain," menambah dimensi artistik yang membuat penampilan ini tak terlupakan. Di Soundsfest 2025, Sal Priadi tak sekadar tampil—ia mengajak penonton merasakan, mengenang, dan menyembuhkan.
Juicy Luicy: panggung galau jadi ruang curhat masal
Tiba waktunya Juicy Luicy naik ke panggung, suasana langsung berubah seketika—seperti memasuki ruang curhat massal. Membuka penampilan dengan "Bukan Orangnya", mereka sukses mengguncang emosi penonton sejak intro pertama yang sudah terasa menyayat.
"Halo! Malam guys, rame banget, berasa main stage," sapa sang vokalis, Uan Kaisar, dengan gaya khas Sunda-nya yang langsung disambut sorak penonton.
Penampilan Juicy Luicy malam itu terasa seperti oase bagi mereka yang ingin meluapkan beban hati. Lagu "Sialan" pun menjadi pelepas tawa getir, dinyanyikan nyaris tanpa jeda oleh seluruh penonton yang tampaknya sangat hafal tiap liriknya.
Apalagi, saat JuicyLuicy menyanyikan lagu"Mawar Jingga", lirik yang kerap dimaknai sebagai kisah cinta beda keyakinan namun tidak berakhir bahagia ini membuat penonton kompak bernyanyi. Terlihat banyak yang relate.
D'MASIV hadirkan nostalgia dan karya baru
Siapa sangka, D'MASIV sukses menggebrak Sounds Stage dengan lagu pembuka "Side by Side" yang enerjik. Tanpa banyak basa-basi, band yang sudah malang melintang di industri musik Tanah Air ini langsung membakar semangat penonton sejak awal penampilan.
Suasana semakin meriah ketika mereka membawakan deretan lagu hits yang memicu nostalgia, seperti "Natural" hingga "Merindukanmu".
Penonton yang didominasi oleh generasi milenial pun tak ragu bernyanyi lantang, seolah kembali ke masa-masa kejayaan lagu-lagu tersebut. Tak hanya menghadirkan kenangan manis, D'MASIV juga memberi kejutan dengan membawakan lagu terbaru mereka, "Bahagia Sejak Pertama", yang baru saja dirilis pada 20 Mei lalu. Penampilan perdana lagu ini secara live di panggung Soundsfest pun terasa begitu spesial, seakan menjadi hadiah langsung bagi para penggemar setia mereka.
Momen puncak terjadi saat "Diam Tanpa Kata" menggema di seluruh area. Penonton melonjak penuh antusias, sementara energi dan kekompakan D'MASIV di atas panggung mencerminkan pengalaman mereka selama hampir 22 tahun berkarya. Sebuah penampilan yang membuktikan, D'MASIV masih jadi magnet kuat di panggung musik Indonesia.
Om Abidin feat. Aldi Taher jadi selingan unik di antara lagu galau
Di tengah deretan lagu galau dan penampilan emosional, saya menyempatkan diri mampir ke JKTCommunity Stage untuk menyaksikan penampilan Om Abidin feat. Aldi Taher. Dengan gaya khas yang nyentrik dan spontan, mereka membawakan lagu remix "Hanya Kamu yang Bisa". Aksi panggung mereka menjadi selingan yang sangat menghibur di tengah suasana yang melankolis.
Meski berbeda dari musisi lainnya, penampilan Om Abidin feat. Aldi Taher sukses mencuri perhatian dan membuat penonton tertawa lepas. Ini membuktikan bahwa Soundsfest 2025 tidak hanya menyuguhkan musik yang mendayu, tapi juga memberi ruang bagi aksi panggung yang menghibur dengan cara yang tak biasa.
Memutar ulang kenangan masa kuliah dengan lagu-lagu Pamungkas
Menjelang pukul 11 malam, saya memilih menonton Pamungkas—musisi yang lagu-lagunya membangkitkan kenangan masa kuliah saya di tahun 2022. Dengan gaya santai namun tetap powerful, ia membawakan sejumlah hits lama, termasuk "Monolog".
Di panggung Soundsfest 2025, Pamungkas juga mengajak penonton lebih dekat dengan lagu-lagu dari album terbarunya, "Hardcore Romance". Dari sembilan lagu yang ada, "One Bad Day" langsung mencuri perhatian saya—sebuah oleh-oleh manis yang tanpa ragu akan masuk ke playlist favorit.
Dan tentu saja, momen yang paling ditunggu pun tiba. Saat intro "To The Bone" mengalun, ribuan penonton langsung bersorak seperti disetrum nostalgia. Tak heran, lagu yang sudah diputar lebih dari 566 juta kali di Spotify ini menjadi lagu milik bersama malam itu—membungkus penampilan Pamungkas dengan gemuruh tepuk tangan.
Batu Cakar menutup malam dengan tribute untuk Glenn Fredly
Tak ada penutupan yang lebih hangat selain menyaksikan Batu Cakar menutup malam pertama Soundsfest 2025 dengan membawakan lagu-lagu milik Glenn Fredly. Meski tampil menjelang dini hari, penonton tetap setia bertahan—bahkan menyanyikan lagu-lagu Glenn dengan semangat yang tak luntur.
Suasana semakin bergemuruh ketika sosok Glenn Fredly muncul dalam bentuk hologram, membawa gitar dan menyanyikan "You Are My Everything". Tribute ini terasa begitu emosional—sebuah penghormatan yang menyentuh hati, sekaligus penutup sempurna yang akan terus saya kenang dari hari pertama festival.
Selain menikmati berbagai penampilan musisi Tanah Air di Soundsfest 2025, jangan lupa mengabadikan momen di berbagai spot foto keren yang Instagramable, mulai dari instalasi seni, photo booth interaktif, hingga mural bertema musik. Sudah siap untuk DAY 2, Bela? Stay tuned ya, karena masih banyak penampilan seru menantimu!
