Sinopsis Film Merah Putih One for All dan Fakta Menariknya

- Film Merah Putih One for All menceritakan tentang sekelompok anak dari berbagai latar budaya yang tergabung dalam tim bernama Tim Merah Putih. Mereka harus menyusuri hutan dan mengatasi perbedaan demi mengibarkan bendera di Hari Kemerdekaan.
- Merah Putih One for All digarap oleh dua sutradara sekaligus penulis skenario, Endiarto dan Bintang Takari. Proses produksi ditangani oleh Perfiki Kreasindo dengan budget fantastis mencapai Rp6,7 miliar.
- Banyak warganet merasa hasil visual film tidak sepadan dengan dana yang digunakan. Film ini juga banjir kritikan pedas karena aset-asetnya dibeli dari marketplace Daz3D dan dirilis secara buru-buru.
Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80, hadir film animasi baru bertajuk Merah Putih One for All yang diproduksi oleh Perfiki Kreasindo. Sejak trailer-nya dirilis, film ini langsung menyita perhatian warganet di media sosial.
Bukan tanpa sebab, mereka menyoroti kualitas film yang dinilai kurang bagus. Padahal, dana yang digelontorkan untuk pembuatan film Merah Putih One for All mencapai 6,7 miliar. Hal tersebut tentu menimbulkan banyak tanda tanya bagi para warganet.
Kira-kira fakta mengejutkan apa lagi di balik pembuatan Merah Putih One for All, ya? Simak yuk, penjelasan lengkapnya di bawah ini.
1. Sinopsis Film Merah Putih One for All
Film Merah Putih One for All menceritakan tentang sekelompok anak dari berbagai latar budaya, mulai dari Jakarta, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa yang tergabung dalam sebuah tim bernama Tim Merah Putih.
Mereka memiliki tanggung jawab istimewa untuk menjaga bendera pusaka yang selalu dikibarkan setiap upacara 17 Agustus. Sayangnya, tiga hari menjelang Hari Kemerdekaan, bendera tersebut tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
Dari sinilah perjalanan mereka dimulai. Delapan anak tersebut harus menyusuri hutan, menyeberangi sungai, dan menghadapi konflik batin. Mereka juga harus mengatasi perbedaan dan meredam ego masing-masing demi satu tujuan mulia untuk bisa mengibarkan bendera di Hari Kemerdekaan.
2. Pencipta di balik film Merah Putih One for All

Merah Putih One for All digarap oleh dua sutradara sekaligus penulis skenario, yakni Endiarto dan Bintang Takari. Endiarto juga berperan sebagai produser eksekutif dan penggagas utama proyek ini. Sementara Bintang Takari turut terlibat sebagai animator dan pemilik situs filmanimasi.com yang sebelumnya juga telah memproduksi beberapa film animasi.
Adapun proses produksi film ditangani oleh Perfiki Kreasindo. Perfiki Kreasindo sendiri merupakan bagian dari Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, dengan Toto Soegriwo sebagai produser dan Sonny Pudjisasono serta Endiarto menjadi produser eksekutif.
Menilik dari akun Instagram resmi @perfiki.tv, tampak bahwa studio tersebut belum pernah merilis film sebelumnya. Justru, kegiatan yang terdokumentasi dalam Instagram mereka adalah Pemilihan Putri Asuransi Indonesia. Hal ini tentu membuat warganet makin terkejut, Bela.
3. Film Merah Putih One for All menghabiskan budget fantastis

Salah satu hal yang memicu kehebohan warganet ialah besarnya anggaran film ini yang mencapai Rp6,7 miliar. Banyak warganet merasa hasil visual yang ditampilkan tidak sepadan dengan dana sebesar itu.
Mereka pun membandingkan Merah Putih One for All dengan film animasi lain yang dianggap memiliki kualitas lebih baik meski dengan biaya serupa atau lebih rendah.
Misalnya saja anime sekelas One Piece atau Demon Slayer yang hanya mengeluarkan biaya produksi sekitar Rp1,8 miliar. Namun, kualitas yang ditampilkan jauh lebih baik daripada film Merah Putih One for All.
4. Merah Putih One for All banjir kritikan

Sejak trailer dan cuplikan film dirilis, media sosial dipenuhi oleh komentar negatif. Banyak yang menilai animasi film Merah Putih One for All tidak memenuhi standar industri tersebut.
Sebagian warganet pun menyebut proyek ini sebagai pemborosan anggaran. Di sisi lain, Hanung Bramantyo ikut mengomentari hal tersebut. Ia menyoroti Merah Putih One for All yang terkesan buru-buru dirilis dan mempertanyakan mengapa film itu bisa mendapatkan jadwal tayang di bulan Agustus.
Padahal, masih ada 200 judul film Indonesia yang antre untuk tayang di bioskop Indonesia. Komentar Hanung Bramantyo tersebut tentunya imbas dari pernyataan sang produser film Merah Putih One for All yang mengatakan bahwa pihaknya tidak mendapat uang sepeser pun dari pemerintah.
Itulah pembahasan mengenai sinopsis dan fakta menarik film Merah Putih One for All yang menuai beragam kritikan tajam dari warganet. Terlepas dari berbagai kontroversinya, film ini akan tayang pada 14 Agustus 2025. tertarik untuk menonton, Bela?
FAQ seputar film Merah Putih One for All
1. Apa itu film Merah Putih: One for All?
Film animasi Indonesia bertema pahlawan super dengan nuansa kemerdekaan.
2. Siapa yang membuat film ini?
Disutradarai dan ditulis oleh Endiarto dan Bintang Takari.
3. Kapan dirilis?
Dirilis pada Agustus 2025 bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan.



















