Api suci yang disembah selama berabad-abad di Persia padam tiba-tiba.
Patung-patung berhala di sekitar Ka’bah runtuh dengan sendirinya.
Sungai besar mengering, dan istana Kisra Persia berguncang hingga 14 balkon runtuh.
Sejarah dan Mukjizat Maulid Nabi Muhammad SAW, Umat Islam Wajib Tahu!

- Nabi Muhammad SAW lahir di Tahun Gajah, disertai mukjizat berupa bala tentara burung Ababil yang menggagalkan serangan pasukan bergajah.
- Kelahiran Nabi Muhammad SAW diiringi mukjizat seperti padamnya api suci, runtuhnya patung berhala, dan guncangnya istana Kisra Persia.
- Ibunda Nabi melihat cahaya saat mengandung, dan ketika beliau lahir, cahaya terang memancar hingga istana-istana di Syam terlihat bercahaya.
Maulid Nabi Muhammad SAW selalu menjadi momen yang penuh cinta dan makna bagi umat Islam di seluruh dunia. Namun, tahukah kamu bahwa kelahiran beliau bukanlah peristiwa biasa? Sejak awal, banyak keajaiban yang menyertai hadirnya Rasul terakhir ini, seolah menjadi tanda bahwa beliau diutus dengan misi besar untuk mengubah dunia. Yuk, simak sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW yang sarat mukjizat!
1. Lahir di Tahun Gajah

Nabi Muhammad SAW lahir sekitar tahun 570 M di Kota Makkah, pada tahun yang kemudian dikenal sebagai Tahun Gajah. Nama ini diambil dari peristiwa luar biasa ketika pasukan bergajah pimpinan Abrahah menyerang Ka'bah. Namun, Allah menurunkan bala tentara berupa burung Ababil yang menggagalkan serangan tersebut. Momen ini menjadi pertanda penting dari kelahiran sang Nabi membawa perlindungan dan keberkahan sejak awal.
2. Mukjizat yang mengiringi kelahiran

Sejumlah catatan sejarah Islam menyebutkan berbagai kejadian ajaib saat Rasulullah SAW dilahirkan yaitu:
Semua fenomena ini dipandang sebagai tanda berakhirnya era kegelapan dan dimulainya cahaya risalah yang membawa kebenaran.
3. Cahaya yang menyinari dunia

Ibunda Nabi Muhammad SAW, Aminah, pernah bermimpi melihat cahaya besar keluar dari dirinya saat mengandung. Benar saja, ketika beliau melahirkan, cahaya terang memancar hingga istana-istana di Syam (Suriah) terlihat bercahaya. Cahaya ini menjadi simbol bahwa Rasulullah SAW hadir sebagai “Raja Cahaya” yang akan menebarkan rahmat ke seluruh penjuru dunia.
4. Maulid Nabi Muhammad

Kini, kelahiran Rasulullah SAW diperingati setiap tanggal 12 Rabi’ul Awwal dengan penuh kebahagiaan. Tradisi Maulid Nabi awalnya dilakukan oleh para Tabi’in dengan lantunan syair dan pujian, lalu semakin berkembang hingga pada era Ottoman di tahun 1588 dijadikan perayaan resmi. Hingga kini, Maulid Nabi bukan hanya sekadar perayaan, tapi juga menjadi momen refleksi untuk meneladani akhlak Rasulullah dan memperbarui cinta kita kepadanya.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW bukan sekadar momen lahirnya seorang bayi, tapi sebuah titik balik sejarah. Dari Tahun Gajah yang penuh keajaiban, runtuhnya berhala, hingga cahaya yang menerangi dunia, semuanya adalah tanda betapa agungnya misi beliau. Maulid Nabi terus dirayakan sebagai simbol cinta, harapan, dan cahaya abadi yang tak pernah padam.



















