Setiap kota pasti punya kebudayaan dan festivalnya masing-masing. Hal ini menjadi daya tarik kota tersebut untuk menarik wisatawan yang berdampak pada meningkatnya devisa negara. Salah satu festival yang berbeda yakni festival yang diselenggarakan pada malam hari. Dihiasi lampu, lampion dan kembang api, festival ini sering diburu oleh turis dunia. Dimana saja ya? Baca terus ya, Bela!
1. Kopenhagen
youtube.comFestival yang satu ini hanya ada di bulan Desember, tepatnya saat menjelang hari natal. Kota satu ini berubah menjadi sebuah wonderland kala Natal tiba. Kamu bisa rasakan makanan dan glogg di Hojbro Plads sebuah area kumpul tercantik di Stroget, Kopenhagen. Tersedia juga pasar Natal yang mengambil tempat di trotoar pada pusat kota. Selain itu juga ada Pasar Natal yang besarnya mencapai 20 hektar di Eropa Utara yang ada di Tivoli Garden dekat stasiun pusat kota.
Bukan hanya pasarnya yang menarik banyak wisatawan, perayaan ini lebih indah jika dinikmati pada malam hari. Soalnya banyak rangkaian lampu yang terpasang di setiap sudut. Tentu hal ini menambah keindahan kota dan dijamin membuatmu betah.
2. Hong Kong
travelandleisure.comHong Kong juga punya festival malam hari yang keren banget. Mengambil momen saat natal tiba, Kota Hong Kong tawarkan keindahan visual yang sangat indah dan menakjubkan. Meski didominasi oleh bangunan tinggi yang modern, justru di sinilah keindahannya. Lampu sorot keluar dari ujung gedung yang memantulkan sinar yang memanjakan mata.
3. Nara
Huffingtonpost.comFestival yang diberi nama Wakakusa Yamayaki ini biasa diselenggarakan di bulan Januari setiap tahunnya. Secara harfiah, Wakakusa Yamayaki adalah The Mountain Roast alias gunung yang terbakar. Rumput di gunung yang berlokasi di Kota Nara, Jepang akan mengering sehingga memudahkan untuk dibakar. Biasanya rumput tersebut akan dibakar setelah pertunjukkan kembang api selesai dan api akan terus menyala selama kurang lebih satu jam.
Ada dua sejarah yang mendasari festival ini, Bela. Pertama pembakaran gunung dimulai untuk memutus konflik yang ada di batas dua kuil besar di Kota Nara. Yakni antara Kuil Todaiji dan Kuil Kofukuji. Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa pembakaran dilakukan untuk mengusir babi hutan yang meresahkan warga.
4. Pingxi
Huffingtonpost.comFestival lampion di Kota Pingxi, Taiwan sudah ada lebih dari 2000 tahun yang lalu. Menurut legenda, awalnya lampion yang diterbangkan ke angkasa merupakan sebuah tanda kalau desa sudah aman. Zaman dulu, Pingxi sering didatangi oleh penjahat yang kejam dan memaksa warga untuk menyerahkan harta mereka. Untuk menghindari penjahat, warga akhirnya bersembunyi di gunung sampai keadaan kondusif lagi. Ketika para penjahat telah pergi, pengawas desa menggunakan balon api untuk memberi tahu warga yang bersembunyi bahwa desa telah aman dan mereka bisa melanjutkan hidup dengan tenang.
Kini festival yang selalu diadakan setiap Tahun Baru Imlek ini menjadi ritual rutin warga sekitar. Pelepasan lampion ke langit diharapkan sebagai harapan baru dan pengharapan di masa depan yang lebih baik.
5. Harbin
Dailymail.co.ukFestival yang satu ini bernama Harbin Ice and Snow Festival. Diselenggarakan di setiap musim dingin di Kota Harbin, China, festival ini menampilkan pahatan es dan salju yang dihiasi dengan lampu dan laser. Saking indahnya, nggak heran deh kalau festival yang satu ini jadi inacaran para wisatawan.
