Duh, ini mah mirip film 'La Tahzan', tapi versi Hollywood aja. Kisahnya soal majikan yang selingkuh dengan asisten rumah tangga mereka karena menilai sang istri kurang mampu "melayani" suami.
Jujur, ini adalah pikiran pertama yang terbesit di otak saya saat melihat trailer The Housemaid. Premis yang begitu sederhana tanpa ada bumbu-bumbu apapun lagi membuat film ini mirip dengan La Tahzan besutan Sutradara Hanung Bramantyo. Mungkin asumsi awal saya tersebut langsung dibantah mentah-mentah oleh penggemar The Housemaid yang lebih dulu berkenalan dengan kisah ini melalui novelnya. Tapi yang jelas, untuk penonton awam, premis tersebut langsung melekat di ingatan saat pertama kali menyaksikan pratontonnya
Alih-alih menjadi drama domestik biasa, The Housemaid justru menyimpan makna dan pesan besar di baliknya. Film ini kemudian berkembang menjadi thriller psikologis yang perlahan menguliti trauma, luka batin, dan ketidakadilan yang kerap dialami perempuan. Setiap lapisan ceritanya dibuka sedikit demi sedikit, membuat penonton terus bertanya-tanya siapa yang sebenarnya menjadi korban dan siapa yang selama ini bersembunyi di balik topeng kesempurnaan?
