Salah satu kekuatan utama film ini adalah komedinya yang spontan, tulus, dan nggak dipaksakan. Setiap adegan dipenuhi dengan humor-humor segar yang muncul dari situasi absurd yang tak terduga. Seperti saat Soo-Ah berusaha menahan naluri zombie-nya saat mendengar lagu favorit, atau ketika Jung-Hwan berlatih melatih zombie seperti sedang menghadapi singa kelaparan. Dijamin, deh, kamu akan tertawa dengan sendirinya melihat tingkah aneh mereka.
Akting Cho Jung-Seok benar-benar menjadi pusat gravitasi komedi dalam film ini. Dengan ekspresi bingung, panik, tapi tetap optimis, ia memerankan Jung-Hwan sebagai ayah yang sering gagal tapi tak pernah menyerah. Kehadirannya mengingatkan kita bahwa ayah kadang memang nggak selalu tahu apa yang harus dilakukan, tapi mereka akan mencoba segala cara untuk anaknya.
Tidak hanya itu, karakter-karakter pendukung seperti nenek Bam-Soon yang galak tapi sayang cucu, hingga teman masa kecil Jung-Hwan yang kini jadi apoteker, semuanya punya momen-momen kocak yang terasa organik. Film ini berhasil menyeimbangkan tema zombie dan keluarga dengan humor yang nggak murahan.