8 Rekomendasi Film Dimas Anggara, dari Romance hingga Action

Kisah cinta Raina (Michelle Ziudith) dan Dimas (Dimas Anggara) dalam film Magic Hour dimulai secara tak terduga. Kehadiran Dimas menghadirkan kehangatan dan kebahagiaan dalam hidup Raina, layaknya magic hour dalam dunia fotografi. Sayangnya, hubungan mereka tidak berjalan mulus karena muncul tokoh Toby (Rizky Nazar), orang lama dalam hidup Raina.

Raina mulai bimbang saat menyadari perasaan Toby, sahabat lama yang diam-diam mencintainya. Di sisi lain, Dimas punya ikatan dengan Gweny, sahabat Raina yang sudah dijodohkan dengannya. Raina pun dihadapkan pada pilihan sulit antara mengikuti suara hati atau menjaga persahabatan yang telah terjalin lama.

Trilogi London Love Story menjadi salah satu film Dimas Anggara yang paling populer. Pada film ini, ia berperan sebagai Dave dan kembali beradu akting dengan Michelle Ziudith yang memerankan Caramel. Chemistry keduanya menjadi daya tarik utama sepanjang tiga seri film tersebut.

Kisah cinta Dave dan Caramel dimulai dengan pertemuan yang tak terduga, meski keduanya sudah menjadi incaran orang lain. Hubungan mereka penuh dinamika seperti roller coaster. Adapun film London Love Story 3 menjadi ending dari perjalanan cinta Dave dan Caramel.

Film Dimas Anggara selanjutnya yaitu The Perfect Husband yang tayang di tahun 2018 silam. Bergenre komedi romance, film ini menceritakan Ayla (Amanda Rawles), seorang siswi SMA yang tengah menikmati masa remajanya bersama pacarnya, Ando (Maxime Bouttier).

Namun, kehidupan Ayla berubah saat sang ayah menjodohkannya dengan Arsen (Dimas Anggara), seorang pilot muda pilihan keluarga. Ayla yang masih ingin bebas tentu menolak keras perjodohan itu dan mencoba menggagalkannya.

Namun, Arsen tetap tenang menghadapi sikapnya. Saat Ayla kabur bersama Ando, ia akhirnya mengetahui rahasia di balik keputusan sang ayah menjodohkannya dengan Arsen.

The Night Comes For Us adalah film action-thriller yang menampilkan Dimas Anggara sebagai Wisnu. Ia berperan sebagai salah satu mantan anggota geng milik tokoh utama, Ito. Meskipun perannya bukan sebagai karakter utama, penampilan Dimas tetap menarik untuk ditonton, Bela.

Film ini mengikuti kisah Ito yang berusaha keluar dari organisasi kriminal Triad. Keputusan itu membuat ia harus menghadapi berbagai ancaman yang membahayakan nyawanya. Bahkan, Ito harus mengalami konfrontasi dengan sahabat-sahabatnya sendiri.

Dancing in the Rain merupakan film remaja yang cukup populer. Di sini Dimas Anggara beradu akting bersama Bunga Zainal, Deva Mahenra, Christine Hakim, dan Oka Antara. Ia memerankan karakter sebagai Banyu, pemuda dengan gangguan spektrum autis berat, dimana karakter tersebut belum pernah ia mainkan sebelumnya.

Meski Banyu kerap menjadi korban bullying, dua sahabatnya, yakni Radin dan Kinara selalu ada untuk membelanya. Namun, situasi berubah saat terjadi sabotase yang membuat Radin salah paham, hingga akhirnya menjauhi dan terus menghakimi Banyu.

Film Dimas Anggara kali ini menghadirkan kisah cinta segitiga yang dibintangi bersama Adinda Thomas dan Megan Domani. Dimas berperan sebagai Alex yang bersahabat erat dengan Salma dan Ziva. Namun, suatu ketika Salma pergi ke luar negeri tanpa berpamitan sehingga membuat Alex merasa kehilangan dan patah hati.

Setelah sembilan tahun berlalu, Salma kembali demi mewujudkan perjalanan impian bersama teman-temannya. Sayangnya, ada satu hal yang tidak Salma ketahui yaitu Alex, orang yang ia cintai sudah bertunangan dengan Ziva. Satu untuk Selamanya berdurasi selama 70 menit dan bisa kamu saksikan juga di Netflix.

Disutradai oleh M. Ainun Ridho, Crazy, Stupid, Love mempertemukan Dimas Anggara dengan Susan Sameh dalam sebuah kisah romantis yang dibalut komedi. Ia memerankan Surya, pria yang tanpa sengaja menolong seorang perempuan dari gangguan preman.

Tak disangka, pertemuan tersebut justru menjadi awal perubahan besar dalam hidup Surya. Selain menumbuhkan cinta, hubungan mereka juga membantu Surya berhubungan baik dengan kedua orang tuanya lagi.

Terakhir, ada Lafran sebagai film Dimas Anggara yang dirilis pada tahun 2024. Film ini mengisahkan perjuangan Lafran Pane untuk mendirikan organisasi HMI atau Himpunan Mahasiswa Islam di tengah perdebatan tentang keislaman dan nasionalisme setelah Indonesia merdeka.

Saat berjuang melalui HMI ini, Lafran mendapat dukungan penuh dari sang kekasih, Dewi. Tak hanya menyoroti perjuangan Lafran, film tersebut juga menggambarkan bagaimana nilai keislaman dan kebangsaan bisa bersatu untuk memajukan bangsa.

Itulah beberapa film Dimas Anggara yang bisa kamu tonton. Dari genre romantis hingga sejarah, mana yang hendak kamu tonton terlebih dahulu, Bela?