Sempat Ditangkap Polisi, Ini 5 Fakta Ananda Badudu yang Mengagumkan 

Dikagumi banyak mahasiswa di kampusnya

Sempat Ditangkap Polisi, Ini 5 Fakta Ananda Badudu yang Mengagumkan 

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Jumat pagi, tepatnya 04.28 WIB, pintu losn Ananda Badudu digedur. Di depan pintu tempat tinggalnya, terlihat beberapa oknum, salah satunya membawa map menunjukkan secarik kertas berwarna kuning yang ia buka dari map merah. Ternyata si pria yang dijepret Ananda Badudu ini berniat ‘menggiring’ Ananda Badudu untuk menuju kantor polisi. “Saya dijemput polda,” tulis mantan jurnalis Tempo itu di Twitter. 

Setelah diproses selama lima jam, Ananda yang awalnya dituduh membantu menggerakkan mahasiswa berdemo dengan menggalang dana ini akhirnya dibebaskan murni, tanpa tersemat status tersangka. Dengan suara bergetar, di hadapan awak media ia berkata “Saya salah satu orang yang beruntung sudah punya privilege untuk bisa segera dibebaskan.” 

Sempat Ditangkap Polisi, Ini 5 Fakta Ananda Badudu yang Mengagumkan 

Ananda pun melanjutkan “Di dalam banyak sekali mahasiswa diproses tanpa pendampingan dan diperlakukan tidak etis,” jelas Ananda dengan suara yang masih bergetar.

Ananda Badudu memang bukan salah satu aktivis HAM sekaligus mantan jurnalis yang dibawa ke Polda, tetapi juga Dandhy Laksono, jurnalis yang terkenal atas karya video dokumenter berjusul ‘Sexy Killer’. Mirisnya, Dandhy dibebaskan Polisi dengan status tersangka karena cuitan Twitternya mengenai kerusuhan di Wamenna. 

Sosok keduanya menjadi trending pagi ini di Google, setelah menarik banyak simpati, berikut fakta Ananda Badudu.

1. Musisi yang Berprofesi Sebagai Jurnalis dan Aktivis HAM

Ananda Badudu ialah Aktivis HAM. Dulunya ia pernah menjadi jurnalis Harian Tempo dan mengundurkan diri dari Tempo pada Juni 2016. Selama menjadi jurnalis, ia memang lebih dikenal sebagai personel band Banda Neira, yang beranggotakan Rara Sekar, kakak Isyana Sarasvati. 

Rara Sekar pun langsung membuat petisi “Bebaskan Ananda Badudu! #KitaBersamaAnandaBadudu” ketika tahu sahabatnya itu dibawa ke Polda. Rara sekar yang juga aktivis HAM di lembaga Kontras ini menutup petisi dengan bahasa Portugis “A luta continua” yang artinya “pertarungan berlanjut.”

2. Banda Neira dan Pulau Maluku

Melansir profil Banda Neira di Soundcloud, kedua sahabat ini menamakan bandnya dengan nama pulau yang berada di Maluku, bagian Timur Indonesia. Berikut penjelasan kenapa mereka memilih Banda Neira sebagai nama band mereka.

"Pada masa perjuangan kemerdekaan, beberapa pejuang dan bapak penemu bangsa sempat dibuang oleh Belanda ke Banda Neira. Di antaranya Sjahrir dan Hatta. Banyak cerita menarik yang ditulis Sjahrir tentang Banda Neira. Dari catatan hariannya orang bisa tahu ia tak merasa seperti orang buangan ketika diasingkan ke sana. Di antaranya Sjahrir dan Hatta. Banyak cerita menarik yang ditulis Sjahrir tentang Banda Neira. Dari catatan hariannya orang bisa tahu ia tak merasa seperti orang buangan ketika diasingkan ke sana. Barangkali karena pulaunya luar biasa indah dan masyarakatnya menarik. Sementara Hatta sibuk baca buku, Sjahrir asik bermain dan mengajar anak-anak setempat. ”Di sini benar-benar sebuah firdaus”, tulisnya di awal Juni 1936. Dari pulau dan cerita inilah kira-kira nama band ini diambil."

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here