Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Pestapora 2025 Day 3: Penutup Hangat dan Penuh Kebersamaan

IMG-20250908-WA0043.jpg
Dok. Pestapora / Iqsal Aziz
Intinya sih...
  • Iwan Fals dan Reza Rahadian tampil memukau di Pestapora 2025, membawakan lagu-lagu hits dan pesan persatuan yang menyentuh hati penonton.

  • Siti Nurhaliza hadir dengan penampilan anggun dan kolaborasi spesial bersama Afgan, membawa nostalgia serta memperkenalkan karya terbaru.

  • Barasuara menegaskan sikap di tengah kontroversi sponsor, sementara Agak Laen menciptakan momen pecah dengan perpaduan musik, kritik, dan komedi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hari ketiga sekaligus penutup Pestapora 2025 di JIExpo, Minggu (7/09), berlangsung penuh energi sejak pagi hingga malam. Dari suara lantang Iwan Fals, pesona anggun Siti Nurhaliza, hingga kemeriahan King Nassar di panggung akhir, setiap penampilan meninggalkan kesan mendalam bagi ribuan penonton.

Tak hanya soal musik, Pestapora Day 3 juga menjadi ruang kebersamaan—tempat penonton dan musisi berbagi nyanyian, tawa, serta pesan yang menyentuh hati. Kalau ingin tahu keseruan lengkapnya, mari simak dalam artikel berikut ini, Bela!

Duet mengejutkan Iwan Fals dan Reza Rahadian

Salinan dari BEFORE_20250908_130611_0000.png
Dok. POPBELA.COM / Nindi Widya Wati

Membuka hari ketiga Pestapora 2025, Iwan Fals tampil di Pestapora Stage sejak pagi, tepat pukul 09.50 WIB. Pertunjukan diawali dengan seluruh penonton berdiri khidmat menyanyikan "Indonesia Raya", sebelum sang legenda naik ke panggung dengan gitar hitamnya. Sambutan meriah langsung mengiringi lantunan “Cendrawasih” dan “Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi.”

“Apapun yang terjadi kita tetap Indonesia, baik buruk tetap Indonesia,” ucap Iwan, menegaskan pesan persatuan di Pestapora Stage, pada Minggu (7/09/2025).

Momen istimewa hadir ketika aktor Reza Rahadian ikut naik panggung. Mereka membawakan “Ibu”, yang menurut Iwan akan digunakan dalam film terbaru Reza berjudul Pangku. Kolaborasi berlanjut lewat “Wakil Rakyat”, di mana Reza membacakan surat terbuka penuh kritik bagi para wakil rakyat. Dengan lantang ia membaca,

"Terketuklah hati nurani
Saat mendengar kami yang hanya bisa bersorak
Suara kami bukan hanya untuk menjadikan yang terhormat menjadi wakil, tapi betul-betul mewakili kami
Merapat kala suara dibutuhkan, sunyi saat kami mempertanyakan
Hati-hati dengan kata-kata
Sebab ini bukan hanya soal harta, tapi sejahtera kami
Dua telinga sejatinya memang untuk lebih banyak mendengar
Yang kami butuhkan adalah amanat bukan alamat
Wahai yang terhormat
Dari kami yang mengantar kalian semua ke pintu gerbang kehormatan
Dengarkanlah suara kami, amin," seru Reza Rahardian disambut lantunan “amin” dari penonton.

Kolaborasi dua sosok besar ini bukan hanya menambah kemeriahan, tetapi juga menghadirkan resonansi suara rakyat. Penonton bertahan hingga akhir, larut bersama deretan lagu-lagu andalan Iwan seperti “Bento” dan “Pesawat Tempurku.” Penampilan pagi itu menegaskan musik dan seni sebagai medium yang menyatukan sekaligus menggerakkan hati banyak orang.

Siti Nurhaliza bawa nostalgia dan kolaborasi spesial

IMG-20250908-WA0039.jpg
Dok. Pestapora / Iqsal Aziz

Lineup Pestapora Stage hari ketiga terasa spesial ketika Dato’ Sri Siti Nurhaliza hadir dengan penampilan anggun dalam balutan busana melayu. Ia membuka set lewat “Cindai” bersama empat penari, lalu melanjutkan “Badarsila” yang langsung membuat ribuan penonton bergoyang. Usai dua lagu, Siti menyapa hangat, “Terima kasih, saya sebenarnya kangen sama kalian semuanya yang luar biasa. Terima kasih pengunjung Pestapora sehingga saya bisa bertemu dengan peminat saya.”

Deretan hits lawas seperti “Betapa Ku Cinta Padamu”, “Wajah Kekasih”, hingga “Aku Cinta Padamu” disambut koor lantang penonton. “Mak, ternyata kalian semua masih ingat sama lagu saya. Lagu itu berusia 29 tahun dan saya sudah berusia 46 tahun,” ujarnya. Momen makin berkesan saat Afgan naik panggung dan berduet dengannya membawakan “Bukan Cinta Biasa”.

“Senang sekali saya, pasti tak tidur malam ini. Inilah keistimewaan musik, saya merasa dihargai,” tutur Siti haru.

Tak hanya membangkitkan kenangan, Siti juga memperkenalkan karya terbaru “Menamakanmu Cinta” ciptaan Ade Govinda. Aksi ditutup dengan “Nirmala” yang dibawakan penuh energi bersama penari berbusana merah tua. Tempo yang semakin cepat membuat seluruh arena menari bersama, menegaskan bahwa musik Siti Nurhaliza tetap lintas generasi dan menyatukan banyak hati.

Barasuara tegaskan sikap di tengah kontroversi

IMG-20250908-WA0041.jpg
Dok. Pestapora / Iqsal Aziz

Di tengah kontroversi sponsor PT Freeport Indonesia yang membuat sejumlah band mundur, Barasuara justru mantap tampil di Boss Stage Pestapora 2025. Vokalis Iga Massardi menegaskan sikap mereka, “Kami memihak pendengar, Penunggang Badai, dan teman-teman yang sudah membeli tiket. Kami tak memihak Pestapora, tak memihak Kiki Aulia Ucup, tentu saja kami tak mengabdi kepada PT Freeport Indonesia.”

Aksi dibuka dengan “Merayakan Fana” dari album Jalaran Sadrah (2024), lalu “Samara” dengan Iga mengangkat poster bergambar Munir Said Thalib. Ia juga menyinggung wacana penulisan ulang sejarah sebelum melantunkan “Mengunci Ingatan” yang kian sarat makna.

Sepanjang set, Barasuara meramu energi musik dengan pesan sosial. Dari “Pancarona” yang viral, hingga medley “Bahas-Bahasa” dan “Api dan Lentera”. Menjelang akhir, Iga berterima kasih atas 13 tahun perjalanan mereka, lalu menutup dengan “Terbuang dalam Waktu” yang dinyanyikan ribuan penonton—sebuah penampilan yang lebih dari sekadar konser, melainkan pernyataan sikap.

Agak Laen bikin Klab Klub Stage pecah

Salinan dari BEFORE_20250908_130612_0001.png
Dok. POPBELA.COM / Nindi Widya Wati

Suasana Klab Klub Stage Pestapora 2025 pada Minggu sore benar-benar membludak. Sekitar pukul 15.35 WIB, area panggung penuh sesak ketika Agak Laen—Bene Dion, Indra Jegel, Oki Rengga, dan Boris Bokir—tiba-tiba masuk lineup. Mereka disambut lautan penonton yang langsung terbawa suasana saat lagu “Alusi Au” dan “Boru Panggoaran” dibawakan dengan aransemen meriah.

Namun, bukan Agak Laen namanya kalau hanya sekadar tampil. Di tengah penampilan, Oki Rengga sempat berujar lantang, “Percayalah kami berempat selalu berada di pihak rakyat. Kita tidak akan pernah peduli sama pemerintah yang ta* anj***.”

Ucapan itu memicu reaksi beragam, dari sorakan heboh hingga ekspresi kaget. Sementara itu, Boris Bokir mencuri perhatian lewat kaus bergambar Jolly Roger yang sarat simbol kritik.

Meski menyelipkan pesan serius, mereka tetap menghadirkan gimik kocak, seperti saat pura-pura turun panggung lalu mengajak penonton berteriak “We want more!”. Penampilan ditutup dengan “Terlatih Patah Hati” dari The Rain, membuat ribuan penonton bernyanyi dan berjoget bersama. Perpaduan musik, kritik, dan komedi menjadikan aksi Agak Laen salah satu momen paling pecah di Pestapora 2025.

Pertemuan dua sahabat, Ari Lasso dan Andra Ramadhan

IMG-20250908-WA0042.jpg
Dok. Pestapora / Iqsal Aziz

Penampilan Ari Lasso di hari terakhir Pestapora 2025 menjadi salah satu momen paling hangat sepanjang festival. Di tengah sorotan isu sponsor, ia justru menunjukkan dukungan untuk sahabatnya sekaligus Festival Director, Kiki Ucup.

“Tidak apa musik menjadi suatu penyampaian aspirasi. Tapi kita juga harus menghargai usaha Ucup dan teman-teman tanpa mengurangi kepedulian terhadap apa yang terjadi di Indonesia,” ujarnya sambil merangkul Ucup di panggung, disambut riuh penonton.

Suasana sing along menggema sejak “Arti Cinta”, “Aku dan Dirimu”, hingga “Hampa” dimainkan. Puncaknya saat Ari memperkenalkan sahabat lamanya, Andra Ramadhan. Begitu intro “Main Hati” terdengar, ribuan penonton bernyanyi lantang, lalu meledak saat “Sempurna” dibawakan.

Kolaborasi berlanjut dengan deretan hits Dewa 19, dari “Satu” hingga “Kangen”, menciptakan lautan suara lintas generasi. “Kalianlah alasan saya, Andra, dan Dewa 19 akan bernyanyi sampai kapan pun,” kata Ari sambil tersenyum.

Sore itu, musik menghadirkan bukan hanya hiburan, tapi juga persaudaraan dan solidaritas.

Menutup Pestapora 2025 dengan kemeriahan Nassar

Salinan dari BEFORE_20250908_130613_0002.png
Dok. POPBELA.COM / Nindi Widya Wati

Festival musik Pestapora 2025 resmi ditutup dengan penampilan penuh warna dari King Nassar di Pestapora Stage. Mengenakan kostum emas dengan rumbai dan topi nyentrik, pedangdut asal Bandung ini langsung memancing histeria sejak membuka dengan “Sir Gobang Gosir”, bahkan disambut teriakan penonton, “Oppa Nassar kiyowo!”

“Ini tahun keempat saya di sini. Masya Allah, terima kasih penonton, terima kasih Pestapora dan Kiki Ucup,” ucapnya haru. Dari “SMS”, “Yang Penting Happy”, hingga “Kopi Dangdut”, penonton bergoyang bersama, bahkan terhibur saat Nassar salah urutan lagu dan menertawakan dirinya sendiri.

Aksi centilnya semakin mencairkan suasana. Saat massa berteriak “Buka… Buka…”, ia menimpali dengan lirik kocak, “Sorry sorry bang, ku bukan cowok murahan.” Tanpa aksi panjat tiang maupun gimmick mermaid yang awalnya sempat ia rencanakan, King Nassar tetap menutup Pestapora 2025 dengan energi, tawa, dan kebahagiaan.

Di tengah segala dinamika yang mewarnai tiga hari Pestapora 2025, perjalanan pulang saya bersama ratusan penonton malam itu terasa istimewa. Lagu “Ingatlah Hari Ini” dari Project Pop dan “Sampai Jumpa” dari Endank Soekamti mengiringi langkah menuju pintu keluar, seolah menjadi salam perpisahan yang hangat. Sampai bertemu kembali di Pestapora tahun depan, dengan lebih banyak kebaikan dan kenangan manis yang menanti.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Career

See More

Jadwal Wamil Bentrok, Lee Jung Ha Absen dari 'Moving 2'?

05 Des 2025, 15:15 WIBCareer