Pesan Inspiratif dari Pembicara Hari Terakhir BFA Bandung 2025

- Kirana Hadinata menekankan pentingnya tampil apa adanya di media sosial, karena keaslian akan lebih dihargai oleh orang lain.
- Larissa Chou membagikan pengalamannya dalam menggunakan media sosial secara bijak, dengan menekankan bahwa tidak semua hal harus diceritakan ke publik.
- BFA Bandung 2025 ditutup dengan pesan positif dari kedua pembicara, yaitu pentingnya berani jadi diri sendiri dan menjaga ruang pribadi di media sosial.
Hari terakhir BeautyFest Asia (BFA) Bandung 2025 berhasil ditutup dengan berbagai rangkaian acara menarik. Gelaran yang berlangsung di Graha Manggala Siliwangi ini bukan hanya menghadirkan deretan brand kecantikan dengan penawaran spesial, tapi juga menghadirkan sesi talkshow inspiratif. Antusiasme pengunjung terlihat jelas, mulai dari yang berburu produk impian, hingga yang serius menyimak pesan para pembicara.
Popbela sudah merangkum pesan-pesan berharga dari dua pembicara inspiratif yang hadir di hari terakhir BFA Bandung 2025. Yuk, simak highlight lengkapnya di bawah ini!
Kirana Hadinata: Jadi diri sendiri di media sosial

Buat Kirana Hadinata, media sosial bukan sekadar etalase untuk menampilkan kesempurnaan. Ia menekankan pentingnya keberanian untuk tampil apa adanya.
“Kalau di media sosial kita bisa explore jadi diri kita sendiri sih,” ungkapnya di hadapan audiens.
Menurut Kirana, justru dengan menampilkan keaslian, seseorang bisa lebih dihargai oleh orang lain. Ia juga menambahkan bahwa media sosial seharusnya tidak dijadikan beban.
“Nggak harus selalu kelihatan keren kok. Kadang yang orang suka justru hal-hal sederhana yang jujur kita tunjukkan,” ujarnya.
Kirana berharap generasi muda lebih berani menampilkan diri tanpa topeng, karena menurutnya itu bisa berdampak baik terhadap kepercayaan diri maupun kesehatan mental.
Larissa Chou: Bijak dalam berbagi cerita

Sementara itu, Larissa Chou membagikan pengalamannya dalam menggunakan media sosial secara lebih bijak. Ia mengaku sempat merasa perlu membagikan hampir semua hal, namun kemudian menyadari hal itu tidak sehat.
“Aku sadar nggak semua hal harus diceritain ke publik. Ada hal-hal yang lebih baik disimpan sendiri supaya tetap punya ruang pribadi,” jelasnya.
Kini, Larissa lebih selektif dalam mengunggah sesuatu. Menurutnya, media sosial punya kekuatan besar untuk memengaruhi orang lain, sehingga konten yang dibagikan sebaiknya memiliki nilai.
“Sekarang aku lebih milih unggah sesuatu yang memang bisa kasih dampak positif, bukan sekadar buat sensasi,” katanya.
Ia pun menegaskan bahwa nggak semua konten harus viral. Hal ini dikarenakan ketika seseorang mengejar sebuah viral pasti bisa kehilangan arah kretivitas bahkan rasa kecewa. Terpenting, sebagai content creator harus konsisten dan punya nilai tersendiri saja.
“Nggak semua konten harus viral, yang penting konsisten dan punya nilai. Kalau kita terlalu mikirin viral atau nggak, kita bisa kehilangan arah. Padahal yang penting itu dampaknya, walau kecil tapi bermanfaat,” tambahnya.
Hari terakhir BeautyFest Asia Bandung 2025 pun ditutup dengan energi positif dari kedua pembicara tersebut. Dari Kirana yang mengingatkan agar berani jadi diri sendiri, hingga Larissa yang mengajarkan pentingnya menjaga ruang pribadi. See u di BeautyFest Asia Bandung tahun depan, ya!



















