Bahkan Agnes menceritakan kisah salah satu karyawannya di Zabunch, bahwa pentingnya komunitas yang suportif agar membuat seseorang bisa bangkit dan menemukan potensi yang dimiliki.
Kadang memang kita tidak tahu kelebihan kita dan hanya melihat kekurangan kita, itulah pentingnya komunitas yang suportif agar bisa melihat kelebihan yang kita miliki.
"Ketika aku di basket jujur secara fisik, kemampuan aku jauh dibanding yang lain cuma mereka selalu merangkul dan support. Tentu aku ngerasa karyawan itu punya pilihan ketika dia ingin kerja di Natasha atau Jelita, sudah lihat company profilenya.
Jadi, langsung aja ya, aku ada karyawan di Zabunch namanya Grace, ternyata dia juga lulusan Stella Duce, dia nggak kuliah. Usut punya usut mungkin dia punya mental health berkaitan dengan keluarga yang sebenarnya bukan tugas aku. Cuma aku melihat di situ, anak itu punya potensi yang saat ini mungkin dia nggak sadar, cuma kalau keluarga dan kakaknya juga nggak sadar siapa yang mau beritahu dia kalau dia punya potensi. Jadi aku memposisikan diri. Aku beritahu dia potensinya yang mungkin dia bisa jadi manajer di usianya dia saat ini dengan segala potensi yang dia miliki.
Kelebihan dan kekurangan pasti dimiliki oleh para karyawan. Jadi, ini cara aku membantu mereka. Untuk kelebihannya ditonjolkan, kekurangannya diminimalisir atau ditutupi dengan orang lain. Itu bentuk support aku yang aku bisa saat ini. Hasilnya ketika awalnya mungkin dia punya mental health jadi semakin percaya diri," tutur Agnes menceritakan salah satu kisah karyawannya yang menurutnya punya potensi sangat besar.
Ternyata sepenting itulah supportive community atau komunitas yang suportif bagi Agnes Tjie. Bahkan Agnes berani untuk menceritakan pengalaman langsung yang dia dapatkan bersama karyawannya.
Dengan adanya komunitas yang suportif Agnes juga menjelaskan bahwa itu akan membuat kelebihan dari karyawan lebih menonjol dan bisa meminimalkan kekurangan yang ada.