#IMS2020: Soal HAKI, Orisinalitas dan Babbot di Mata Ykha Amelz

Karya original mahal harganya

#IMS2020: Soal HAKI, Orisinalitas dan Babbot di Mata Ykha Amelz

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Bagi generasi millennial dan generasi Z, hidup di masa kini tentu menjadi keuntungan tersendiri. Kita bisa dengan bebas berkarya, membuat apapun yang kita mau dan karya yang kita buat bisa dilihat oleh banyak orang hanya dengan satu sentuhan unggahan di media sosial.

Namun, bak pisau bermata dua. Keuntungan di era digital ini juga sepaket dengan ancamannya. Banyaknya karya yang dengan bebas diakses oleh orang lain, membuat tingkat pembajakan juga kian tinggi. Miripnya satu karya dengan karya mengaburkan orisinalitas dan membuat orang lain malas berkarya karena takut karyanya akan dibajak.

Membahas soal orisinalitas dan hak kekayaan intelektual (HAKI), Popbela.com berkesempatan untuk mewawancarai langsung Ykha Amelz, ilustrator yang dikenal dengan karya-karyanya yang bold dan eye catchy. Tak cuma itu, Ykha juga tak lupa berbagi kabar soal Babbot, anjing peliharaannya yang menjadi inspirasinya dalam berkarya yang kini bahkan sudah menjadi brand tersendiri milik Ykha.

Masih dalam kampanye Future Is Female, berikut ini obrolan Popbela.com seputar HAKI, orisinalitas, dan Babbot bersama Ykha Amelz. Simak yuk!

Babbot, Stress Healing Ykha Amelz di Tengah Deadline

#IMS2020: Soal HAKI, Orisinalitas dan Babbot di Mata Ykha Amelz

Membuka obrolan bersama Popbela.com di siang hari itu, Ykha Amelz langsung menyinggung Babbot. Memang tak membosankan membahas anjing peliharaan Ykha yang satu ini. Tubuhnya yang gemuk dan wajahnya yang super jutek, membuat siapa saja yang melihatnya gemas. Termasuk Ykha saat pertama kali mengadopsiya.

“Waktu itu aku lagi mandiin anjingku di pet salon. Di sana ada anjing gemuk yang munggungin aku terus. Saat bisa lihat mukanya, eh malah judes banget. Gemes kan? Setelah itu aku beli dan jebol deh tabungan,” curhat Ykha mengenang pertemuan pertamanya dengan Babbot.

Setelah diadopsi dan membawa Babbot pulang, anjing tersebut tak hanya menjadi teman yang menyenangkan, Babbot ternyata juga menjadi stress healing bagi Ykha. Hal ini dilakukannya ketika tengah dilanda deadline yang membuatnya lelah.

“Dia kan memang kemana-mana selalu nempel aku ya, nemenin terus pokoknya. Jadi tiap aku lagi deadline gambar lain, kan aku biasanya aku gambarkan detail banget gitu lama bisa sampai pagi sampai pagi, capek kan. Nah aku tuh biasanya gambar si Babbot ini di pinggiran kertas gambarnya. Lama-lama kebiasaan ini kok seru juga dan jadi healing tersendiri buat aku. Hilang stresku saat gambar Babbot ini.”

Kebiasannya menggambar Babbot ini ternyata tak cuma menjadi stres healing tersendiri bagi Ykha. Bahkan kini, Babbot menjadi karya originalnya yang sudah menjadi brand yang cukup punya banyak fans. Wow!

Pembajakan Merugikan Seniman

Berbicara soal Babbot yang merupakan karya original Ykha Amelz membuat Popbela tergerak untuk menanyakan seputar authenticity di matanya. Sebab, jika diperhatikan, saat ini banyak brand yang saling meng-copy satu sama lain dan menjualnya dengan harga semurah mungkin hanya demi mendapatkan keuntungan yang besar. Ykha mengatakan kalau hal ini sudah nggak sehat dan tentu merugikan sang seniman.

“Kalau menurut aku kalau emang berkarier itu sih seharusnya sebuah ekspresi yang jujur dari dalam seniman dan designernya sendiri. Seperti sebuah goal yang lain, mungkin untuk lebih meraih banyak keuntungan atau apa. Kalau pikiran kita masih seperti ini, ke depannya kita pun akan selalu dicap jelek. Indonesia saja sampai hari ini masih dicap sebagai negara dengan pembajakan tertinggi. Aku lupa sampai ada brand apa yang tetep nggak akan mau buka di Indonesia karena alasan pembajakan. Soalnya sempet ada workshop yang bahas tentang copyright ini juga, ya sampai nggak bisa masuk karena di sini terlalu riskan,” ungkapnya.

Terkait pembajakan, Ykha mengaku bahwa saat ini hal tersebut masih menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan dan bahkan lebih parah. Ykha sendiri pernah merasakan karyanya dijiplak sama persis dan dijual oleh sang penjiplak tanpa mendapat keuntungan atau royalti sepeser pun. Padahal untuk membuat brand Dibba ini, Ykha membutuhkan waktu berbulan-bulan. Saat ditanya mengapa karyanya dijiplak, sang penjiplak menjawabnya dengan enteng.

“Jadi dia antara mengganggap ini kaya manis pujian tapi jawabannya tuh terlalu enteng banget ‘oh saya kira ini brand luar’. Mungkin dengan mengatakan seperti itu, aku jadi nggak marah dan merasa dipuji. Padahal kesal juga ya, kok dia nggak merasa bersalah,” jelas Ykha.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here