Sudah siapkah kau tuk melihat esok hari
Tanpa parasit yang makan lebih dari babi
Tanpa kaki yang bersepatu semahal sapi
Mulut yang semanis minuman berkarbonasi
10 Lagu Kritik Pemerintah dari Musisi Lokal, Liriknya Satir

- Tidak hanya hiburan, musik menjadi medium dalam menyarakan keresahan dan kritik.
- Beberapa musisi juga memanfaatkan lagu sebagai alat untuk mengkritik pemerintah.
- Lagu kritik pemerintah diantaranya dinyanyikan oleh .Feast dan Iwan Fals, bahkan ada yang dilarang beredar, lho.
Musik tidak hanya hadir sebagai hiburan, tapi juga medium yang kuat untuk menyuarakan keresahan. Banyak musisi lokal yang menjadikan lagu sebagai wadah kritik terhadap kebijakan pemerintah, baik dengan cara lantang maupun lewat sindiran halus.
Sebab, lirik bernada satir seringkali terdengar lebih menyentil dibandingkan kritik langsung. Dengan balutan melodi yang enak didengar, karya-karya tersebut juga menjadi sindiran, bahkan hingga sempat mendapat larangan edar.
Berikut ini adalah 10 daftar lagu kritik pemerintah dengan lirik yang satir. Yuk, simak sampai akhir, siapa tahu ada musisi dan lagu favoritmu!
1. Gugatan Rakyat Semesta - .Feast
.Feast menduduki urutan pertama dalam daftar lagu kritik pemerintah. Band yang vokalisnya bernama Baskara ini memang dikenal memiliki beberapa lagu progresif dengan lirik satir dan metafora yang kuat, salah satunya adalah Gugatan Rakyat Semesta yang dirilis pada 2022. Berikut adalah penggalan liriknya.
2. Padi Milik Rakyat - .Feast
Masih dari .Feast, lagu lain yang juga lebih gamblang mengecam pemerintah adalah Padi Milik Rakyat. Yup, seperti judulnya, lagu yang berada di album Beberapa Orang Memaafkan ini menyoroti bagaimana pejabat mengambil harta rakyat melalui padi, pajak, dan berbagai hal tamak lainnya.
Padi milik rakyat
Padi milik rakyat
Siapa berani merampas lumbung padi milik rakyat?
Pajak dari rakyat
Pajak dari rakyat
Jok kiri mobil pemberian ayahmu mungkin milik rakyat
3. Dimana Merdeka - Kelompok Penerbang Roket
Lagu Dimana Merdeka milik Kelompok Penerbang Roket menjadi salah satu lagu yang secara tersirat mengkritik pemerintah. Lagu yang dirilis pada 2015 dan merupakan bagian dari album pertama mereka mempertanyakan arti sesungguhnya dari merdeka.
Banyak yang bilang berbeda tapi tetap sama
Banyak yang ingin merdeka tapi sementara
Dimana mereka
Mereka yang beda
Apa masih ada
Yang merdeka
4. Mosi Tidak Percaya - Efek Rumah Kaca
Band kenamaan Indonesia yang juga aktif menyuarakan kritik sosial lainnya ada Efek Rumah Kaca. Dengan lagunya yang berjudul Mosi Tidak Percaya, band indie rock ini menyampaikan kemarahannya akan pemerintah yang sulit dipercaya dan membuat rakyat menjadi jengah.
Jelas kalau kami marah
Kamu dipercaya susah
Pantas kalau kami resah
Sebab argumenmu payah
5. Seperti Rahim Ibu - Efek Rumah Kaca
Lagu lain dari Efek Rumah Kaca yang juga mengkritik pemerintah adalah Seperti Rahim Ibu. Lagu ini menggarisbawahi bagaimana negara absen dalam merawat masyarakat layaknya rahim ibu. Bahkan, lagu yang satu ini menjadi theme song dalam talkshow politik, Mata Najwa
Seandainya negeriku
Serupa rahim ibu
Merawat kehidupan
Menguatkan yang rapuh
6. Jingga - Efek Rumah Kaca
Kalau kamu bertanya adakah lagu yang menyoroti bagaimana pemerintah gagal menyelesaikan pelanggaran HAM di tahun 98, maka Jingga adalah jawabannya. Lagu yang juga dibawakan oleh Efek Rumah Kaca ini bahkan secara khusus menyebutkan daftar korban sebagai lirik di lagunya.
Dedy Hamdun, hilang Mei '97
Ismail, hilang Mei '97
Hermawan Hendrawan, hilang Maret '98
Hendra Hambali, hilang Mei '98
M Yusuf, hilang Mei '97
7. Surat Buat Wakil Rakyat - Iwan Fals
Membicarakan lagu kritik pemerintah tentunya tidak afdol apabila melewatkan musisi legendaris, Iwan Fals. Pria dengan nama asli Virgiawan Listanto ini memiliki beberapa lagu yang bahkan sempat dilarang beredar karena terlalu eksplisit mengkritik pejabat. Salah satunya adalah Surat Buat Wakil Rakyat.
Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman-teman dekat
Apalagi sanak famili
8. Demokrasi Nasi - Iwan Fals
Masih dari Iwan Fals, lagu lain yang juga membuat ia berurusan dengan aparat karena kritiknya adalah Demokrasi Nasi. Seperti lagu-lagunya yang lain, Demokrasi Nasi juga secara gamblang mengecam bagaimana hukum tumpul bagi yang berkuasa.
Anak seorang menteri
Membuat onar lagi
Menembak sampai mati
Kok nggak ada sangsi?
9. Negri Ngeri - Marjinal Marjinal
Band Marjinal dengan genre punk yang tumbuh di bawah Komunitas Taring Babi secara nyentrik menyuarakan ketidakpuasan terhadap pemerintah. Mereka hadir dengan lagu Negeri Ngeri yang menyuarakan bagaimana kisah-kisah utopis tentang Indonesia kini tinggal cerita semata.
Samudra biru, yeah
Tapi rataplah neg'ri kita (ho—oh)
Yang tinggal hanyalah cerita
Derita dan derita
Terus cerita (cerita terus)
10. Tumbal Proyek - Sukatani
Kamu tentunya sudah tidak asing dengan band bergenre punk new wave yang sempat viral beberapa waktu lalu, yakni Sukatani. Mirip seperti Iwan Fals, band yang satu ini harus menghadapi opresi karena lagu-lagunya yang mengkritik pejabat.
Salah satu yang ikonik adalah Tumbal Proyek, menceritakan bagaimana pejabat infrastruktur begitu serakah hingga menjadikan rakyat sebagai tumbal
Di jaman yang sekarang
Proyek merajalela
Rakyat yang jadi tumbal proyek
Proyek kekuasaan
Bela, kamu juga bisa turut berpartisipasi di demonstrasi dan protes dengan memposting lagu kritik pemerintah ini. Jadi, tidak hanya melalui turun ke jalan, tetapi lagu juga bisa menjadi medium untuk bersuara.
FAQ seputar lagu kritik pemerintah
- Apa itu lagu kritik pemerintah?
Lagu kritik pemerintah adalah karya musik yang menyuarakan keresahan masyarakat terhadap kebijakan atau tindakan pemerintah. Kritik bisa disampaikan secara lantang maupun melalui sindiran satir. - Kenapa musisi membuat lagu kritik?
Musisi menggunakan lagu sebagai medium ekspresi dan perlawanan. Lewat musik, mereka bisa menjangkau lebih banyak orang sekaligus memicu diskusi publik tentang isu sosial dan politik. - Siapa saja musisi yang terkenal dengan lagu kritik pemerintah?
Beberapa di antaranya adalah Iwan Fals, Efek Rumah Kaca, .Feast, Kelompok Penerbang Roket, Marjinal, hingga Sukatani.



















