Khadijah, Istri Tercinta Rasul Sekaligus Ibu Orang-orang Mukmin

Atas cintanya, ia dimuliakan Rasul bahkan hingga akhir hayat

Khadijah, Istri Tercinta Rasul Sekaligus Ibu Orang-orang Mukmin

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Pada masa awal perkembangan agama Islam, Nabi Muhammad SAW berhadapan dengan lika-liku perjalanan yang tidak mudah. Nabi SAW mengalami berbagai macam perbuatan tidak menyenangkan saat mencoba menyebarkan agama Islam seperti diusir, dicaci, bahkan mendapat ancaman pembunuhan.

Namun, di antara semua ujian itu, ada orang pertama yang dengan tulus mempercayai ajaran Nabi Muhammad SAW hingga akhirnya memeluk agama Islam. Ia adalah Sayyidah Khadijah binti Khawailid Radhiyallahu Anha, istri Nabi SAW sendiri.

Siapakah Khadijah, perempuan yang sangat dicintai Baginda Nabi hingga akhir hayatnya? Bahkan berpredikat Ummahatut Mukminin atau ibunya orang-orang mukmin yang turut merasakan berbagai kesusahan dan penderitaan dalam awal penyebaran Islam.

Dilansir dari nu.or.id, berikut beberapa pengetahuan mengenai Khadijah sang istri tercinta Rasul.

1. Sosok terhormat dan diberi gelar perempuan suci

Khadijah, Istri Tercinta Rasul Sekaligus Ibu Orang-orang Mukmin

Khadijah merupakan sosok perempuan yang terkenal. Ia dibesarkan di keluarga terhormat, memiliki budi pekerti yang mulia, juga cantik parasnya. Bahkan, pada masa jahiliyah ketika itu, Khadijah diberi gelar At-thahirah atau perempuan suci.

Banyak bangsawan Quraisy yang ingin memperistri Khadijah, pun sebelum akhirnya menjadi istri Rasul, Khadijah telah menikah dua kali. Suami pertamanya ialah Athiq bin Abid dan mempunyai dua anak laki-laki.

Setelah suami pertama wafat, ia menikah lagi dengan Nabasyi bin Malik dan mempunyai dua anak; laki-laki dan perempuan. Sepeninggal suami kedua, Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad SAW.

Khadijah dikenal sebagai pedagang sukses dan terampil. Meski dipuja banyak bangsawan, ia menjatuhkan hatinya pada sosok Muhammad, pedagang muda yang usianya terpaut jauh serta hartanya tidak sepadan dengan Khadijah.

Pernikahan berlangsung saat Khadijah berusia 40 tahun, sedangkan Nabi Muhammad masih berusia 25 tahun kala itu. Namun demikian, pernikahan keduanya adalah pernikahan yang penuh rahmat serta dikehendaki Allah SWT hingga akhir perjalanan.

2. Pendukung setia Rasul, juga mendampingi Rasul saat mendapat wahyu pertama

Sebagai istri, Khadijah menjadi istri yang teladan, mampu membahagiakan Rasul, serta membangun keluarga yang berakhlak.

Khadijah senantiasa mendukung Rasul dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk saat Rasul berkhalwat ke Gua Hira, Khadijah dengan setia menjenguk dan menyiapkan bekal bagi suaminya sebab ia yakin suaminya akan memberi manfaat untuk dunia.

Hingga akhirnya Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk yang pertama kali, yakni di usia 40 tahun saat sedang berkhalwat di Gua Hira. Wahyu pertama tersebut ialah Al-quran Surat Al-Alaq ayat 1-5, dari malaikat Jibril pada malam ke-17 Ramadan.

Setelah mendapat wahyu yang juga sebagai tanda bahwa beliau telah diangkat menjadi Nabi dan Rasul Allah, Nabi Muhammad langsung pulang ke rumah dengan keadaan takut dan gemetaran.

Sesampainya di rumah, Nabi Muhammad menceritakan yang dialaminya kepada sang istri. Di saat inilah Khadijah dengan sigap menenangkan, menyelimuti, serta meyakinkan suaminya bahwa peristiwa itu adalah benar dari Allah SWT.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here