10 Fakta Yoo Jeon Woo, Kangen Indonesia dan Ngemil Gorengan!

Joo Yeon Woo mengaku dirinya sendiri masih suka nggak percaya bisa sampai ke titik ini dalam kariernya. Meski sudah membintangi berbagai drama, ia mengaku masih sering merasa deg-degan ketika menerima proyek baru. Namun, di balik rasa gugup itu, ada juga rasa bangga yang besar terhadap pencapaiannya sejauh ini.

Menurut Joo Yeon Woo, menjadi aktor bukan hanya tentang tampil di depan kamera, tapi juga tentang terus belajar dan bertumbuh. Ia selalu berusaha menyelami karakter dengan jujur dan memberikan penampilan terbaik di setiap kesempatan. Hal itu yang jadi prinsipnya dalam meniti karier.

Perasaan tidak percaya diri yang berubah jadi rasa bangga ini justru jadi pengingat bahwa setiap langkah yang ia ambil adalah hasil dari kerja keras dan konsistensinya. Hal ini juga jadi inspirasi bagi para penggemarnya yang sedang berjuang mengejar mimpi.

Sebelum terjun ke dunia drama dan layar kaca, Joo Yeon Woo lebih dulu mengeksplorasi seni peran lewat panggung teater. Ia bahkan belajar menulis dan membuat pertunjukan sendiri sejak awal kariernya. Menurutnya, pengalaman ini sangat berharga karena memberikan pemahaman mendalam soal emosi dan keterhubungan dengan penonton secara langsung.

Joo Yeon Woo juga sempat mengikuti berbagai kursus dan pelatihan teater, termasuk di sekolah di luar Korea. Ia terus mencoba mengembangkan diri dengan menjajal berbagai jenis produksi, baik yang besar maupun kecil. Dari sanalah rasa cintanya pada dunia seni tumbuh kuat.

Baginya, teater adalah ruang bebas untuk berekspresi, mencoba hal baru, dan belajar menghadapi tantangan. Energi yang didapat dari penonton secara langsung memberinya sensasi yang berbeda dibandingkan syuting drama. Nggak heran kalau teater selalu jadi tempatnya ‘pulang’.

Dari semua peran yang pernah ia mainkan, Joo Yeon Woo menyebut proyek Korean Khitan War sebagai yang paling menantang. Di drama tersebut, ia harus memerankan sosok tokoh sejarah nyata—dan itu bukan hal yang mudah. Akurasi dan penghormatan terhadap tokoh yang diperankan jadi prioritas utamanya.

Selain itu, karakter di Korean Khitan War menuntut banyak adegan aksi. Ia harus belajar naik kuda, memegang panah, hingga latihan pertarungan. Semua itu dilakukan demi menyajikan karakter yang kuat dan meyakinkan di layar. Prosesnya sangat melelahkan, tapi sekaligus menyenangkan baginya.

Meski berat, pengalaman tersebut jadi milestone penting dalam kariernya. Ia merasa mendapatkan banyak ilmu dan semakin percaya diri menghadapi peran-peran sulit di masa depan.

Setiap kali menerima peran baru, Joo Yeon Woo selalu bertanya pada dirinya sendiri, "Apa yang bisa saya lakukan dengan baik dari karakter ini?" Prinsip ini membuatnya terus menggali sisi terdalam dari setiap tokoh yang diperankan, tak peduli seberapa besar atau kecil perannya.

Ia percaya bahwa kejujuran dalam berakting akan selalu tersampaikan kepada penonton. Karena itu, dia sangat menjaga agar tiap karakter yang ia mainkan terasa nyata dan punya kedalaman emosional. Bagi Joo Yeon Woo, akting adalah tentang menyampaikan rasa, bukan sekadar hafalan naskah.

Pendekatan ini pula yang membuatnya konsisten mendapat pujian sebagai scene stealer. Bahkan ketika bukan pemeran utama, kehadirannya tetap terasa kuat karena totalitasnya dalam memainkan setiap adegan.

Meski bukan selalu pemeran utama, kehadiran Joo Yeon Woo dalam berbagai drama kerap mencuri perhatian. Julukan "scene stealer" pun menempel padanya. Ketika ditanya soal ini, Joo Yeon Woo dengan rendah hati mengatakan bahwa itu semua karena ia hanya ingin memberikan yang terbaik di setiap adegan.

Ia menganggap setiap karakter punya peran penting, apapun porsinya. Karena itu, ia selalu memberikan energi penuh meski hanya tampil sebentar. Ketekunannya ini terbukti berhasil meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.

Julukan tersebut bukan hanya bentuk pujian, tapi juga motivasi. Joo Yeon Woo berharap bisa terus memberikan penampilan yang kuat dan tulus, agar setiap karakter yang ia mainkan bisa terus dikenang.

Di balik jadwal syuting yang padat, Joo Yeon Woo tetap menjaga keseimbangan hidupnya. Ia dikenal sebagai pribadi aktif yang gemar travelling dan olahraga. Bagi dia, dua hal ini menjadi cara terbaik untuk recharge energi dan tetap sehat secara mental maupun fisik.

Travelling memberikan pengalaman dan inspirasi baru. Setiap tempat yang ia kunjungi memberinya perspektif berbeda, termasuk dalam mendalami karakter-karakter yang akan diperankan. Ia percaya bahwa aktor yang baik harus punya pengalaman hidup yang kaya.

Sementara itu, olahraga jadi rutinitas yang nggak boleh absen. Dari lari, gym, hingga olahraga outdoor lainnya, semuanya dilakukan dengan semangat. Menurutnya, tubuh yang bugar membuat proses syuting jadi lebih optimal.

Menariknya, Joo Yeon Woo punya kedekatan khusus dengan Indonesia. Ia menyebut Indonesia sebagai “rumah kedua”-nya. Bahkan, ia merasa lebih nyaman dan tenang saat berinteraksi dengan orang Indonesia. Kedekatan ini bukan hanya sebatas kata, tapi benar-benar ia rasakan secara emosional.

Joo Yeon Woo juga aktif menyapa penggemar Indonesia lewat media sosial, bahkan sering menulis caption dalam bahasa Indonesia. Baginya, itu adalah bentuk cinta dan penghargaan atas dukungan yang ia terima dari fans di sini. Ia ingin lebih dekat dan hangat dalam berkomunikasi.

Ketulusan ini pun terasa banget bagi fans. Nggak heran kalau Joo Yeon Woo punya basis penggemar yang loyal dan penuh cinta dari Indonesia.

Bukan cuma soal karier, Joo Yeon Woo juga punya banyak kenangan indah selama masa sekolah di Indonesia. Ia bahkan masih ingat betul momen-momen kecil seperti membeli bakpao dan gorengan bersama teman-temannya di dalam mobil. Simpel, tapi sangat berkesan.

Kenangan lainnya adalah mencicipi berbagai makanan khas Indonesia—dan tentu saja sambal cabai rawit yang pedasnya bikin nagih! Ia menyebut bahwa keramahan dan kehangatan orang Indonesia membuatnya merasa seperti di rumah sendiri.

Semua memori itu tetap melekat hingga kini. Yeon Woo bahkan mengatakan bahwa kenangan di Indonesia selalu hadir di pikirannya, menjadi bagian dari dirinya yang tak terpisahkan.

Selain akting dan teater, Joo Yeon Woo juga punya ketertarikan mendalam terhadap musik. Ia sering menghabiskan waktu mendengarkan berbagai genre musik, terutama yang instrumental seperti jazz dan klasik. Musik menjadi teman terbaiknya di sela-sela aktivitas.

Menariknya, ia lebih menyukai lagu-lagu tanpa lirik. Menurutnya, musik instrumental membantunya merasa tenang, fokus, dan bisa merenung lebih dalam. Bagi Joo Yeon Woo, musik bukan cuma hiburan tapi juga medium untuk memahami diri sendiri.

Di masa depan, ia tak menutup kemungkinan untuk mengeksplorasi dunia musik lebih jauh, baik sebagai hobi maupun potensi proyek seni. Siapa tahu suatu hari nanti kita bisa lihat Joo Yeon Woo bikin soundtrack filmnya sendiri?

Pertanyaan paling menarik dalam wawancara ini datang di bagian akhir: "Kalau kamu nggak jadi aktor, kamu bakal jadi apa?" Jawaban Yeon Woo sukses bikin melting—ia bilang akan tinggal di Indonesia!

Menurutnya, Indonesia sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya. Jika bukan aktor, ia akan mencari cara untuk tetap berkarya dan hidup di sini. Entah sebagai penulis, seniman, atau profesi lainnya, yang penting ia bisa dekat dengan budaya dan masyarakat Indonesia yang ia cintai.

Pernyataan ini makin mempertegas betapa dalamnya hubungan emosional Joo Yeon Woo dengan Indonesia. Bukan cuma kata-kata manis, tapi benar-benar terasa dari tutur dan semangatnya.

Kedekatannya dengan Indonesia jadi nilai tambah yang bikin kita makin jatuh hati. Dari bakpao di kereta sampai impian tinggal di Indonesia, semuanya menunjukkan bahwa Joo Yeon Woo adalah aktor Korea yang punya ruang khusus untuk Indonesia di hatinya.

Kalau kamu belum nge-fans sama Joo Yeon Woo, sepertinya sekarang saat yang tepat untuk masuk ke fandom-nya. Siap-siap jatuh hati, Bela!