Review 'Dear David': Menjadi Diri Sendiri Dalam Lika-Liku Anak Muda

Sarat akan isu-isu penting bagi remaja saat ini

Review 'Dear David': Menjadi Diri Sendiri Dalam Lika-Liku Anak Muda

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Setelah sukses dengan film The Big 4, Netflix Indonesia kembali memperkenalkan karya terbarunya tahun ini bertajuk Dear David. Film ini sendiri diramaikan oleh para aktor-aktris kenamaan, seperti Shenina Cinnamon, Emir Mahira, dan Caitlin North Lewis. Dear David yang rilis pada 9 Februari ini disutradarai oleh Lucky Kuswandi, dengan karya populernya, seperti Ali & Ratu Ratu Queens. Selain itu, sang produser, Muhammad Zaidy, juga turut andil dalam pembuatan film ini dengan production house-nya, Palari Films

Review 'Dear David': Menjadi Diri Sendiri Dalam Lika-Liku Anak Muda

Dear David mengisahkan seorang siswi berprestasi di sekolahnya bernama Laras, yang diam-diam memiliki blog fantasi rahasia tentang lelaki pujaan hatinya. Lelaki tersebut bernama David, seorang pesepak bola kebanggaan SMA Cahaya. Namun suatu hari, blog fantasi Laras itu bocor ke satu sekolah lantaran tidak memastikan akunnya telah log out dari komputer sekolah.

Seantero sekolah mulai heboh dengan cerita yang terkesan liar, namun mereka belum mengetahui siapa penulis di balik tulisan fantasi itu, kecuali David sendiri. Alhasil, keduanya mulai memutuskan kesepakatan. Laras berusaha membantu David untuk lebih dekat dengan Dilla—mantan sahabatnya—agar rahasia dan reputasinya terjaga. Akan tetapi, apakah hal tersebut merupakan jati diri Laras sebenarnya?

Tiga karakter utama dengan rahasianya tersendiri

Sebelum menilik Dear David lebih jauh, saya menyukai bagaimana tiga karakter utama film ini yang rupanya memiliki kisah yang kompleks. Ketiganya seakan memiliki rahasia yang entah malu untuk menerimanya ataupun tidak ingin orang lain mengetahuinya. Film ini menunjukkan cerita dari Laras (Shenina Cinnamon), David (Emir Mahira), dan Dilla (Caitlin North Lewis).

Dari Laras, ia hanyalah seorang remaja yang mulai menyadari adanya sexual awakening, namun ia tuangkan dalam untaian kata dalam blog fantasinya. Namun, hal tersebut terasa aib baginya, terlebih ia datang sebagai anak yang lahir dari keluarga religius.

Jika mengulik karakter David, ia adalah pesepak bola yang begitu diidolakan. Menjadi kebanggaan sekolah, ia tidak ingin mengecewakan ayahnya sehingga ia terus mempertahankan performanya. Namun, ia menyimpan sesuatu yang menyakitkan baginya, bahkan tidak ingin ayahnya tahu akan hal tersebut.

Memiliki kepribadian yang cuek dan berani, begitulah karakteristik dari Dilla. Namun, kamu tidak akan menyangka jika ia sebenarnya menyimpan rasa terpendam hingga takut untuk mengutarakannya.

Mengangkat isu-isu sensitif hingga tabu

Saya bisa mengatakan kalau beberapa isu yang ada di dalam film ini begitu cukup terjadi di kehidupan remaja. Dear David bukan hanya sekadar film remaja akan persahabatan maupun kisah cinta semasa SMA, akan tetapi kamu akan mengetahui hal pelik saat ini. Di film ini juga menunjukkan bagaimana keadaan sexual awakening itu lumrah terjadi.

Tak hanya itu saja, film ini juga sangat cocok bagi para remaja yang tengah mencari jati dirinya. Hal ini lantaran di masa itulah mereka mulai mempelajari seiring berjalannya waktu bagaimana untuk berani menjadi diri sendiri, menyadari akan perasaan yang mereka alami, dan memaknai self love.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here