Patah hati sering kali dipandang sebagai pengalaman yang lebih identik dengan perempuan, namun kenyataannya, laki-laki juga merasakannya.
Seperti beberapa musisi pria Indonesia ini, mereka justru menuangkan perasaan sedih, kecewa, terluka dan perjalanan emosional lainnya dalam melodi yang indah di karya terbarunya. Siapa saja dan seperti apa patah hati yang mereka alami? Selami artikel ini sampai habis, Bela!
"Ingatkah?" - Rafi Sudirman
Musisi muda asal Jakarta, Rafi Sudirman baru saja merilis sebuah single galau berjudul “Ingatkah?”. Rupanya, lagu tersebut menceritakan tentang pengalamannya di-ghosting secara tiba-tiba. Melalui lagu ini, Rafi Sudirman ingin hadir menemani teman-teman yang merasa sedih ditinggalkan orang tersayang demi orang lain.
“Lagu ini bercerita tentang rasa insecurity dan sedihnya ditinggalkan sama gebetannya. Jadi di sini, dia cuma ngomong ‘ingatkah? Ingatkah?’ karena dia ditinggalkan secara tiba-tiba.Tapi di sisi lain, dia merasa tidak percaya diri lagi karena gebetannya meninggalkannya demi orang lain,” cerita Rafi.
Dentingan piano berpadu dengan vokal manis Rafi yang mendayu-dayu menjadikan lagu galau tersebut semakin sempurna. “Ingatkah?” sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform kesukaan kalian. Walaupun dirilis di bulan kasih sayang, lagu ini adalah kado untuk orang-orang yang pernah di-ghosting dan merasa insecure. Apakah dapat menemani sore dan malam kalian yang sendu?
"bergema sampai selamanya" - Nadhif Basalamah
Nadhif Basalamah kembali mengeluarkan single tentang kisah cinta romantis yang tak kalah bermakna bertajuk "bergema sampai selamanya". Kali ini, Nadhif berusaha mengingatkan pendengar bahwa waktu dan cinta dalam hidup ini sangat terbatas dan penuh misteri. Dalam video musiknya, Nadhif membayangkan bagaimana jika seorang dewa cinta (cupid) yang biasa membuat orang lain jatuh cinta, bisa merasakan cinta juga?
Razny Mahardhika yang duduk di kursi sutradara dan produser Dhita Intani menurunkan konsep tersebut menjadi sebuah kisah fantasi yang unik. Seorang Cupid yang bekerja di sebuah korporasi ternama haruskan membuat kliennya jatuh cinta dalam waktu 3 bulan. Dalam prosesnya, ternyata sang Cupid malah jatuh cinta dengan kliennya.
Ia pun gagal menyelesaikan tugasnya dan dikutuk menjadi dead soul atau arwah mati rasa. Kisah itu menekankan bahwa waktu dan cinta benar-benar terbatas dan penuh misteri.
“Maka tenang saja kita di sini berdua, nikmati sementara yang ada” salah satu penggalan lirik yang mengalun dalam lagu ini.
"Kapan?" - RAN
"Kapan?" adalah lagu terbaru dari grup musik RAN yang masuk dalam album ke-enam mereka yang bertajuk Teater Nestapa. Lagu ini ditulis oleh Nino yang seringkali mendapat pertanyaan "kapan menikah?" saat ia belum menikah.
“Kayanya kok seru kalo bikin lagu dengan tema kaya gini. Biar aja gua jadiin diri gua sendiri target “bully” nyanyiin lagu macam gini. Karena pertanyaan “kapan nyusul temen-temennya” memang sering banget mampir di kuping gua, entah dari penggemar ataupun wartawan," ujar Nino.
Video musik “Kapan?” juga dibintangi oleh komedian Yono Bakrie yang digambarkan sebagai orang yang sudah matang untuk menikah namun belum kunjung menikah. Nino menjelaskan bahwa pesan "menikah itu setepatnya bukan secepatnya" menjadi highlight lewat komedi ringan dari ekspresi khas Yono Bakrie dalam video musik ini.
Doves, '25 on Blank Canvas - Hindia
Doves, '25 on Blank Canvas adalah mixtape berisikan 16 lagu yang dirilis Hindia pada Senin (24/2) lalu. Mixtape ini mewakili reaksi natural dan spontan sang musisi terhadap berbagai kejadian yang dialami dan diamati pada penghujung 2024. Ia begitu terpantik dengan gejolak yang terjadi di Indonesia beberapa waktu belakangan dengan rasa sulit untuk tidak menaggapi.
“Ada beberapa hal yang saya ingin bicarakan untuk merasa ‘lega’, menyelesaikan banyak cerita yang sudah disampaikan lewat lagu-lagu Hindia dari beberapa tahun silam. Agar nanti setelah mixtape ini, yaitu di album ketiga, saya bisa memulai babak baru tersebut dengan bersih,” jelas Baskara, nama asli dari Hindia.
Di industri musik saat ini, mixtape telah berkembang menjadi sebuah karya musisi yang tidak memiliki batasan eksplorasi dan tekanan komersial jika dibandingkan dengan album pada umumnya. Mixtape Doves, '25 on Blank Canvas sudah dapat didengar via berbagai layanan musik digital, disaksikan format video liriknya melalui saluran YouTube resmi Hindia, juga dibeli medium fisiknya melalui situs resmi via SDY.
Begitulah cara musisi laki-laki mengekspresikan perasaannya. Melodi yang indah dan bermakna bukan hanya tentang cinta, namun juga tentang berbagai gejolak yang sedang terjadi di sekitarnya.